Sudah lama rasanya gue nggak baca buku anak bertema fiksi ilmiah..terakhir ummmmm kan saking lamanya.
Dan cerita di buku ini mengobati kerinduan. OveraSudah lama rasanya gue nggak baca buku anak bertema fiksi ilmiah..terakhir ummmmm kan saking lamanya.
Dan cerita di buku ini mengobati kerinduan. Overall suka sama ceritanya, dialognya, karakternya. Walau sedikit kurang puas untuk penutupnya. Biarpun gitu tetap KEREN. Wajar kalau cerita ini mendapatkan award di tahunnya....more
First we only want to be seen, but once we're seen, that's not enough anymore. After that, we want to be remembered.
Buku distopia pertama yang gue First we only want to be seen, but once we're seen, that's not enough anymore. After that, we want to be remembered.
Buku distopia pertama yang gue baca dan menurut gue more realistic, ya. Bagaimana sebuah wabah pandemik menjadi kehancuran dunia. Dan manusia hidup untuk bertahan hidup.
Kalau dibuatin film, pasti keren deh! Bikin penasaran sampai akhir.....
A fragment for my friend If your soul left this earth I would follow and find you Silent, my starship suspended in night ...more
Adeeeeeehhh ngebayangin setan-setan model kaya di The Gates ini yang ada bukan takut kali ya LoL
Adegan favorit gue, saat Sam ngobrol dengan setan di kAdeeeeeehhh ngebayangin setan-setan model kaya di The Gates ini yang ada bukan takut kali ya LoL
Adegan favorit gue, saat Sam ngobrol dengan setan di kolong tempat tidurnya. Gokiiiillll habis, setan gampang di manipulasi. Bikin gubrak, habis LoL
Kurang sreg dengan adegan pertempuran akhirnya, kurang bombastis ah. Mungkin karena ini buku pertama, bisa dibilang sebagai perkenalan. Yang pasti tetap bikin gue, mau menunggu buku ke -2 dan seterusnya....more
Buku ini keren sekali. Penuturan penulisnya membuat saya tidak bisa mengabaikan barang sedetik pun. Penulisnya mampu menularkan semangat dari Callie VBuku ini keren sekali. Penuturan penulisnya membuat saya tidak bisa mengabaikan barang sedetik pun. Penulisnya mampu menularkan semangat dari Callie Vee, tokoh utama, kepada saya pembacanya.
Saya merasakan semangat, cinta dan kemauan di saat Callie Vee melakukan hal yang disukai. Meneliti alam dan kehidupan sekitar, menjadi seorang naturalis yang notabene di awal abad 20 merupakan sesuatu yang dianggap 'gila dan aneh' apalagi dilakukan oleh seorang perempuan.
Hubungan Callie dengan saudara-saudaranya juga luar biasa. Callie ini anak yang menyenangkan menurut saya. Dari Callie, ilmu pengetahuan jadi terlihat menyenangkan....more
Everyone makes mistakes, but only a few could forgive.
Kisah Karla dan William Hakim mengajarkan satu hal penting dalam hidup, bahwa semua orang pern Everyone makes mistakes, but only a few could forgive.
Kisah Karla dan William Hakim mengajarkan satu hal penting dalam hidup, bahwa semua orang pernah melakukan kesalahan. Dan terkadang hanya perlu maaf dalam memperbaiki kesalahan.
Some mistakes need to be punished. Some need to be forgiven. ...more
Dapat dengan harga murah meriah di diskon Periplus.
****
Baca seri yang ini, emosi banget gue. Setelah melihat Max & Fang harus berpisah, tiba-tiba Max Dapat dengan harga murah meriah di diskon Periplus.
****
Baca seri yang ini, emosi banget gue. Setelah melihat Max & Fang harus berpisah, tiba-tiba Max harus bertatap muka dengan Fang karena satu alasan yang selalu terlontar dari seri pertama, menyelamatkan dunia. Dan Max harus bisa mengontrol emosi-nya sebagai pemimpin, mengabaikan perasaannya dan permasalahannya dengan Fang. Angel sangat beda sifatnya, gue rada serem sama dia yang sifatnya selalu berubah-ubah dan manipulatif.
Setidaknya serial ini akan berakhir di tahun ini *menanti The End Of Maximum Ride* dan gue ingin akhir yang sempurna setelah ngalor ngidul manjang-manajangin cerita. Akhir yang sempurna itu, gue tahu siapa dalang dari semua ini, Jeb? atau ada orang lain? Plus Max yang kembali sama Fang. Titik. Nggak ada deh tuh, tiba-tiba Max harus sama Dylan, bisa gue lempar nanti bukunya hehehehe...more
Tipikal cerita yang dipanjang-panjangin hehehehe Nggak ada yang spesial, yang ada malah bikin bingung hahahaha. Nggak tahu mau ngomong apa? Nggak tahuTipikal cerita yang dipanjang-panjangin hehehehe Nggak ada yang spesial, yang ada malah bikin bingung hahahaha. Nggak tahu mau ngomong apa? Nggak tahu harus komen apa? Kayanya cukup baca Epilognya aja dah...bab-bab sebelumnya ya gitu dah hehehehe
Epilog yang sukses buat gue jadi mengharu biru kala membacanya. Sedih di kala bahagia.
Someday we might have only a few seconds to figure out the meaning of life
*** Preview buat Naga: DYLAN WAS STARING into my eyes. Hard. He was leaning toward me. “Dylan, no — stop.” His hands were on my shoulders, pulling me closer. “Max, stay,” he said. “I know it’s hard for you to understand. Or accept. But we were made to be together. You need me.” I edged away but couldn’t disconnect from his eyes. “I already have everything — and everyone — I need,” I told him. I tried to sound sure of myself. It was clear that Dylan wasn’t fooled by anything. “No,” Dylan murmured, almost sadly, as if he wanted to break the news to me gently. “You do need me, Max. I can help you more than anyone.” “Yeah?” I asked, my voice a squeak. It felt impossible not to drown in the deep blue of his eyes. His strong hands slipped from my shoulders and curled around my back. I’d never felt anyone close to me like this except Fang. It was uncomfortable — but there were also shivers going down my spine. “You need me because I . . . I can see things no one else can,” he confessed. “I can see people from across the world, across an ocean. I can see what’s going to happen. I can protect you.” “You don’t know me, Dylan,” I said, steeling my voice but still totally under the control of his gaze. “I’ve never needed to be protected.” It was as though he didn’t even hear me. He stroked his hands along the tops of my wings, smoothing the feathers softly. “I can see that you and I will be together,” he said, no hint of a smile on his unearthly good-looking face. “Forever.”...more
Ternyata gw salah pas baca Volume 1-nya hahahaha *dudul* pantas kok Vol-1 endingnya ajaib. Ternyata 1 novel jadi 2 volume dalam Manga *sibuk menertawaTernyata gw salah pas baca Volume 1-nya hahahaha *dudul* pantas kok Vol-1 endingnya ajaib. Ternyata 1 novel jadi 2 volume dalam Manga *sibuk menertawakan diri sendiri*
4 bintang KARENA Iggy makin ganteng saat berkaca mata *pria berkaca mata memang suka mengalihkan dunia gw hehehehe* dan Fang dengan rambut pendek kuerrreeeennn.
Baca bareng bulan ini dan biar makin menjiwai pas Jelajah Giganto-nya.
*********************************************
Jarang ada novel Indonesia yang menBaca bareng bulan ini dan biar makin menjiwai pas Jelajah Giganto-nya.
*********************************************
Jarang ada novel Indonesia yang menceritakan tentang kehidupan Peneliti Indonesia. Sempat bikin gw berpikir begini kah kehidupan dari para peneliti? Yang terkadang karena kecintaan dengan dunianya, bisa membuat diri mereka sendiri melupakan kehidupannya demi melindungi temuannya.
Secara tema, Giganto ini termasuk tema yang populer. Pencarian sesuatu yang bisa membuat orang sekitarnya menjadi "hitam" dan "putih". Siapa yang jahat? siapa yang baik? bisa dengan mudah kita temukan. Walaupun tetap harus membaca sampai akhir untuk membuktikan pemikiran yang terlintas.
Yang bikin gw tertarik adalah informasi secara ilmiah mengenai hewan-hewan di buku ini yang tanpa disadari disisipi oleh penulisnya tanpa terkesan seperti membaca buku ilmiah serta ilustrasinya yang memperkuat cerita. Dan, gw menjelajahi hutan Kalimantan dari sudut pandang yang berbeda, sehingga buat gw berpikir Kalimantan memang kaya dalam alam dan budaya.
NB: Setelah melihat video hutan kalimantan dari Mas Koen saat jelajah kemarin, semua lokasi dalam buku ini tergambar sudah. Hutan, Pohon yang memayungi, sungai yang beliuk seperti ular, air terjun, gua dan arus deras. Bagaimana kalau nanti jelajah Gigantonya langsung ke Kalimantan hehehehehe...more
Gw sdh review buku ini di versi aselinya Kurang memacu adrenalin seperti dalam 3 buku sebelumnya. Setidaknya dlm buku ini James Patterson meng-kritikGw sdh review buku ini di versi aselinya Kurang memacu adrenalin seperti dalam 3 buku sebelumnya. Setidaknya dlm buku ini James Patterson meng-kritik pemerintah Amerika karena tidak ikut menandatangani pakta Kyoto tentang Global Warming.
3 bintang untuk mbak poppy sang penterjemah yang telah menghidupkan Max dalam kata-kata :)...more
Setelah membaca hingga buku terakhir, akhirnya saya memahami semuanya. Konsep Debu, Otoritas, Bayangan, Magisterium, Will dan Lyra.
Dalam pandangan saySetelah membaca hingga buku terakhir, akhirnya saya memahami semuanya. Konsep Debu, Otoritas, Bayangan, Magisterium, Will dan Lyra.
Dalam pandangan saya, konsep debu benar adanya seperti yang saya tangkap di buku pertama. Debu adalah sebuah simbol nurani.
Pullman melalui buku ini seakan ingin memberitahukan kepada pembacanya bahwa manusia di dunia ini harus berubah, berubah menjadi lebih baik. Bagaimana harus bersikap ramah dan bukannya jahat, sabar bukannya tergesa-gesa, dan gembira bukannya muram, dan bagaimana menjaga benak kita agar tetap terbuka dan bebas dan penuh rasa ingin tahu.
Sehingga setiap individu bisa mendirikan Republik Surga di kehidupannya.
Di banding buku pertama, saya jauh lebih suka yang pertama. Petualangan Lyra di buku ini tidak menggemparkan di banding di Kompas Emas. Terasa biasa. Di banding buku pertama, saya jauh lebih suka yang pertama. Petualangan Lyra di buku ini tidak menggemparkan di banding di Kompas Emas. Terasa biasa. Tapi yang pasti kesamaan dari buku ini dengan sebelumnya adalah sukses membuat saya tambah pusing tujuh keliling. Cukup 3 bintang untuk itu Pullman.
Lyra, yang tanpa sengaja bertemu dengan Will di dunia persimpangan Citagazze mengalami pengalaman yang mengharuskan Lyra menentukan pilihan. Menemukan Debu atau membantu Will menemukan ayahnya yang hilang?
Well, at least gw benar akan satu hal. Tebakan gw tepat saat menebak siapa Ayah Will. YESSS, mau tau siapa ayahnya? Cari tahu sendiri dech di bukunya hehehehe. Belum lagi ada konsep baru di buku ini "Bayangan" nah lho apalagi ini. Perlahan konsep "Bayangan" pun menunjukkan artinya. Bayangan adalah sesuatu yang mengejutkan saya.Hmmm ok, bisa ya gitu? Masa sih? Beneran? Itu yang terlintas di benak saya saat Bayangan terungkap. Saya ingatkan diri saya kembali, hey echa kamu sedang baca buku fantasi bukan buku non fiksi. Hentikan nalar mu, gunakan imajinasi mu bukan pikiran mu. Stop thinking about that. Dan saya biarkan imaji saya melanglang buana dalam dunia Pullman di subtle knife. Dunia yang berpindah-pindah, dunia yang saling berhubungan. Dan, di Subtle Knife saya menemukan satu keyakinan bahwa Debu yang saya pikirkan di Kompas Emas adalah benar adanya sebuah simbol nurani dan pikiran. Mudah-mudahan Pullman tidak menjatuhkan keyakinan saya soal Debu di buku ke tiga.
At the end, emosi saya malah di mainkan oleh Pullman. Aaarrrrggghhh, rasanya mau jambak Pullman. How could you do that to me? Itu lha hebatnya Pullman, kau tidak pernah tahu cerita itu akan berakhir seperti apa sampai kau berada di akhir. Dan kutambahkan 1 bintang untuk endingnya.
Butuh waktu lama untuk menyelesaikan buku ini. Jujur, ini buku Fantasi terberat yang PERNAH saya baca selama ini. Terus membolak-balik halamannya, memButuh waktu lama untuk menyelesaikan buku ini. Jujur, ini buku Fantasi terberat yang PERNAH saya baca selama ini. Terus membolak-balik halamannya, membayangkan situasinya, memvisualisasikan ceritanya dalam alam pikiran saya. Fantasi atau Fiksi Ilmiah? Gabungan keduanya menurut saya. Philip Pullman menggabungkan imajinasi, ilmu pengetahuan dan meraciknya menjadi suatu cerita yang membuat saya menbayangkan di luar batas nalar.
Melalui Lyra, pembaca dituntun memasuki suatu dunia yang sama dengan dunia kita namun berbeda dalam banyak hal. Setiap manusia di dunia Lyra memiliki daemon yang berbentuk hewan. Daemon layaknya penggambaran jiwa dari manusia itu sendiri, merubah bentuk sesuai dengan emosi, sifat serta kondisi yang dialami empu-nya.
Aurora atau Cahaya Utara, sejak dulu merupakan suatu fenomena yang misterius. Keindahan cahayanya membius siapapun yang melihatnya. Kemisteriusan itu pula yang di angkat oleh Philip Pullman dalam Golden Compass. Ada satu hal menarik dalam kisah ini, konsep "Debu". Jujur dari awal hingga akhir, saya tidak bisa memahami apa itu sebenarnya "Debu"? Suatu partikel yang kasat mata yang ada di sekitar kita? Aura? atau Energi?
Setelah membaca berulang-ulang bagian penjelasan mengenai "Debu" saya akhirnya menganggap "Debu" itu sebagai suatu simbol sesuatu hal yang di miliki oleh setiap manusia yaitu nurani dan pikiran. Karena dengan nurani dan pikiran, setiap manusia memilih untuk berbuat baik atau jahat. Ya..itu yang saya tangkap.
Ah Pullman, buku-buku mu memang memikat hati. Saya selalu menemukan perasaan yang berbeda kala membaca karya-karya mu. ...more
Mengangkat konsep yang menarik....perpaduan legenda dengan sci fiction, alurnya cepat, ketegangan pun terasa hanya di ending plot menurun jadi kurang Mengangkat konsep yang menarik....perpaduan legenda dengan sci fiction, alurnya cepat, ketegangan pun terasa hanya di ending plot menurun jadi kurang greget, terlalu biasa untuk plot yang sudah bikin adrenalin gw memuncak. Padahal dari awal, makin lama makin naik ketegangannya. Banyak misteri yang tak terjawab di buku ini...permasalahannya terlalu complicated jadi penyelesaiannya gk tuntas....nasib si a bagaimana si b bagaimana...padahal penasaran juga lho.
Kalo soal science fictionnya mah gk usah di tanya, mantabbbb banget dech..tanpa cela..segala ilmu pengetahuan modern dikeluarkan..ampe detail banget...pokoknya puaaaaasssss banget untuk scifictionnya.
Karakter java joe, gw melihatnya seperti perpaduan Indiana Jones & Lara Croft....mana anak indonesia yang hebat banget...
Buku terakhir dari petualangan Max Ride..dengan penjahat yang masih tetep sama yaitu ITEX.
Kalo tadi di buku 2, gw sempet info ada sedikit kisah romantBuku terakhir dari petualangan Max Ride..dengan penjahat yang masih tetep sama yaitu ITEX.
Kalo tadi di buku 2, gw sempet info ada sedikit kisah romantis..ya percikan gitu. Nah, kalo di buku 3 ada kisah romantis.
Makin lama, kekuatan Angel buat gw sedikit merinding....banyak keterkejutan juga di buku ini....
Ada kisah sedih yang terselip di buku ini..porsinya nggak banyak...tapi cukup-cukup mengena bangets....tanpa di sadari gw meneteskan air mata, padahal ini buku adrenalinnya tinggi kalo buat gw.
Bener banget kalo di bilang buku ini bisa buat elo terbang..karena denga sukses buku ini bisa buat gw terbang....more
Memaang gk sebagus buku 1, 2 dan 3 nya dan gw maengakui itu....tapi di banding buku ke 4 nya ini jauh jauh lebih baik.
Ada komedi, petualangan dan yangMemaang gk sebagus buku 1, 2 dan 3 nya dan gw maengakui itu....tapi di banding buku ke 4 nya ini jauh jauh lebih baik.
Ada komedi, petualangan dan yang pasti romancenya. Gw kasih bintang 4 karena gw suka banget..nget..nget sama romancenya max & fang di sini..plus Total juga..ya ampyun gemes liat total.
Kekuatan Max bertambah, Max bisa seperti Angel yaitu bernafas di dalam air..
Kurangnya ini buku adegan berantemnya kurang seru...The Flock banyakan di bantu US Navy...gk berusaha sendiri seperti dulu. Memang ada mutantnya plus makhluk yang terkena radiasi nuklir.
Yang lucu & seru saat The Flock harus ikut ujian kemiliteran...ujian untuk 4 minggu di selsaikan dalam 1 hari..kocak......more
Gw langsung ingat-ngat, apakah di bukunya ada visualisai Fang rambutnya panjang? Karena di komik ini rambutnya Fang sepanjang pinggang.
Iggy...jadi ganGw langsung ingat-ngat, apakah di bukunya ada visualisai Fang rambutnya panjang? Karena di komik ini rambutnya Fang sepanjang pinggang.
Iggy...jadi ganteng ya di sini..jadi tambah cinta hehehe
So far, kisah di buku ini sama persis dengan novelnya sendiri...ada beberapa bagian yang di cut tapi inti dari novel 1 nya tetap dapet...
Ini komik pertama gw yang halamannya lebih dari 100 lembar...seru liat The Flocks tervisualisasi dalam gambar..jadi nggak sabar mo liat filmnya....more