,

Ironi Quotes

Quotes tagged as "ironi" Showing 1-12 of 12
Seno Gumira Ajidarma
“…Dunia ini penuh dengan keajaiban karena hal-hal yang tidak masuk akal masih terus berlangsung. Seorang fotografer ingin membagi duka dunia di balik hal-hal yang kasat mata….para fotografer membagi pandangan, tetapi yang memandang fotonya ternyata buta meskipun mempunyai mata. Keajaiban dunia adalah suatu ironi, di depan kemanusiaan yang terluka, manusia tertawa-tawa.”
Seno Gumira Ajidarma, Kisah Mata: Fotografi antara Dua Subyek : Perbincangan tentang Ada

Goenawan Mohamad
“Pada masa ini sebuah teori sering terdengar seperti sebuah omong besar yang melalaikan kenyataan bahwa selalu ada hal kecil yang tak tercakup. Pada masa ini kita tak bisa sepenuhnya berharap ada hal yang universal yang akan disetujui semua orang, sebagai dasar dan tujuan bersama yang menyebabkan teori itu sah. Sebab itu ada yang menganjurkan: mari kita hidup dengan ironi. Kita tak perlu ngotot dengan satu premis. Selalu harus ada jarak dengan kesimpulan dan dugaan kita sendiri. Kita hanya perlu berpegang prinsip, "Jangan kejam kepada yang lain" .”
Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 7

Goenawan Mohamad
“Syahdan, Presiden Sarkozy menghadiahkan komik Asterix kepada anak Presiden Obama. Saya tak tahu apa pesannya. Tapi mungkin ini: di dunia ini, nak, humor dan ironi lebih menyelamatkan kita ketimbang impian tentang kekuasaan dan keagungan…

~Majalah Tempo Edisi Senin, 18 Oktober 2010”
Goenawan Mohamad

Laksmi Pamuntjak
“Nggak ada yang lebih menyedihkan di dunia ini, daripada permintaan maaf yang nggak pada tempatnya.”
Laksmi Pamuntjak, Amba

Titon Rahmawan
“Aku kira inilah yang disebut ironi kehidupan. Ketika aku merasa pintar, aku tidak dihargai dan aku tidak mendapatkan apa-apa. Namun ketika aku merasa bodoh, aku bisa belajar sesuatu dan kemudian menjadi bijak.”
Titon Rahmawan

“[…] Ja, jeg undte mig ikke en Gang den Forestilling, at jeg hengav mig til Ironiens bittersøde Følelse… nej, for vil De sige mig - hvad har en Solo-Ironi at betyde?”
Ivan Turgenjev, Sketches from a Hunter's Album
tags: ironi

Witold Gombrowicz
“Çünkü lezzetli olan hiçbir şey, (“lezzetli” sözünün kendisinin de işaret ettiği şekilde) korkunç olamaz, sadece lezzetsiz olan yenilemez olandır. Şiirde ve düzyazıdaki o güzel, o romantik ya da klasik suçu, tecavüzleri, göz oymayı hasetle anımsıyorum – reçelli yağın korkunç olduğunu, Şekspir’deki gibisinden şahane ve güzel bir suç olmadığını biliyorum. Yo, bana o istiridye gibi kolaycacık yutu yutuverdiğiniz uyaklanmış acılarınızdan söz etmeyin, söz etmeyin ayıbın şekerlemelerinden, dehşetin çikolatalı kreminden, sefaletin kurabiyelerinden, acının bonbonlarından ve yılgının doyumsuz lezzetlerinden. Ve korkusuz parmağıyla toplumsal yaraların en karanlıklarını, misal altı kişilik bir isçi ailesinin açlıktan ölmesini kaşıyan bir hanım kızımız, toplumun karşısında aynı parmakla kulağını karıştırmaya niye cesaret edemeyecektir, niye diye soruyorum. Bu, çok daha korkunç bir şey olurdu da ondan. ... Tat almaksa bizim en birinci işimiz olduğundan tat almak zorundayız, tat, varsın olsun koca, karı, çocuklar, lime lime olsun yürek, ama yeter ki leziz olsun, enfes olsun!”
Witold Gombrowicz

Terry Pratchett
“Gagadan başka bir şeyiniz yokken alayla sırıtmak imkânsız olmalıydı ama papağan bunu yine de başardı. "Hani geceleyin gelirler ve seninle tutkulu bir şekilde şey..." "Duymuştum," dedi Rincewind. "Acayip tehlikeli şeylermiş." Papağan başını yana yatırdı. "Ama hiç başaramadı. Çağırabildiği tek şey, bir migrener oldu." "O ne?" "Her gece gelip 'başım ağrıyor' diyen bir iblis.”
Terry Pratchett, Eric

Karl Ove Knausgård
“Vi lever i nullvisjonens tid. Det betyr også at vi har null visjoner.”
Karl Ove Knausgård, Min kamp 6

“Tentang humanity yang dimonetisasi. Menebar empati, mempergendut rekening pribadi.
Menjadi pemuka agama, ceramah dimana-mana.
Ceraikan istri pertama, cari yg lebih muda.”
nom de plume

Titon Rahmawan
“Lalu apalah gunanya belajar, menguras energi dan pikiran dan juga waktu, kalau kemudian tidak mendapatkan apa apa selain selembar ijazah. Ini lebih dari sekedar ironi, banyak orang telah menghabiskan biaya sekolah hingga berjuta juta Rupiah, dan masih saja tak tahu apa yang jadi motif dan tujuan hidupnya.

Anehnya lagi, sering sekali aku bertemu dengan orang orang seperti itu dalam pekerjaanku sebagai HRD. Orang orang yang setiap kali aku tanya, "Apa tujuanmu melamar?" Mereka hanya bisa menjawab, karena sedang butuh pengalaman dan pekerjaan. Tak kurang dan tak lebih. Lalu, bagaimana aku bisa menerima orang orang serupa itu?”
Titon Rahmawan

Maxim Gorky
“... kenyataannya, orang yang paling sering bercanda adalah orang yang paling sering menderita.”
Maxim Gorky, Mother