Nico Rosberg
Nico Rosberg | |
---|---|
Lahir | Nico Erik Rosberg 27 Juni 1985 Wiesbaden, Jerman Barat |
Tinggi | 178 cm (5 ft 10 in) |
Berat | 67 kg (148 pon) |
Suami/istri | Vivian Sibold (m. 2014) |
Anak | 2 |
Orang tua |
|
Karier Kejuaraan Dunia Formula Satu | |
Kebangsaan | Jerman |
Tim | Williams, Mercedes |
Mesin | Cosworth, Toyota, Mercedes |
Nomor mobil | 6 |
Jumlah lomba | 206 |
Juara Dunia | 1 (2016) |
Menang | 23 |
Podium | 57 |
Total poin | 1594,5 |
Posisi pole | 30 |
Lap tercepat | 20 |
Lomba pertama | Grand Prix Bahrain 2006 |
Menang pertama | Grand Prix Tiongkok 2012 |
Menang terakhir | Grand Prix Jepang 2016 |
Lomba terakhir | Grand Prix Abu Dhabi 2016 |
Situs web | https://www.nicorosberg.com |
Tanda tangan | |
Penghargaan
| |
Nico Erik Rosberg (lahir 27 Juni 1985) adalah seorang mantan pembalap mobil profesional asal Jerman. Ia berkompetisi di dalam ajang Formula Satu dari musim 2006 sampai ia berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap pada musim 2016 bersama dengan tim Mercedes. Nico adalah anak dari juara dunia F1 musim 1982, yaitu Keke Rosberg, dan seorang perancang interior berdarah Jerman, yaitu Sina Rosberg.
Nico Rosberg pertama kali membalap di dalam ajang F1 bersama dengan tim Williams dari musim 2006 sampai dengan 2009, dan berhasil naik podium dua kali untuk tim tersebut pada musim 2008. Ia kemudian pindah ke tim Mercedes, dan pada musim 2010, dia menjadi rekan tim dari juara dunia sebanyak tujuh kali, yaitu Michael Schumacher. Rosberg berhasil mengklaim kemenangan pertamanya pada Grand Prix Tiongkok 2012. Setelah Schumacher pensiun, Rosberg menjadi rekan setim Lewis Hamilton dari musim 2013 sampai dengan 2016.
Rosberg secara resmi mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari balap otomotif lima hari setelah ia berhasil memenangkan gelar juara dunia, menyebut bahwa ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarganya dan tidak mau kemampuan membalapnya berhenti bertumbuh. Secara keseluruhan, ia telah berkompetisi di dalam 206 balapan, memenangkan 23 di antaranya, naik ke atas podium sebanyak 57 kali, mencapai 30 kali posisi pole, dan mengumpulkan 1594,5 poin Kejuaraan Dunia. Setelah pensiun, Rosberg berpindah dan berkecimpung dalam manajemen pembalap, televisi, dan menjadi seorang eco-entrepreneur. Ia diberikan Laureus World Sports Award for Breakthrough of the Year, dan dimasukkan ke dalam FIA Hall of Fame pada tahun 2017.
Profil
[sunting | sunting sumber]Rosberg lahir pada 27 Juni 1985 di Rumah Sakit Palang Merah di Wiesbaden, Jerman Barat.[1][2] Ia merupakan anak satu-satunya dari mantan pembalap Formula Satu, Keke Rosberg, yang menjuarai Formula Satu musim 1982,[1][3] dan istrinya yang adalah seorang penerjemah berdarah Jerman, Gesine "Sina" Rosberg (sebelumnya Gleitsmann-Dengel).[4] Karena ayahnya berasal dari Finlandia dan ibunya dari Jerman, Nico adalah warganegara dari kedua negara tersebut, berkompetisi dengan izin balapan Finlandia sampai musim pertamanya di Formula 3 Euro Series.[5] Ia kemudian turun dengan bendera Jerman di ajang F1 karena ia merasa lebih mudah mendapatkan sponsor di bawah bendera negara yang lebih besar.[1]
Rosberg dibesarkan di salah satu distrik Wiesbaden, Nordenstadt, pada empat minggu pertama kehidupannya, sebelum tinggal di Monako dan pulau Ibiza, Spanyol.[6] Ia bersekolah di Sekolah Internasional Nice dan kemudian di sebuah sekolah internasional di Monako.[1][7] Rosberg diajarkan lima bahasa: bahasa Jerman, Prancis, Italia, Bahasa Spanyol, dan Inggris, namun tidak bahasa Finlandia (Suomi) atau Swedia, karena ayahnya merasa bahwa bahasa-bahasa selain kedua bahasa tersebut lebih penting untuk hidup dan karier Nico.[8] Rosberg menikmati belajar matematika dan ilmu pengetahuan, dan lulus dalam semua ujiannya kecuali sejarah.[9]
Rosberg menikahi seorang perancang interior, Vivian Sibiold di Monako pada 11 Juli 2014.[10] Mereka memiliki dua anak, Alaïa (lahir 2015)[11] dan Naila (lahir 2017);[12] Rosberg dan Sibiold juga memiliki sebuah tempat pengolahan susu di Ibiza.[10] Rosberg adalah penggemar dari klub sepakbola Jerman FC Bayern München. Ia pernah bermain untuk tim tenis nasional Monako[13] dan berkompetisi dalam triathlon; berkat kemampuannya tersebut ia pernah menyelamatkan seorang anak yang hampir tenggelam di Monako.[14]
Karier junior (2002–2005)
[sunting | sunting sumber]Nico Rosberg memulai karier juniornya pada tahun 1996 di ajang karting saat usianya baru 11 tahun. Ia lantas pindah ke Formula BMW pada 2002, dimana ia langsung memenangi ajang tersebut. Kemudian ayahnya mengajaknya masuk ke tim milik pribadi yang turun di ajang Formula Three Euroseries dan F3 lokal Eropa. Di musim debutnya di F3 Euroseries 2003, Rosberg hanya mampu memenangi satu lomba saja yaitu di Sirkuit Le Mans serta tiga kali podium di seri Hockenheimring, Nurburgring, dan A1-Ring. Nico lantas berhasil finish di P8 klasemen dengan 45 poin. Selanjutnya di musim 2004, dengan masih bertahan di tim yang sama, Nico sempat memenangi balapan seri perdana di Hockenheimring sebanyak dua kali (sprint race dan feature race). Namun kembali masalah reliabilitas menghinggapi Rosberg. Ia hanya mencatat satu kemenangan tambahan di Nurburgring dan kemudian finish P4 dalam klasemen dengan 70 poin.
Pada 2005 Rosberg pindah ke Seri GP2. Sebelumnya ia sempat ditawari beasiswa untuk kuliah di Imperial College London untuk jurusan ilmu aerodinamika karena nilai matematika dan fisikanya selama masih duduk di bangku sekolah bagus.[15] Tetapi Nico menolak beasiswa tersebut, dan lebih memilih untuk turun berkarier sebagai pembalap. Dalam perjalanannya di musim GP2 2005, Rosberg sukses meraih lima kemenangan balapan dan enam kali posisi podium. Saingan beratnya di musim tersebut adalah Heikki Kovalainen. Di akhir musim Nico kemudian berhasil menjadi juara umum GP2 musim 2005.
Karier Formula Satu (2005–2016)
[sunting | sunting sumber]Williams (2005–2009)
[sunting | sunting sumber]Pada usia 17 tahun pada tahun 2002, ia mengetes mobil F1 tim Williams sebagai hadiah atas prestasinya sebagai juara Formula BMW. Dan dari sinilah aroma Nico Rosberg sebagai calon pembalap besar tercium oleh Frank Williams.[16] Frank lantas menjanjikannya kursi pada masa mendatang jika Nico tetap tampil bagus di ajang junior.
Janji Frank kemudian ia penuhi pada September 2005. Sesuai kebiasaan tim Williams, Frank selalu mengadakan sebuah ritual kuis pada setiap calon karyawannya, termasuk kepada Nico. Nico lantas mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan Frank dengan baik dan meraih skor tertinggi dalam sejarah kuis yang diadakan Frank tersebut.[17] Nico kemudian diumumkan akan turun balapan untuk tim Williams mulai musim 2006, mendampingi rekan setimnya Mark Webber asal Australia.
2006–2007
[sunting | sunting sumber]Rosberg mengawali debutnya dengan menawan di Bahrain 2006. Start dari belakang ia mampu finish P6 setelah menyalip David Coulthard dan rekan setimnya sendiri, Mark Webber. Ia juga mencatat fastest lap di balapan tersebut. Dengan hasil ini ia mencetak sejarah sebagai pembalap termuda yang fastest lap. Namun performa mobil Williams pada tahun 2006 yang kurang mumpuni ikut menyebabkan prestasinya jeblok. Rosberg hanya mampu mencatat poin tambahan di Eropa saat ia finish ketujuh. Di klasemen akhir, Rosberg hanya berada di P17 dengan raihan 4 poin.
Williams kemudian mengganti mesin Cosworth dengan mesin Toyota untuk musim 2007 beserta dengan pembalap senior Alex Wurz.[18] Rosberg langsung meraih poin pertama Williams-Toyota di Australia dengan finish P7. Selain itu, ia juga berhasil meraih poin di Spanyol, Hungaria, Turki, Italia, Belgia, dan Brasil. Ia kemudian finish di P9 dengan 20 angka. Unggul jauh atas rekan setimnya Alex Wurz yang sebenarnya berhasil meraih satu kali podium di Kanada.
2008–2009
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2008, Rosberg kembali memukau. Ia finish di P3 di Grand Prix Australia 2008, walaupun memang sedikit berbau keberuntungan karena lawannya berguguran. Pada tahun 2008 ini, ia mendapat rekan setim yang baru, yaitu Kazuki Nakajima. Sepanjang musim 2008, ia tampil luar biasa, setelah podium di Australia, ia sempat beberapa kali masuk posisi 8 besar, tetapi gagal meraih poin akibat reliabilitas mobil Williams yang kembali menurun saat balapan memasuki pertengahan musim. Di Kanada, ia berhasil lolos dari keteledoran Lewis Hamilton yang tidak melihat lampu merah di pintu keluar pit-lane, sebagai hasilnya, Lewis kemudian menyeruduk Kimi Räikkönen dari Scuderia Ferrari. Rosberg kemudian kembali meraih poin di Eropa saat finish ke-8. Memasuki seri balapan malam di Singapura, Rosberg sebenarnya tidak terlalu yakin bahwa dirinya akan meraih podium, tetapi berkat kecelakaan yang dialami oleh Nelson Angelo Piquet, secara mengejutkan Rosberg mampu finish kedua di balapan tersebut. Bahkan seandainya saja ia tidak terkena penalti refueling saat safety car masuk ke trek, mungkin ia bisa saja meraih kemenangan perdananya di F1. Rosberg mengakhiri musim 2008 dengan raihan 17 poin dan berada di P13 klasemen akhir.
Nico memulai musim 2009 dengan baik saat ia berhasil finish di P6 di Australia. Sepanjang musim berjalan, Nico termasuk salah satu pembalap yang konsisten, dengan meraih poin dari Spanyol sampai dengan Belgia. Di Singapura, Rosberg berhasil start P3 dan berhasil menyalip Sebastian Vettel saat start. Ironisnya, kali ini ia malah melewati garis pembatas putih di pintu keluar pit-lane yang disusul pemberian penalti, dan akhirnya ia harus turun ke P3 sekaligus memupus harapannya meraih kemenangan. Musim 2009 ditutup Rosberg dengan berada di P7 klasemen dengan 34,5 poin.
Mercedes (2010–2016)
[sunting | sunting sumber]2010–2012
[sunting | sunting sumber]Tanggal 29 Oktober 2009, Nico Rosberg memutuskan untuk keluar sebagai pembalap Williams. Ia lantas sempat dihubung-hubungkan dengan beberapa tim, di antaranya adalah tim McLaren. Namun, setelah Mercedes-Benz membeli 75% saham tim Brawn GP, dan mengubah namanya menjadi Mercedes GP, Rosberg akhirnya diumumkan sebagai pembalap di tim tersebut. Ia kemudian berpasangan dengan legenda F1 juara dunia 7 kali, Michael Schumacher. Di balapan pertamanya di Bahrain, Rosberg mampu finish kelima, dan posisi yang sama kemudian ia ulangi dua minggu sesudahnya di Australia. Rosberg kemudian mencatat dua kali podium beruntun di Malaysia dan China. Podium lain juga berhasil ia raih di Silverstone. Disusul kemudian dengan dua kali finish di P6 di Belgia dan Brasil serta dua kali finish di P5 di Monza dan Singapura. Setelah finish di P4 di Abu Dhabi, Rosberg memastikan diri finish di P7 klasemen pembalap dengan 142 poin, unggul dua peringkat atas Schumi yang hanya berada di P9 klasemen.
Musim 2011 Rosberg berharap banyak pada mobil Mercedes MGP W02 yang sempat mencatatkan waktu bagus saat tes musim dingin. Usai dua kali finish buruk di dua balapan awal musim, Rosberg mulai bangkit dan berhasil mencetak poin di Cina dan Turki dengan finish P5. Di Cina sendiri ia sebenarnya nyaris memenangi lomba namun terhambat oleh konsumsi bensin di mobilnya yang sedikit lebih boros. Hasil yang mirip juga ia pertunjukan di Belgia saat berhasil melesat dan memimpin lomba selepas start, tetapi lagi-lagi ia gagal mempertahankan posisinya karena kalah kekuatan aerodinamika melawan mobil-mobil rivalnya yang lebih bagus. Pertengahan Oktober 2011 diumumkan secara resmi bahwa Nico Rosberg akan tetap membalap untuk tim Mercedes GP sampai akhir musim 2013 dengan opsi perpanjangan untuk musim 2014 dan sesudahnya.
Awal musim 2012, Nico Rosberg harus pulang dengan tangan hampa saat dirinya finis di posisi 12 dan 13 di Australia dan Malaysia. Peruntungannya mulai berubah di Cina saat berhasil meraih pole position dan mampu memaksimalkannya saat lomba berjalan melalui strategi pitstop dan manajemen pemakaian ban yang bagus sehingga akhirnya ia bisa meraih kemenangan pertamanya dengan mengalahkan Jenson Button dengan selisih waktu 20 detik lebih. Podium kedua Rosberg di musim 2012 diraih di Monako saat finis di posisi kedua.
2013–2016
[sunting | sunting sumber]Bagian ini memerlukan pengembangan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya. |
Rosberg bertahan di tim Mercedes GP untuk musim 2013 bersama dengan rekan setimnya yang baru, yaitu Lewis Hamilton. Pada musim 2013 ini, Rosberg mendapatkan mobil yang cukup kompetitif. Meskipun sempat mengalami beberapa gangguan di awal musim,[19] Rosberg mulai menunjukan tanda kebangkitan saat ia menguasai penuh lomba Grand Prix Monako. Seusai Grand Prix Monako, Rosberg tampil konsisten dan ia kembali menang di Inggris usai Sebastian Vettel tersingkir dan Lewis Hamilton bermasalah dengan ban.[20] Setelah libur musim panas, tim Mercedes mulai menurun penampilannya. Rosberg hanya mampu meraih dua podium di sisa musim, yaitu di India dan Abu Dhabi. Dia finis di keenam di dalam Klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 171 poin dan tiga posisi terdepan. Hasil Rosberg selama musim ini membuatnya mendapatkan rasa hormat tambahan dalam komunitas Formula Satu.[21]
Rosberg terus membalap untuk tim Mercedes di musim 2014, dengan Lewis Hamilton lagi sebagai rekan setimnya.[10] Dia dianggap sebagai favorit untuk gelar Kejuaraan Dunia Pembalap karena tim mengembangkan mobil F1 W05 Hybrid dan adaptasi terhadap peraturan teknis yang mengamanatkan penggunaan mesin turbo-hybrid dalam sesi pengujian pra-musim di Sirkuit Internasional Bahrain dan Sirkuit de Barcelona-Catalunya.[22][23] Rosberg berhasil memenangkan Grand Prix Australia untuk memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dan finis di urutan kedua dalam empat balapan berikutnya, tetapi empat kemenangan beruntun Hamilton membuat Rosberg kehilangan keunggulannya di klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap. Rosberg berhasil memenangkan Grand Prix Monako untuk tahun kedua berturut-turut untuk mendapatkan kembali keunggulan poin setelah lolos ke posisi terdepan dalam keadaan yang kontroversial.[10] Kemenangan di Austria, Jerman,[21] diikuti oleh kontak dengan Hamilton di Belgia membuatnya tampak akan memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap,[21] sampai korsleting pada mobilnya di Singapura membatalkan keunggulan poinnya.[24] Rosberg berhasil meraih empat podium secara berturut-turut, dan memenangkan Grand Prix Brasil untuk memastikan bahwa gelar Kejuaraan Dunia Pembalap akan ditentukan pada balapan terakhir musim ini di Grand Prix Abu Dhabi.[10] Untuk memenangkan gelar, dia harus memenangkan balapan tersebut, dengan Hamilton yang finis di posisi ketiga atau lebih rendah.[25] Hamilton sudah berada di depan Rosberg di trek dan memimpin jalannya balapan ketika kegagalan sistem pemulihan energi membuat Rosberg tidak mencetak poin untuk finis di posisi kedua di dalam klasemen akhir Kejuaraan Dunia Pembalap dengan 317 poin.[10]
Setelah menandatangani kontrak senilai €55 juta yang dilaporkan dengan tim Mercedes yang akan berakhir pada akhir musim 2016, Rosberg terus membalap untuk tim di musim 2015.[a][27] Selama musim sepi, dia berusaha memperbaiki kekurangan tubuh, yang menyebabkan dia menahan napas melawan g-force di tikungan berkecepatan tinggi, karena dia tidak ingin membatasi aliran oksigen ke otaknya dan otot.[b][28] Setelah empat kali finis di atas podium tiga besar dalam empat balapan pertama,[29] dia berhasil menang di Spanyol, Monako, dan Austria,[30] yang terjadi karena performa keseluruhannya menurun karena lebih fokus pada balapan daripada sesi kualifikasi; Vettel mengancam cengkeraman Rosberg di posisi kedua secara keseluruhan.[30] Pensiun di Italia dan Rusia, dan dua kesalahan di trek basah di Grand Prix Amerika Serikat, menghentikannya untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia Pembalap,[31] tetapi berhasil menang dalam tiga balapan terakhir di Meksiko, Brasil dan Abu Dhabi, dan enam posisi terdepan berturut-turut menempatkannya sebagai runner-up secara keseluruhan dengan 322 poin.[29]
Sebelum musim 2016 dimulai, Rosberg berhenti membaca berita dan mempelajari tidur dengan dokter jet-lag saat dia fokus pada keluarganya dan memenangkan event berikutnya.[32] Dia mengganti sarung tangan balapnya untuk meningkatkan startnya,[33] menghilangkan cat dari helmnya untuk membuatnya 80 g (2,8 oz) lebih ringan yang sedikit meningkatkan performanya,[34][35] mempekerjakan seorang pelatih mental untuk meningkatkan agresinya, dan menghabiskan waktu luangnya untuk bermain go-kart untuk mempertahankan kemampuannya.[36] Rosberg menghindari Facebook selama lima bulan, mempelajari filosofi, bermeditasi untuk tetap berkonsentrasi, dan menerima masukan teknis secara terperinci dari mekanik tim Mercedes di kantor pusatnya di Brackley, Inggris.[37] Dia bekerja dengan psikolog olahraganya hingga delapan jam per minggu, dengan dua jam disiplin mental setiap dua hari.[38] Rosberg mengatakan bahwa dia percaya diri mengendarai mobil yang kompetitif, dan ingin mempertahankan performanya dengan mengalahkan Hamilton lebih sering.[39]
Dia melanjutkan performanya dari musim 2015, dengan keberhasilannya memenangkan empat balapan pertama untuk memimpin atas Hamilton dengan 43 poin di dalam klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap, meskipun Hamilton mengalami masalah keandalan dalam dua dari empat balapan pertama tersebut. Rosberg dan Hamilton melakukan kontak kecepatan tinggi di Grand Prix Spanyol, dan setelah itu, Hamilton memimpin klasemen sementara Kejuaraan Dunia Pembalap dari Rosberg selama delapan balapan berikutnya setelah hasil di bawah standar dari yang pertama.[40] Selama interval pertengahan musim, ketua non-eksekutif tim Mercedes, yaitu Niki Lauda, melakukan kunjungan khusus ke rumah Rosberg di Ibiza, untuk membantu Rosberg untuk mendapatkan kembali kepercayaan dirinya dan bangkit kembali.[41][42] Rosberg mengubah pola makannya untuk menghilangkan gula dari tubuhnya dan tidak minum alkohol.[37] Rosberg memikirkan cara untuk lebih meningkatkan performanya; untuk menghindari ketegangan memulai diet,[43] dia menahan diri dari bersepeda, kehilangan 1 kg (2,2 pon) otot di kedua kakinya.[44] Dia kemudian berhasil menang di Belgia, Singapura, dan Jepang, dan meraih tiga kali finis di tempat kedua secara berturut-turut untuk memasuki balapan terakhir musim ini di Grand Prix Abu Dhabi, memimpin atas Hamilton dengan 12 poin.[40]
Untuk bisa memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap, Rosberg harus finis tidak lebih buruk dari posisi ketiga, meskipun seandainya Hamilton ternyata berhasil menang.[45] Dia berhasil memenangkan gelar Kejuaraan Dunia Pembalap dengan lima poin dengan finis di tempat kedua setelah menahan upaya Hamilton untuk mendukungnya ke dalam pengejaran, dan mendorong pembalap lain untuk melewati Rosberg untuk merebut gelar Kejuaraan Dunia Pembalap untuk dirinya sendiri. Rosberg menjadi putra kedua dari mantan juara dunia yang berhasil memenangkan gelar juara dunia sejak Damon Hill meniru ayahnya, yaitu Graham Hill, di musim 1996.[46] Dia menerbitkan buku edisi terbatas berjudul "Finally (dalam bahasa Indonesia: Akhirnya)", tentang musim 2016, pada tanggal 24 Desember 2016.[47] Secara keseluruhan, Rosberg berkompetisi di dalam 206 balapan: ia telah berhasil memenangkan 23 balapan, meraih 30 posisi pole, meraih 57 podium, dan mencetak 1594,5 poin Kejuaraan Dunia.[48]
Pensiun dari balapan (2016–sekarang)
[sunting | sunting sumber]Berdiri | Oktober 2020 |
---|---|
Pembalap | Molly Taylor |
Situs web | https://www.rosbergxracing.com/ |
Sejarah | |
Seri saat ini | Extreme E |
Gelar pembalap | 1 (2021) |
Gelar tim | 1 (2021) |
Rosberg, yang telah menandatangani sebuah perpanjangan kontrak dengan tim Mercedes sampai dengan musim 2018 di tengah-tengah tahun 2016,[49] mulai memikirkan untuk pensiun dari balap mobil ketika ia mempertimbangkan kemungkinan memenangkan gelar juara dunia setelah Grand Prix Jepang 2016. Ia membicarakan hal tersebut sebanyak dua kali dengan istrinya sebelum Grand Prix Abu Dhabi 2016,[34] dan memutuskan untuk berkomitmen pensiun sebelum balapan tersebut dimulai.[50] Setelah itu, Rosberg memberitahu istrinya dan manajernya, yaitu Georg Noite, bahwa ia akan pensiun, sebelum memberitahu kepala tim Mercedes, yaitu Toto Wolff, lewat telepon.[34] Ia tidak memberitahu Wolff secara langsung karena ia takut kalau Wolff akan bereaksi negatif.[51] Pada Upacara Pemberian Hadiah FIA (FIA Prize Giving Ceremony) di Vienna pada tanggal 2 Desember 2016, lima hari setelah ia berhasil memenangkan gelar juara dunia,[52] ia mengumumkan keputusannya untuk pensiun. Rosberg mengatakan bahwa ia telah mencapai "puncak" dari karirnya; tidak mau keterampilan mengemudinya berhenti bertumbuh, dan ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama dengan keluarganya.[53] Ia adalah juara dunia F1 yang pertama yang pensiun sejak Alain Prost pada musim 1993.[53] Posisi Rosberg kemudian digantikan oleh Valtteri Bottas di tim Mercedes.
Pada bulan Oktober 2017, Rosberg bergabung bersama dengan Team Rosberg sebagai penasihat untuk tim kejuaraan ADAC GT Masters pada musim 2018.[54] Sejak tahun 2018, Rosberg telah menganalisa beberapa balapan F1 untuk Sky Sports F1 di Britania Raya, RTL di Jerman, dan Sky Italia di Italia.[55] Di tahun yang sama, Rosberg bersama dengan mentor karting Dino Chiesa mendirikan Rosberg Young Drivers Academy untuk mencari dan mendukung pembalap go-kart.[56][57] Pada bulan April 2019, Rosberg ditawari untuk membalap di dalam ajang DTM oleh bos olahraga bermotor Audi, yaitu Dieter Gass. Rosberg menolak tawaran tersebut karena merasa tidak cukup bugar untuk kembali balapan.[58]
Pada akhir tahun 2020, ia mendirikan Rosberg X Racing untuk berkompetisi di seri balapan off-road SUV listrik, yaitu Extreme E, mulai dari musim 2021. Ia memasuki seri tersebut karena ingin melawan perubahan iklim.[59][60] Pada tahun 2021, tim Rosberg berhasil memenangkan gelar juara konstruktor untuk yang pertama kalinya dari seri off-road tersebut dengan kedua pembalapnya, yaitu Johan Kristoffersson dan Molly Taylor.[61][62]
Rosberg memiliki saluran vlog di YouTube,[63] dan menjadi pembawa acara podcast "Beyond Victory", di mana dia membahas kinerja dan perkembangan manusia dengan tamunya.[64]
Kepribadian dan gaya membalap
[sunting | sunting sumber]Para wartawan menggambarkan Rosberg sebagai orang yang pandai berbicara,[21] orang yang berbicara dengan "presisi Jermanik", dan memiliki "lebih dari sedikit kepraktisan yang cerdik, mendistribusikan pujian dengan kesetaraan yang rajin dan membumbui narasinya dengan peringatan bila diperlukan."[65] Dia telah menghindari tampil berani untuk mengesankan orang lain,[1] dan beberapa melihatnya merugikan tujuan Formula Satu untuk menarik penggemar baru karena kurangnya kepribadian dan komitmennya terhadap kebugaran.[66] Dijuluki sebagai "Britney" setelah penyanyi Britney Spears oleh rekan-rekannya di tim Williams untuk olahraga rambut pirang,[1][67] Rosberg pemalu secara pribadi,[68] pendiam, pendiam,[69] dan memiliki kecerdasan yang kering dan sarkastik, yang kadang-kadang "dimainkan dengan kemahiran yang cekatan".[70] Dia telah disebut menawan,[71] lihai,[70] cerdas, fokus, dan fotogenik.[72] Rosberg lebih suka ditantang untuk penataan,[35] dan rajin membaca buku-buku yang menambah pengetahuannya.[73] Asuhan Monegasque yang kaya dan kosmopolitan,[69] ditambah dengan poliglotisme membuatnya menggambarkan dirinya sebagai "Jerman Internasional".[71]
Sepanjang karirnya, Rosberg memiliki etos kerja yang kuat, berbicara dengan para insinyur dan mekanik, dan mendekati setiap sirkuit dengan perhatian seorang kartografer.[74] Pakar Formula Satu menganggap Rosberg sebagai "di antara bintang baru yang paling menjanjikan dari apa yang disebut oleh beberapa orang sebagai 'generasi Lewis'."[75] Media dan penggemar para awalnya membandingkannya dengan juara dunia musim 1982, yakni ayahnya, Keke.[69] Perbandingan itu berkurang seiring dengan kemajuan kariernya; dia menolak untuk membahas perbandingan dengan pers, dan kesulitan untuk mencapai kesuksesan sebanyak yang jarang disebutkan oleh ayahnya.[76] Ketika Rosberg adalah rekan setim Michael Schumacher di tim Mercedes, dia sangat berhati-hati tentang apa yang dia katakan kepada pers di luar jalur, takut mereka salah menafsirkan kata-katanya.[77]
Rosberg memiliki gaya membalap yang ilmiah dan teknis;[34][78] dia berusaha menyempurnakan mobilnya dengan detail spesifik, dan menyesuaikan kemampuan membalapnya dengan perubahan, terutama dalam satu putaran.[79] Dia berbagi preferensi ayahnya tentang oversteer daripada understeer, dan tidak memiliki teknik membalap yang flamboyan.[73] Persiapan kualifikasi Rosberg akan terganggu jika dia condong ke pengaturan balapan; dia menganalisis situasinya dan berusaha mengoptimalkan gaya membalapnya untuk memenangkan balapan.[80] Dia kadang-kadang menggunakan lebih banyak sirkuit, menggunakan mobilnya untuk melewati trek bergelombang untuk meminta mobil mengambil sebanyak mungkin. Rosberg kadang-kadang tidak mampu mengatasi tekanan komplikasi ekstra, dan menyebabkan dia overdrive dalam prosesnya, tetapi mahir menangani masalah teknis pada mobilnya.[78] Will Buxton, seorang komentator dan cendekiawan olahraga bermotor, menggambarkannya sebagai "cepat sejak awal" dan seorang pengemudi yang "sangat mengesankan; tampak cepat tanpa usaha dan diberkati dengan presisi yang metronomi."[70]
Desain helm dan nomor mobil
[sunting | sunting sumber]Untuk musim 2014, FIA membuat sebuah peraturan olahraga baru, yang memungkinkan seorang pembalap untuk memilih nomor mobil unik untuk bisa digunakan sepanjang karir Formula Satu mereka.[81] Rosberg memilih nomor enam karena itu adalah nomor keberuntungan istri dan juga ayahnya.[82] Dia juga mengganti warna helmnya setelah delapan tahun dari kuning menjadi abu-abu tua. Desain keseluruhan termasuk krom, beberapa pengaruh Buddha, garis bersih, dan simbol pribadi; itu dirancang oleh Jens Munser.[c][82][84]
Prestasi dan pengakuan
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 5 Juni 2011, Rosberg menerima Lorenzo Bandini Trophy, yang memberikan penghargaan kepada penerima "atas dedikasi mereka pada balapan bermotor, semangat kompetisi, dan prestasi".[85] Pada Grand Prix Brasil 2014, ia berhasil memenangkan Trofi Pole FIA yang perdana karena memenangkan lebih banyak posisi terdepan daripada pembalap lain selama musim 2014 dengan 11.[21] Rosberg berhasil memenangkan DHL Fastest Lap Award karena dia mencatatkan tujuh putaran tercepat, lebih banyak dari pembalap lain selama musim 2016.[86]
Rosberg berhasil memenangkan Penghargaan Olahragawan Terbaik Bambi pada tahun 2014,[87] Penghargaan Khusus Sport Bild 2014,[88] Trofi BRDC Johnny Wakefield 2016 untuk "menetapkan putaran balapan tercepat musim ini di Sirkuit Grand Prix Silverstone",[89] Autosport International Racing Driver Award di tahun yang sama,[90] Penghargaan ADAC Motorsportsman of the Year 2016,[91] Laureus World Sports Award for Breakthrough of the Year 2017,[92] Piala DMSB dari German Motor Sport Federation (dalam bahasa Jerman: Deutscher Motor Sport Bund; DMSB) pada tahun yang sama,[93] dan Special Prize Entrepreneur of the Year di GreenTec Awards 2018.[64] Rosberg dilantik menjadi FIA Hall of Fame pada bulan Desember 2017.[94]
Statistik
[sunting | sunting sumber]Musim ke musim
[sunting | sunting sumber]Musim | Seri | Tim | Lomba | Menang | Pole | F/Lap | Podium | Poin | Posisi |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
2001 | Formula BMW Junior Cup Iberia | 3 | 0 | 0 | 0 | 0 | 38 | ke-18 | |
2002 | Formula BMW ADAC | VIVA Racing | 20 | 5 | 9 | 1 | 13 | 264 | Juara |
2003 | Formula Three Euroseries | Team Rosberg | 20 | 1 | 1 | 2 | 5 | 45 | ke-8 |
Masters of Formula 3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC | ||
Grand Prix Makau | Carlin Motorsport | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC | |
Korea Super Prix | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | ke-11 | ||
2004 | Formula Three Euroseries | Team Rosberg | 19 | 3 | 2 | 2 | 5 | 70 | ke-4 |
Grand Prix Makau | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | NC | ||
Masters of Formula 3 | 1 | 0 | 0 | 0 | 0 | N/A | ke-6 | ||
Bahrain Superprix | 1 | 0 | 0 | 0 | 1 | N/A | runner-up | ||
2005 | GP2 Series | ART Grand Prix | 23 | 5 | 4 | 5 | 12 | 120 | Juara |
2006 | Formula 1 | Williams | 18 | 0 | 0 | 1 | 0 | 4 | ke-17 |
2007 | Formula 1 | AT&T Williams | 17 | 0 | 0 | 0 | 0 | 20 | ke-9 |
2008 | Formula 1 | AT&T Williams | 18 | 0 | 0 | 0 | 2 | 17 | ke-13 |
2009 | Formula 1 | AT&T Williams | 17 | 0 | 0 | 1 | 0 | 34.5 | ke-7 |
2010 | Formula 1 | Mercedes GP Petronas | 19 | 0 | 0 | 0 | 3 | 142 | ke-7 |
2011 | Formula 1 | Mercedes GP Petronas | 19 | 0 | 0 | 0 | 0 | 89 | ke-7 |
2012 | Formula 1 | Mercedes AMG Petronas | 20 | 1 | 1 | 2 | 2 | 93 | ke-9 |
2013 | Formula 1 | Mercedes AMG Petronas | 19 | 2 | 3 | 0 | 4 | 171 | ke-6 |
2014 | Formula 1 | Mercedes AMG Petronas | 19 | 5 | 11 | 5 | 15 | 317 | ke-2 |
2015 | Formula 1 | Mercedes AMG Petronas | 19 | 6 | 7 | 5 | 15 | 322 | ke-2 |
2016 | Formula 1 | Mercedes AMG Petronas | 21 | 9 | 8 | 6 | 16 | 385 | Juara |
Rekor pribadi
[sunting | sunting sumber]- Pembalap termuda yang meraih fastest lap dalam usia 20 tahun dan 258 hari di GP Bahrain 2006 bersama tim Williams.
- Pembalap Jerman pertama yang mempersembahkan podium untuk tim Mercedes GP pada era modern pada GP Malaysia 2010.
- Pembalap Mercedes-Benz pertama sejak Juan Manuel Fangio di Italia 1955 yang mampu mempersembahkan kemenangan untuk The Silver Arrows pada era modern.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Peraih tropi tahunan Lorenzo Bandini Awards tahun 2011.
- FIA Pole Position Trophy pada tahun 2014.
Catatan kaki dan referensi
[sunting | sunting sumber]Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Bocoran Panama Papers mengungkapkan bahwa kontrak dibuat dengan firma hukum Mossack Fonseca perusahaan yang dikelola untuk membatasi risiko "hukum pertanggungjawaban" dan memungkinkan Rosberg beroperasi secara internasional. Baik Daimler maupun Rosberg tidak melakukan kejahatan.[26]
- ^ Rosberg mempelajari teori "keuntungan marjinal" yang digunakan oleh pelatih olahraga Clive Woodward dan Dave Brailsford.[28]
- ^ Badan pengatur sepak bola dunia, yaitu FIFA, meminta manajer Rosberg, yaitu Georg Nolte, untuk meminta kliennya untuk mengubah desain helmnya untuk merayakan keberhasilan negara Jerman memenangkan Piala Dunia FIFA 2014 karena adanya pelanggaran hak cipta.[83]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f Päätalo, Juha (19 Maret 2008). "Shedding a father's shadow: the new GP2 champion's route to the top". Helsingin Sanomat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Maret 2008. Diakses tanggal 10 Mei 2022. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ Olaf, Streubig; Wenzel, Werner (29 November 2016). "Formula 1 World Champion Nico Rosberg comes to Wiesbaden to celebrate". Wiesbadener Kurier (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2019. Diakses tanggal 10 Mei 2022.
- ^ Weaver, Paul (2016-11-25). "Lewis Hamilton v Nico Rosberg: how friendship turned to fiercest of rivalries | Paul Weaver". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 November 2016. Diakses tanggal 2022-05-10.
- ^ LÓpez JordÀ, Toni (2014-11-22). "Fórmula 1: Rosberg o cuando 'Barbie' saca el genio". La Vanguardia (dalam bahasa Spanyol). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 September 2019. Diakses tanggal 2022-05-10.
- ^ Vrignaud, Stephane (2016-07-30). "Lewis Hamilton sur la nationalité de Nico Rosberg : une polémique inutile et pas nouvelle". Eurosport (dalam bahasa Prancis). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-02. Diakses tanggal 2022-05-10.
- ^ Baldwin, Alan (2014-11-18). "Rosberg plays it clever and consistent". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 2022-05-10.
- ^ Baldwin, Alan (2020-05-07). "F1 Champion Nico Rosberg interviewed for Prince's new Video Series". HelloMonaco (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-27. Diakses tanggal 2022-05-10.
- ^ Hust, Fabian (2 Desember 2005). "Rosberg: "Die Finnen sind sauer, weil Nico deutsch ist"". motorsport-total.com (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 Mei 2015. Diakses tanggal 10 Mei 2022.
- ^ Mott, Sue (11 Maret 2006). "Rosberg the star attraction is quick to grow into leading role - Document - Gale Power Search". go.gale.com (dalam bahasa Inggris). Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ a b c d e f "Nico Rosberg ties the knot with long term girlfriend". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). 12 Juli 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 2022-05-11. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ "Formula 1 racing driver Nico Rosberg and wife introduce their baby daughter Alaia in HELLO!". HELLO! (dalam bahasa Inggris). 2015-10-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-27. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ Duqué, Magali (2017-09-16). "Video: Nico Rosberg welcomes Naila into the family!". F1i.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-27. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ Gatto, Luigi (10 Desember 2017). "Nico Rosberg: 'Magical and legendary to watch Roger Federer at Wimbledon'". Tennis World USA (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-05. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ "Hero F1 driver Nico Rosberg saves drowning child in Monaco". Autoweek (dalam bahasa Inggris). 2016-04-02. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-27. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ "New kid on the grid follows his father's formula". sport.guardian.co.uk. 2006-03-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-23. Diakses tanggal 2007-06-01.
- ^ http://xserve2.com/ns/ns12402.html[pranala nonaktif permanen] -- GrandPrix.com - "The fourth driver at Williams"
- ^ "The Talented Mr. Rosberg" Diarsipkan 2008-10-07 di Wayback Machine. Autosport.com. Retrieved 26 September 2006
- ^ "First impressions - Williams is quick". GrandPrix.com. February 7, 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-02-09. Diakses tanggal 2007-02-07.
- ^ "Rosberg sidelined by electrical problem". Crash.net. Crash Media Group. 17 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-21. Diakses tanggal 30 March 2013.
- ^ "Race results - Rosberg claims thrilling Silverstone victory". Formula1.com. Formula One Administration. 30 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-02. Diakses tanggal 30 June 2013..
- ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaMMagBio
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaAutosportMar14
- ^ Gill, Pete; Galloway, James; Wise, Mike (3 March 2014). "What we've learnt at Bahrain Test Two". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2014. Diakses tanggal 6 October 2019.
- ^ Benson, Andrew (26 September 2014). "Nico Rosberg retirement due to foreign substance – Mercedes". BBC Sport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 October 2014. Diakses tanggal 6 October 2019.
- ^ "Nico Rosberg sets up last-day title showdown with Lewis Hamilton after Brazil win". South China Morning Post. 11 November 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2019. Diakses tanggal 6 October 2019.
- ^ Lukas Strozyk, Jan (6 April 2016). "Transferverhandlungen mit der Briefkastenfirma Spitzensportler im Visier" (dalam bahasa Jerman). Tagesschau. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 April 2016. Diakses tanggal 10 October 2019.
- ^ Esler, William (16 July 2014). "Nico Rosberg agrees new multi-year contract extension with Mercedes". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 July 2014. Diakses tanggal 6 October 2019.
- ^ a b Roberts, James (April 2015). "Three Pointed Star". F1 Racing (230): 80–85. ISSN 1361-4487. OCLC 476470071. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2022. Diakses tanggal 6 October 2019 – via EBSCO Academic Search.
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaStatsF1Career
- ^ a b Cooper, Adam (7 December 2015). "Can Nico Rosberg Challenge Lewis Hamilton in 2016? Mercedes F1's No. 2 Finishes Behind Teammate for the Second Straight Year". Autoweek. 65 (23): 0064. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2022. Diakses tanggal 6 October 2019 – via Gale General OneFile.
- ^ "How Lewis Hamilton and Nico Rosberg move forward after "Hat-Gate" F1 incident". motorsport.com. 28 October 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2019. Diakses tanggal 6 October 2019.
- ^ Parker, Sean (26 April 2018). "Nico Rosberg says deleting Facebook helped him become F1 champ". Wheels24. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 February 2019. Diakses tanggal 4 September 2019.
- ^ "Nico Rosberg on how to beat Hamilton, F1 retirement and more". F1: Beyond The Grid (Podcast). Formula One. 24 October 2018. Diarsipkan dari yang asli on 6 June 2019. https://www.formula1.com/en/latest/article.podcast-nico-rosberg-on-how-to-beat-hamilton-f1-retirement-and-more.3VvuTGlQkUKWQ0CqQaQmUc.html. Diakses pada 4 October 2019.
- ^ a b c d Machell, Ben (14 August 2021). "Me, Lewis Hamilton and My Eco Conversion: The Petrolhead Who Went Green". The Times Magazine. hlm. 40. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2022. Diakses tanggal 16 August 2021 – via Gale Academic OneFile. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":2" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b Schauhuber, Martin (6 April 2020). "Nico Rosberg in der Langfassung: Von Angst, Erfülltheit und Zielen" [Nico Rosberg in the long version: Of fear, fulfillment and goals]. Der Standard (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 April 2020. Diakses tanggal 16 April 2020.
- ^ Holder, Jim (1 January 2018). "The racers who beat Lewis Hamilton". Autocar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 July 2019. Diakses tanggal 7 October 2019.
- ^ a b McEvoy, Jonathan (10 February 2017). "Beating Lewis took everything I had – Rosberg". Independent Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 October 2019. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaEP2019
- ^ Clarkson, Tom (14 March 2016). "CAR interviews Nico Rosberg, CAR+ April 2016". Car. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2017. Diakses tanggal 7 October 2019.
- ^ a b Rowlinson, Anthony (January 2017). "I Didn't Want to go Through That Again!". F1 Racing (edisi ke-United Kingdom) (251): 52–62. ISSN 1361-4487. OCLC 476470071.
- ^ GMM (3 August 2016). "Niki Lauda to help F1 contender Nico Rosberg get back on track". Autoweek (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2020. Diakses tanggal 25 April 2021.
- ^ "F1 | Lauda a Ibiza per aiutare Rosberg a ritrovare fiducia". FormulaPassion.it (dalam bahasa Italia). 5 August 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2021. Diakses tanggal 25 April 2021.
- ^ Schwartz, Nick (17 November 2017). "Nico Rosberg explains how losing a kilogram of leg muscle helped him win 2016 F1 title". USA Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 November 2017. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ Larkham, Lewis (3 November 2017). "Nico Rosberg 'messed' with Lewis Hamilton's head en route to 2016 F1 title". ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2017. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ Dale, Will (22 November 2016). "F1: How Nico Rosberg and Lewis Hamilton can clinch the 2016 title in Abu Dhabi". Fox Sports Australia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 November 2016. Diakses tanggal 7 October 2019.
- ^ Pugmire, Jerome (27 November 2016). "Like father, like son: Another Rosberg wins F1 title". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2019. Diakses tanggal 7 October 2019.
- ^ Smith, Luke (24 December 2016). "Nico Rosberg launches book, 'Finally', profiling F1 title victory". NBC Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 December 2016. Diakses tanggal 6 October 2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaROSResults
- ^ Richards, Giles (2016-07-22). "Nico Rosberg signs contract extension with Mercedes until 2018". the Guardian (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ Larkam, Lewis (2017-11-03). "Rosberg: I messed with Hamilton's head in 2016". ESPN.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-04. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ Elizalde, Pablo (2 Desember 2016). "F1 world champion Rosberg says he was too scared to tell Wolff face-to-face about retirement". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-11. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ "Nico Rosberg retires: World champion quits Formula 1 five days after title win". BBC Sport (dalam bahasa Bahasa Inggris). 2 Desember 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-02. Diakses tanggal 3 Desember 2016.
- ^ a b Curtis, Ben; Brown, Oliver (2016-12-02). "Nico Rosberg announces shock F1 retirement days after world title win: 'I am on the peak, so this feels right'". The Telegraph (dalam bahasa Inggris). ISSN 0307-1235. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-11. Diakses tanggal 2022-05-11.
- ^ Anderson, Ben (27 Oktober 2017). "F1 champion Nico Rosberg to take role with dad Keke's GT team". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-12. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ "Rosberg: „Muss sich keiner warm anziehen"". swp.de (dalam bahasa Jerman). 21 Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Oktober 2019. Diakses tanggal 12 Mei 2022.
- ^ Wood, Ida (2018-04-23). "F1 champion Nico Rosberg creates young driver academy". Formula Scout (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-12. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ Freeman, Glenn (23 April 2018). "2016 Formula 1 world champion Nico Rosberg creates driver academy". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-12. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ Thukral, Rachit; Haidinger, Sven (8 April 2019). "Rosberg turned down DTM wildcard chance". www.motorsport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-13. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ Allen, James (28 Oktober 2020). "Extreme E unites Lewis Hamilton and I for good cause, says Nico Rosberg". www.autosport.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-12. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ Evans, David (2020-10-22). "F1 champion Nico Rosberg joins Extreme E with own team". DirtFish (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-24. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ "Rosberg's team beats Hamilton's to first Extreme E title". The Race (dalam bahasa Inggris). 2021-12-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-01-27. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ "Rosberg X Racing team win first Extreme E title". electrive.com (dalam bahasa Inggris). 2021-12-20. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-02-03. Diakses tanggal 2022-05-12.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaBBergJuly18
- ^ a b "Ex-F1 world champion Nico Rosberg is now the brand ambassador of Kempinski Hotels". Esquire Middle East. 2 October 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 October 2019. Diakses tanggal 9 October 2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaROSF1MagMar13
- ^ Vertruno, Jim (29 October 2016). "Nico and Keke Rosberg cut different paths on the track". Associated Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2019. Diakses tanggal 18 December 2019.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaIndyJun09
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaFathershadow
- ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaSHMay06
- ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaBuxtonNBC
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaReutersNov14
- ^ Allen, James (3 July 2014). "A Day in the Life of Nico Rosberg". The Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 March 2016. Diakses tanggal 4 September 2019.
- ^ a b McKay, Peter (29 March 2009). "Rosberg in fast lane, steering towards fame and riches". The Sunday Age. hlm. 6. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2022. Diakses tanggal 4 October 2019 – via Gale OneFile: News.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaGuardianRET
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaGuardianMar08
- ^ Spurgeon, Brad (28 November 2015). "As Rosberg Surges in Formula One, Questions Abound". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2022. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ Noble, Jonathan (25 March 2010). "Rosberg careful of Schumacher remarks". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 March 2010. Diakses tanggal 5 October 2019.
- ^ a b Anderson, Ben (10 November 2016). "The Method Behind The Mastery – The Scientist – Nico Rosberg" (PDF). Autosport: 14–15. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 February 2021. Diakses tanggal 5 May 2020.
- ^ Hughes, Mark (26 November 2014). "Lewis Hamilton v Nico Rosberg: A subtle difference in driving style as well as set-up". Sky Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 March 2015. Diakses tanggal 8 October 2019.
- ^ Roberts, James (October 2015). "Faster than a speeding Lewis (No, really...)". F1 Racing (edisi ke-United Kingdom) (236): 41–44. ISSN 1361-4487. OCLC 476470071. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 February 2022. Diakses tanggal 7 October 2019 – via ESBCO Academic Search.
- ^ "Motor racing: Numbers up for 2014 Formula 1 drivers". The Straits Times. Agence France-Presse. 11 January 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2019. Diakses tanggal 8 October 2019.
- ^ a b Reyer, Maria (20 March 2014). "Rosberg: Wenn der Helm zum Kunstwerk wird" [Rosberg: When the helmet becomes a work of art] (dalam bahasa Jerman). motorsport-total.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2015. Diakses tanggal 31 October 2015.
- ^ Tong, Andrew (17 July 2014). "German Grand Prix 2014: Nico Rosberg's tribute helmet to Germany's World Cup win gets red card". The Independent. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2014. Diakses tanggal 9 October 2019.
- ^ Seiwert, Robert (31 January 2014). "Mercedes: Rosberg-Verlobte löst Helm-Problem – Back in black" [Mercedes: Rosberg fiancee solves helmet problem – Back in black]. Motorsport Magazin (dalam bahasa Jerman). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2015. Diakses tanggal 31 October 2015.
- ^ "Nico Rosberg wins 2011 Bandini Trophy". ESPN. 2 March 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2019. Diakses tanggal 6 October 2019.
"Grapevine: Rosberg receives Bandini Trophy". Autosport. 6 June 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2019. Diakses tanggal 12 August 2019. - ^ "Nico Rosberg collects the 2016 DHL Fastest Lap Award". Sky Sports. 28 November 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 November 2016. Diakses tanggal 10 October 2019.
- ^ "Nico Rosberg bringt die BAMBI-Trophäen nach Berlin" [Nico Rosberg brings the BAMBI trophies to Berlin] (dalam bahasa Jerman). Bambi Awards. 16 November 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 October 2019. Diakses tanggal 9 October 2019.
- ^ "Sie prägten die Sportwelt: Die Gewinner der SPORT BILD-Awards 2014 stehen fest". Axel Springer SE (dalam bahasa Jerman). 25 August 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2021. Diakses tanggal 5 January 2021.
- ^ "A Grand Day Out". BRDC Bulletin. 37 (4): 33. Winter 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 April 2023. Diakses tanggal 2 January 2021 – via Issuu.
- ^ Adam, Mitchell (4 December 2016). "Autosport Awards 2016: Nico Rosberg wins International Racing Driver". Autosport. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2019. Diakses tanggal 8 October 2019.
- ^ "Rosberg als ADAC-Motorsportler des Jahres geehrt". FOCUS Online (dalam bahasa Jerman). 17 December 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 April 2021. Diakses tanggal 25 April 2021.
- ^ "Rosberg wins 'Breakthrough of the Year' Laureus award". Fox Sports Asia. 15 February 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 October 2019. Diakses tanggal 7 October 2019.
- ^ La Selle, Rob (9 June 2017). "DMSB: Auszeichnung für Formel-1-Champion Nico Rosberg" (dalam bahasa Jerman). Speedweek. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 June 2017. Diakses tanggal 9 October 2019.
- ^ "Formel 1: FIA nimmt Michael Schumacher, Nico Rosberg und Co. in "Hall of Fame" auf" [Formula 1: FIA picks up Michael Schumacher, Nico Rosberg and Co. in "Hall of Fame"] (dalam bahasa Jerman). RTL. 5 December 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 October 2019. Diakses tanggal 8 October 2019.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs web resmi
- Statistik Nico Rosberg di Driver Database