,

Impian Quotes

Quotes tagged as "impian" Showing 1-30 of 47
Pramoedya Ananta Toer
“Setiap tulisan merupakan dunia tersendiri, yang terapung-apung antara dunia kenyataan dan dunia impian.”
Pramoedya Ananta Toer, House of Glass

“Anak-anak muda jaman sekarang itu lucu dan agak susah dimengerti. Mereka cukup bersemangat membuat berbagai macam proposal untuk kegiatan organisasi yang mereka ikuti. Tapi proposal hidup yang berisi visi dan strateginya meraih mimpi, justru lupa mereka buat sendiri.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Kita tidak akan jatuh oleh hadangan gunung. Tetapi kerikil, justru yang paling kerap membuat kita jatuh terhuyung.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Orang-orang besar tumbuh bersama keputusan-keputusan besar yang diambilnya. Bukan oleh kemudahan-kemudahan hidup yang didapatnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Jangan menilai perempuan dari fisiknya. Tapi hatinya. Jangan menilai laki-laki dari kekayaannya. Tapi jiwa dan dedikasinya. Karena perabot kehidupan (fisik, jabatan, atau pun kekayaan), sungguh bersifat sementara. Tapi hati dan jiwa, adalah yang kekal dan menentukan segalanya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Kawan-kawan baik di sekolah maupun di bangku kuliah sebaiknya tidak lupa. Bahwa nilai yang tinggi dalam sebuah ujian hanyalah hasil transformasi daya rekam ingatan; bukan nilai dari pertumbuhan pemikiran. Nilai akhir dari proses pendidikan, sejatinya terrekapitulasi dari keberhasilannya menciptakan perubahan pada dirinya dan lingkungan. Itulah fungsi daripada pendidikan yang sesungguhnya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

Goenawan Mohamad
“Syahdan, Presiden Sarkozy menghadiahkan komik Asterix kepada anak Presiden Obama. Saya tak tahu apa pesannya. Tapi mungkin ini: di dunia ini, nak, humor dan ironi lebih menyelamatkan kita ketimbang impian tentang kekuasaan dan keagungan…

~Majalah Tempo Edisi Senin, 18 Oktober 2010”
Goenawan Mohamad

“Writing is the only way to change the world without leaving bed.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Dalam sebuah riset, di tahun 2015, dalam 1 hari terdapat rata-rata 200 kecelakaan di Indonesia. Beberapa kecelakaan di antaranya menyebabkan kecacatan fisik dan menghabiskan harta korban dan keluarganya. Ini seharusnya membuat kita mengerti, tentang bagaimana cara memilih calon pasangan hidup kita nanti. Jangan menilai perempuan dari fisiknya. Tapi hatinya. Jangan menilai laki-laki dari kekayaannya. Tapi jiwa dan dedikasinya. Karena perabot kehidupan (fisik, jabatan, atau pun kekayaan), sungguh bersifat sementara. Tapi hati dan jiwa, adalah yang kekal dan menentukan segalanya.”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Di dunia ini, manusia terlahir dalam dua spesies, yang pertama adalah manusia bersayap dan yang kedua manusia tanpa sayap. Manusia yang bersayap ditakdirkan untuk terbang tinggi menggapai langit tak terbatas. Sementara spesies yang kedua, kebalikannya, ia ditakdirkan untuk tetap menjejak bumi dan menjalani hidupnya dengan terus menyentuh tanah. Nggak ada yang buruk dengan spesies yang kedua, mereka hanya menjalani takdirnya. Begitu saja.”
Devania Annesya, Maya Maia

Yoza Fitriadi
“Hei. Kalian masih ingat dengan apa yang pernah saya sampaikan saat awal seleksi. Sepakbola adalah kombinasi dari kekompakan pemain, sehebat apapun kalian bermain akan kalah bila tak ada kesinambungan dalam harmonisasi dengan rekan yang lain,” cetus pelatih menyambar dengan cepat.

“Ingat. Bukan nama yang tertera di punggung kostum kalian yang penting, tapi logo Bengkulu FC di dada adalah segalanya,” nasihat dari coach Handoyo yang akan selalu kujadikan sebagai teladan.

“Kalau kalian berdua masih seperti ini, jangan harap ada tempat bagi kalian untuk starting eleven di pertandingan selanjutnya,” pungkas coach Handoyo sembari meninggalkanku dan Yanusa yang masih tertunduk bersalah.

“Impian Itu Milik Universal. Jalan Yang Ditempuhlah Yang Menjadi Pembeda”

(Tendangan Dari Pesisir, Dunia Tanpa Huruf R)”
Yoza Fitriadi, Dunia Tanpa Huruf R

Yoza Fitriadi
“Sayangnya rencana manusia tak selalu berjalan dengan sempurna. Tanggul memang berdiri kokoh menahan air yang siap memasuki desa. Namun tak ada yang memprediksi bahwa hujan akan mengguyur belasan jam lamanya. Harap cemas warga menantikan hujan reda tak juga mendatangkan kabar gembira.

(Robohnya Tanggul Kami, Dunia Tanpa Huruf R)”
Yoza Fitriadi, Dunia Tanpa Huruf R

“Aku tidak punya impian yang tinggi, tapi yang kulakukan harus lebih baik dari kemarin.”
Hilaludin Wahid

“Jika pendidikan tidak mendorong manusia untuk berjuang mewujudkan impiannya, berbagi dan berkarya untuk berkontribusi pada lingkungannya, serta mengokohkan keimanan pada Sang Pencipta, maka untuk apa pendidikan itu ada?”
Lenang Manggala, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia

“Negeri ini bukan hanya butuh pemuda pencari solusi, tapi butuh banyak pemuda yang berani membawa perubahan”
Arief Subagja

“Kamu hanya perlu mempersiapkan tanganmu untuk menggenggam mimpimu!”
Arief Subagja

Yoza Fitriadi
“Hingga fakta bahwa selama ini ia berusaha menipu diri sendiri seakan-akan berkaki kormal dengan mengimpikan sepeda seperti anak-anak lainnya. Laksana seekor semut hitam yang bermimpi menjadi kupu-kupu yang indah. Sayap-sayap impiannya rapuh dan luruh seketika.

(Sayap-Sayap Rapuh, Dunia Tanpa Huruf R)”
Yoza Fitriadi, Dunia Tanpa Huruf R

Yoza Fitriadi
“Kenapa huruf R itu mesti ada? Itu pertanyaanku yang selalu membuat hati menjadi gundah gulana. Tak bisakah hidupku damai walau untuk sejenak? Bila saja tak pernah ada huruf R dari kamus di seluruh dunia.

(Dunia Tanpa Huruf R)”
Yoza Fitriadi, Dunia Tanpa Huruf R

Suci B.Y.T.
“Tidak semua orang sadar ia menginginkan sesuatu dengan sangat hingga sesuatu itu hilang dari jarak pandang untuk dikejar”
Suci B.Y.T., Apakah Seperti ini Cinta itu Sendiri ? Sebuah Cerita pada Sepotong Kayu

“2022! Aku ingin mulai untuk bahagia, bukan karena melupakan masa lalu melainkan harus mewujudkan impianku.”
Hilaludin Wahid

“Hal yang paling penting dan yang pertama kali dilakukan untuk menggapai mimpi adalah BANGUN”
Arief Subagja

“Kamu membutuhkan sebuah motivasi untuk bisa segera mulai melangkah”
Arief Subagja

Ayu Welirang
“Mimpi? Mas Harits bilang mimpi? Coba tolong Mas Harits bedakan mimpi dengan ambisi. Bagi saya, mimpi adalah hal yang harus dicapai dengan susah payah dan dinikmati hasilnya saat tercapai. Mimpi addalah sesuatu yang membuat kita selalu semangat untuk maju dan mencapai keberhasilan hidup, bukannya malah mengalami kemerosotan karena jadi anjing peliharaan manipulator seperti Sukoco, Mas.”
Ayu Welirang, Mata Pena

Sapta Arif N.W.
“Berani bermimpi sama halnya berani berusaha dan menanggung segala konsekuensinya.”
Sapta Arif N.W.

“Perjuangan hanyalah tulisan pada batu nisan, dengan tanggal lahir niat, tanggal wafat putus asa, ditancapkan di tanah yang gersang, di mana kau hanya terpaku sesak dan membiru melihatnya, tercekik racun impian yang kelebihan dosis, dengan lirih setengah mati kau menuliskan dongeng tentangnya.”
Achmad Aditya Avery

“Mimpi merupakan sumber energi yang dapat membangkitkan jiwa, raga, dan sukma untuk menghasilkan lentera yang menyinari kehidupan”
Madi Ar-Ranim

Fram Han
“Kau tak harus jadi sempurna untuk melakukan apa-apa. Kau tak harus jadi sempurna untuk mencoba dan terus berusaha. Kau tak harus jadi sempurna untuk bermimpi setinggi angkasa.”
Fram Han, Jejak Memori

“Dalam dekadensi zaman ini, orang jadi sulit membedakan antara impian dan angan-angan.”
Faruq Juwaidah, Mencari yang Mustahil

Hamka
“Tetapi orang yang mempunyai cita-cita tidak perduli dengan tetawa orang, sebab cita-cita itu adalah perhitungan yang tepat dan memang orang yang mempunyai cita-cita itu dahulu datang dari pada waktunya. Banyak sekali orang yang mempunyai cita-cita itu menderita kesengsaraan, kesukaran kepayahan lantaran cita-cita, tetapi dia puas dengan itu dan dia merasa dengan itu dan dia merasa dengan kesengsaraan itulah hakikat keindahan dan kepayahan itulah lazat yang sejati.”
Hamka, Dari Lembah Cita-Cita

« previous 1