,

Menikah Quotes

Quotes tagged as "menikah" Showing 1-12 of 12
Alfin Rizal
“Ketika pelukis menikah dengan seni, mereka beranak lukisan, kurator menjadi bidannya. Ketika cintaku menikah dengan cintamu, kita beranak cinta, namun tanpa bidan. Sebab cinta memang begitu.”
Alfin Rizal

Nailal Fahmi
“Buat anak muda seusia gue, menikah adalah masalah menjaga kehormatan dan juga tentang kesiapan mental. Dan gue merasa punya mental untuk itu. Menundanya berarti merendahkan mental yang sejauh ini terbentuk. Selain itu, menikah, menurut pandangan Empat Mazhab Fiqih, menjadi wajib jika seseorang telah mampu dan senantiasa mengkhawatirkan dirinya akan terjerumus pada kemaksiatan.”
Nailal Fahmi, Di Bawah Bendera Sarung

Lucia Priandarini
“Kadang orang hidup bersama karena nggak tahu caranya hidup sendiri,” ujar pria itu lagi.
“Kadang orang hidup sendiri karena tidak tahu cara hidup bersama orang lain. Lagi pula, kenapa harus hidup sendiri jika bisa bersama seseorang?” sergah Btari. “Kenapa harus hidup bersama jika bisa sendiri?” Mikhail balik bertanya.”
Lucia Priandarini, 11:11

“Kau masih mencintainya setelah apa yang ia lakukan? Kau tidak memaafkannya, tapi kini menikahinya? Idiot jenis apa kau ini?”
Devania Annesya, X: Kenangan yang Berpulang

Dini Nuzulia Rahmah
“Jodoh tidak ditunggu dalam lamunan, namun dalam keproduktifan. Jodoh tidak dijemput dengan diam, tapi dengan menghapus catatan amal yang masih hitam. Jodoh tidak didapat dengan cuma-cuma, namun dengan banyak usaha dan doa.”
Dini Nuzulia Rahmah

“Menikahlah dengan orang yang mencintaimu karena ia bukan saja akan membahagiakanmu tapi ia juga tidak akan pernah menyakiti hatimu satu mili pun”
Diadjeng Laraswati H

Kusumastuti
“Sekolah, kerja, menikah, punya anak. Hanya itukah arti hidupku?”
Kusumastuti, Among the Pink Poppies

Kusumastuti
“Betapa ironis. Ia dan hidup baru. Ia dan menikah. Justru status “tidak jadi menikah” membuat ia ingin menempuh hidup baru. Sekarang juga.”
Kusumastuti, Berlabuh di Lindoeya

“Sungguh berbeda antara istri terpaksa menjadi ibu rumah tangga tersebab menganggur dan tak punya skill untuk bekerja di luar rumah dan istri yang menjadi ibu rumah tangga tersebab prinsip dan keputusan bersama suami.”
Iva Wulandari, Siap Nikah Tanpa Tapi

“Aku menunggu cuaca yang tepat untuk berbicara denganmu, katanya

Sang lajang bertanya-tanya

Bagaimana kau memilihnya untuk hidup bersama?

Ya memang tak sesederhana yang kau ucapkan

Berpikir dan takut bagaimana kedepannya memang baik

Tapi lebih baik pula, untuk tidak overthinking

Bahwa, temuilah orang yang kau anggap tepat untuk berjuang bersama

Karena hidup bersama bukan hanya perihal cinta

Terlebih lagi, apakah ia juga memperjuangkan hidupnya untukmu

Apakah dia pantas?”
Zakiyahdini Hanifah

Sam Haidy
“Menikah itu bukan pencapaian/prestasi (achievement/accomplishment), tapi pemenuhan (fulfilment). Ia hanya merupakan salah satu fase dalam hidup, bukan torehan jejak/peristiwa istimewa (milestone). Ukurannya adalah siap/tidak, bukan bisa/tidak.”
Sam Haidy

“Manusia bijak tidak tantrum hanya karena tidak diundang ke acara pernikahan seseorang”
Fajrina Rina