Bibit Waluyo
Bibit Waluyo | |
---|---|
Gubernur Jawa Tengah ke-14 | |
Masa jabatan 23 Agustus 2008 – 23 Agustus 2013 | |
Wakil | Rustriningsih |
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-27 | |
Masa jabatan 3 Juli 2002 – 3 November 2004 | |
Panglima Komando Daerah Militer Jaya ke-18 | |
Masa jabatan 2001–2002 | |
Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro ke-25 | |
Masa jabatan 1999–2000 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 5 Agustus 1949 Klaten, Jawa Tengah, Indonesia |
Partai politik | Independen |
Afiliasi politik lainnya | PDI-P (2008–2013) |
Suami/istri | Sri Suharti |
Almamater | Akademi Militer (1972) |
Profesi | Militer Politikus |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1972–2004[1] |
Pangkat | Letnan Jenderal TNI |
NRP | 25337 |
Satuan | Infanteri |
Pertempuran/perang | Operasi Seroja |
Sunting kotak info • L • B |
Letnan Jenderal TNI (Purn.) H. Bibit Waluyo (lahir 5 Agustus 1949) adalah seorang politikus Indonesia dan mantan perwira tinggi militer, yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah dari tahun 2008 hingga 2013, ketika ia dikalahkan oleh Ganjar Pranowo. Sebelum terjun ke dunia politik, ia adalah seorang perwira di Tentara Nasional Indonesia, naik pangkat menjadi letnan jenderal dan terus memegang komando Kodam Jaya.[2]
Karier militer
[sunting | sunting sumber]Karier militer diawali setelah lulus dari AKABRI Darat Magelang tahun 1972. Karier Bibit di bidang militer secara berjenjang diawali sebagai Komandan Peleton Tempur Kodam II/Bukit Barisan (1973) dengan pangkat Letnan Dua. Sejak saat itu kariernya terus menanjak serta diberi kepercayaan untuk menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri 407/Padma Kusuma (1986 - 1988) yang berhasil dengan sukses melakukan tugas operasi di TimorTimur.[3] dan puncak karirnya ketika menjabat Panglima Kostrad periode 3 Juli 2002 sampai dengan 3 November 2004.
Karier politik
[sunting | sunting sumber]Bibit Waluyo dan Rustriningsih resmi dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 23 Agustus 2008 oleh Menteri Dalam Negeri Mardiyanto di Gedung DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan, Semarang. Beliau memulai karir sebagai Gubernur Jawa Tengah dengan program yang dicanangkannya pada Pilgub 2008 yaitu Bali Ndeso Mbangun Deso atau kembali ke desa dan membangun desa. Program ini menuai pro dan kontra. Namun di sisi lain, program ini berhasil membawa Jawa Tengah menjadi provinsi yang bisa swasembada beras pada tahun 2012. Bibit Waluyo juga punya catatan kontroversi pada masa pemerintahannya, termasuk soal keretakan hubungannya dengan wakilnya Rustriningsih. Bibit juga kerap melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial, antara lain pernyataannya yang menghina Wali Kota Surakarta Joko Widodo, yang dianggap bodoh karena tidak memberikan izin pembangunan mal Saripetojo, sehingga menyebabkan warga Surakarta melarangnya datang ke Surakarta. serta pernyataannya pada tahun 2012 pada acara yang dihadiri delegasi negara lain yang menyebutkan bahwa seni kuda lumping merupakan seni yang paling jelek di dunia.[4]
Riwayat jabatan
[sunting | sunting sumber]Militer
[sunting | sunting sumber]- Dantonpur Kodam II/Bukit Barisan (1973)
- Danyonif 407/Padma Kusuma (1986–1988)
- Dandim 0703/Cilacap (1992–1993)
- Danrem 043/Garuda Hitam (1996–1997)
- Kasdam IV/Diponegoro[5] (1997–1999)
- Pangdam IV/Diponegoro[5] (1999–2000)
- Komandan Seskoad (2000–2001)
- Panglima Kodam Jaya (2001–2002)
- Panglima Kostrad (2002–2004)
Sipil
[sunting | sunting sumber]- Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Fraksi Utusan Daerah Lampung (1997–1998)[6][7][8]
- Gubernur Jawa Tengah (2008–2013)
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]Tanda Kehormatan
[sunting | sunting sumber]Bibit mendapatkan sejumlah tanda kehormatan atas prestasi dan jasanya baik dari dalam maupun luar negeri, diantaranya:
Dada kiri | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ https://tni.mil.id/view-570-74-jenderal-tni-ad-pensiun.html
- ^ "Mayjen Bibit Waluyo Dilantik Sebagai Pangdam Jaya". Tempo. 4 September 2003. Diakses tanggal 8 Desember 2018.
- ^ "Biografi Letjen TNI (Purn), H Bibit Waluyo"
- ^ "Seniman Kuda Lumping Protes Gubernur Bibit". Tempo. 11 September 2012. Diakses tanggal 17 Mei 2023.
- ^ a b The Editors (April 1999). "Current Data on the Indonesian Military Elite: January 1, 1998 – January 31, 1999". Indonesia. 67: 152, 157–158.
- ^ https://books.google.co.id/books?id=0lRC73GkRzgC&pg=PA91
- ^ https://books.google.co.id/books?id=dgAzhXe97YsC&pg=PA40
- ^ https://books.google.co.id/books?id=RHSbAAAAMAAJ&pg=PA48
- ^ Daftar WNI Yang Memperoleh Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Tahun 2004 - Sekarang (PDF). Diakses tanggal 25 Agustus 2021.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- [1] Diarsipkan 31 Maret 2009 di Wayback Machine.
- Tentang Bibit Waluyo
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Ali Mufiz |
Gubernur Jawa Tengah 2008–2013 |
Diteruskan oleh: Ganjar Pranowo |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Ryamizard Ryacudu |
Pangkostrad 2002–2004 |
Diteruskan oleh: Hadi Waluyo |
Didahului oleh: Slamet Kirbiantoro |
Pangdam Jaya 2001–2002 |
Diteruskan oleh: Ahmad Yahya |
Didahului oleh: Tyasno Sudarto |
Pangdam IV/Diponegoro 1999–2000 |
Diteruskan oleh: Sumarsono |
- Orang hidup berusia 75
- Kelahiran 1949
- Tokoh militer Indonesia
- Tokoh TNI
- Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat
- Alumni Akademi Militer 1972
- Panglima Komando Daerah Militer Jaya
- Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro
- Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat
- Tokoh Jawa
- Tokoh Jawa Tengah
- Tokoh Klaten
- Politikus Indonesia
- Gubernur Jawa Tengah
- Penerima Bintang Dharma
- Penerima Bintang Kartika Eka Paksi
- Penerima Bintang Mahaputera Utama