Bidak

![]() ![]() | Raja |
---|---|
![]() ![]() | Menteri |
![]() ![]() | Benteng |
![]() ![]() | Gajah |
![]() ![]() | Kuda |
![]() ![]() | Bidak |
Bidak atau pion (dari bahasa Belanda, pion) adalah salah satu dari enam buah catur. Ini adalah buah catur paling lemah. Dalam permainan catur, masing-masing terdapat delapan bidak berwarna putih dan hitam, ditempatkan di garis depan dari buah catur lainnya.
Bidak hanya bisa berjalan selangkah ke depan, yang berarti ke arah barisan lawan, dan tidak menyerang buah catur lawan dalam arah ini. Dalam langkah pertama, bidak dapat maju dua kotak dan tidak ada yang menghambat jalan ini. Untuk memakan, bidak harus mengambil arah diagonal sekali. Di samping itu, bidak dapat menyerang menurut gerakan khusus en passant ("menyilang")
Bidak juga memiliki kemampuan promosi. Bila ia mencapai kotak terakhir di sisi lawan, bidak dapat memilih buah catur yang sudah lebih dulu dimakan lawan, kecuali raja.
Pada tahun 1700-an, pecatur Prancis Andre Philidor menyebut bidak sebagai 'jiwa permainan catur'. Ia menyadari bahwa meskipun bidak memiliki kemampuan terbatas, bidak sering dapat menentukan sifat dan hasil permainan.