One Piece Wiki
Advertisement
'Selamat membaca!. Anda dapat membantu Wikia One Piece dengan mengembangkannya dan Follow Kami di Twitter. Kami mohon maaf karena Wikia ini dalam proses pengembangan.

Chapter 768 berjudul "Pelatuk Waktu Itu".

Sampul Halaman[]

Perjalanan Solo Jinbe Ksatria Lautan Vol. 15 - "Jinbe melihat polisi anjing laut dan bangunan jatuh"

Alur Cerita[]

Kilasan flashback masih terus terngiang di kepala Law. "Lepaskan saja dia!! Dia adalah manusia yang bebas!!" teriak Corzon waktu itu.

"Cora-san..." Law masih ingat betul dengan tiap detail kejadian itu. "Pada waktu itu, aku benar-benar merasa kalau suatu hari nanti aku akan mengemban harapanmu.."

"Sudah waktunya bagiku untuk menghentikan Doflamingo.."

"Room!!" Law menciptakan Room yang cukup besar untuk mengitari tubuh Doflamingo. "Menurutmu, Monkey D Luffy itu siapa!?" Law melempar sebuah kerikil ke belakang tubuh Doflamingo. "Aku baru tahu kalau kau adalah Tenryuubito.."

Doflamingo menebas Law, namun dengan cepat Law menukar tubuhnya dengan kerikil yang ada di belakang Doflamingo. "Menurutmu, D itu apa!?" Law menusuk tubuh Doflamingo dari belakang.

Grabb!! Doflamingo menahan tusukan pedang itu dengan telapak tangannya yang dilapisi haki.

"Itu bukan urusanmu!!" Doflamingo menarik Law dan berusaha untuk menjatuhkannya.

"Keberadaan Topi Jerami di sini adalah takdir!!" ucap Law.

"Jadi, maksudmu dia kemari untuk memenggal kepala sang keturunan dewa ini!?" Doflamingo bersiap untuk menghantam wajah Law dengan benang-benang dari kelima jari di telapak tangan kanannya. "Lucu sekali!!"

Law menahannya dengan kedua lengan berlapis haki. "Di suatu tempat yang jauh di sana, hiduplah kelompok yang biasa disebut sebagai klan D.." Law ingat dengan kata-kata Corazon waktu itu."Mereka.. kelompok yang juga disebut sebagai musuh alami dewa.."

Akhirnya Law mengatakannya pada Doflamingo. "Aku juga seorang D.." "!!!!" keadaan di seluruh Dressrosa masih tampak kacau. "Peperangan yang terjadi di seluruh negeri kini sudah terbagi tiga!!"

"Padamkan apinya!!" teriak para warga sambil berlari ketakutan. Mereka ketakutan karena ada pembunuh dimana-mana, orang-orang dengan senjata yang berada di bawah kendali Doflamingo.

"Gyaahhh!!"

"Bajak laut!? Bukan, itu penduduk yang masih ada di bawah kendali!!"

Tingkat dua dataran tinggi istana kerajaan, tampak para mantan peserta yang sempat ikut dalam turnamen kolesium masih bertarung melawan antek-antek Doflamingo.

Ideo berhadapan dengan Dellinger. Ia menyerang dengan pukulan-pukulan peledaknya, namun pergerakan Dellinger begitu lincah hingga ia berhasil menghindarinya. "Kyahaha, kau tak akan bisa mengenaiku!!"

Di sisi lain, si raksasa Hajrudin beradapan dengan Machvise. Pria dengan kekuatan buah setan yang mampu membuatnya meningkatkan berat badan secara drastis itu melompat dan menimpa Hajrudin. "10T Vise!!"

Tubuh besar Hajrudin membuat Machvise yang biasanya meleset jadi mampu mengenai target dengan mudah. Dan meskipun Hajrudin adalah raksasa dengan kekuatan yang tentu jauh di atas manusia rata-rata, ia tetap tak mampu menahan berat itu.

Baby 5 berhadapan dengan Sai. Dua tangannya telah berubah menjadi senjata, trisula, namun Sai malah melihat ke arah lain. "Apa yang kau lakukan!?"

Sai mengkhawatirkan kakeknya, terlebih setelah secara mengejutkan, Lao G yang menjadi lawan kakeknya berhasil menendang bagian bawah kepala Chinjao hingga membuatnya tersungkur.

"!!!"

Dari atas dataran tinggi kerajaan yang lama, Viola mengamati itu semua. Di sebelahnya, masih berdiri raja Riku dan yang lainnya.

"Bagaimana situasinya, Viola?"

"Pada pertarungan di lantai teratas, Topi Jerami di jatuhkan ke lantai di bawahnya, dan Law yang melawan Doflamingo juga sedang berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan.." jelas Viola.

"Jumlah korban akan terus meningkat selama pertempuran masih berlangsung.."

Di bawah sana semuanya benar-benar kacau, sibuk, termasuk para Angkatan Laut. "Tahan mereka!! Padamkan semua apinya!!"

Lalu kembali lagi ke atas dataran kerajaan yang lama, masih tampak Usopp yang terbaring lemas. "Berapa banyak pasukan.. yang mereka punya.. Viola.."

Viola pun menjelaskan situasi detail pertempuran. "Yang menjaga pabrik adalah.. si perenang bebas, Senor Pink!! Lalu anggota eksekutif tertinggi yang berada di atas patung, Si patung hidup Pica!!"

"Dan di taman bunga Matahari lantai empat, sang pahlawan kolesium, si manusia bendera, Diamante!! Di lantai tertinggi istana.. raja Dressrosa saat ini, si manusia benang Doflamingo dan anggota staffnya, si manusia lendir Trevor!!"

"Lalu, orang yang memimpin di lantai 3, si manusia peletus, Gladius!! Ada juga empat eksekutif di lantai 2, Lao G dari teknik Chouken dan keturunan setengah manusia ikan, Dellinger!! Lalu Si tubuh senjata Baby 5 dan si super berat Machvise!! mereka juga bersama sepuluh petugas berpangkat rendah lainnya!!"

"Sebagian besar pertempuran berakhir dengan banyak cedera!!"

"Akir dari pertempuran ini sudah dekat!!"

Di sisi Robin, ia bersama dengan Cavendish dan Bhartolomeo sedang melawan Gladius dan anak buahnya. Bhartolomeo menghadang pasukan Bhartolomeo dengan barrier miliknya, "Kau duluan saja, Robin-senpai!!"

Sementara Cavendish bertarung melawan pasukan Gladius yang lain. "Serangan kalian membuatku ngantuk!!" Cavendish menebas mereka semua dan kemudian mengarahkan pedangnya ke Gladius.

"Bersiaplah, Gladius!!"

"Hmph!" Gladius membuka kerah bajunya.

Lalu, di tingkat empat dataran tinggi istana kerajaan, Kyros masih bertarung melawan Diamante. "Dasar sombong.." ucap Diamante, kemudian menggunakan kemampuannya untuk membuat tanah yang mereka pijak bergelombang layaknya bendera yang menyapu Kyros. "Pasukan bantera!!"

Rebecca kaget, "Eh!? Tanahnya!!"

Lalu di dalam istana, pasukan Tontatta juga sibuk melakukan pergerakan. "Kami ke sana sekarang, putri Mansherry!!" teriak Leo sambil menghabisi satu per satu penjaga yang menghalangi jalan mereka.

Kemudian di bawah, di sisi Sabo, para oenduduk berterimakasih dengannya. "Terimakasih!!" "Syukurlah.."

"Cepat berlindung di tempat yang aman.." ucap Sabo.

"Bukankah benda itu ada di suatu tempat?"

"Kalau Doflamingo tak dikalahkan, nasib kita yang ada dalam sangkar ini tak akan berubah.." ucap Viola.

"Jadi.. nasib negeri ini berada di tangan bajak laut!?" ucap orang-orang di belakang Viola.

Kembali ke pertarungan Law, Doflamingo kaget saat mendengar pengakuan Law tadi. "Kau seorang D!?" ucap sambil terus menyerang dengan benang-benangnya.

"Apa yang sudah Corazon katakan padamu!? Lalu kenapa memangnya kalau kau seorang D!? Apa kau pikir kau akan bisa mengentikanku!? Itu semua cuma tahayul, omong kosong belaka!!" Doflamingo terus mendesak dengan benang-benangnya.

"Hei hei, hati-hati!! Kau bisa masuk ke dalam jangkauan kekuatannya!!" ucap trevor, yang sudah tahu rasanya terpotong-potong oleh Law.

"Injection.." sambil menahan dan bergerak mundur, Law mengarahkan ujung pedangnya ke perut Doflamingo, lalu melesatkan tembakan pedang injeksi, "Shoot!!"

Serangan itu berhasil menembus Doflamingo.

"Cora-san, Hyaku, mereka tahu betul tentang itu.." ucap Law. "kalau sebuah nama bisa saja menghancurkanmu, saat ini aku tak akan kesulitan.."

"Semua itu hanyalah awal.."

"Aku datang untuk melakukan apa yang tak bisa dilakukan Cora-san. Dia terlalu baik untuk menarik pelatuk waktu itu, jadi aku akan melakukan itu untuknya!!"

Referensi Cepat[]

Catatan Chapter[]

Karakter[]

Bajak Laut Angkatan Laut Penduduk
Admiral

Cerita Navigasi[]

Chapter Sebelumnya

Chapter Selanjutnya

Arc Dressrosa
Chapter Manga
700 701 702 703 704 705 706 707 708 709 710
711 712 713 714 715 716 717 718 719 720 721
722 723 724 725 726 727 728 729 730 731 732
733 734 735 736 737 738 739 740 741 742 743
744 745 746 747 748 749 750 751 752 753 754
755 756 757 758 759 760 761 762 763 764 765
766 767 768 769 770 771 772 773 774 775 776
777 778 779 780 781 782 783 784 785 786 787
788 789 790 791 792 793 794 795 796 797 798
799 800 801
Volume Manga
70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80
Episode Anime
629 630 631 632 633 634 635 636 637 638 639
640 641 642 643 644 645 646 647 648 649 650
651 652 653 654 655 656 657 658 659 660 661
662 663 664 665 666 667 668 669 670 671 672
673 674 675 676 677 678 679 680 681 682 683
684 685 686 687 688 689 690 691 692 693 694
695 696 697 698 699 700 701 702 703 704 705
706 707 708 709 710 711 712 713 714 715 716
717 718 719 720 721 722 723 724 725 726 727
728 729 730 731 732 733 734 735 736 737 738
739 740 741 742 743 744 745 746

Pranala Luar[]

Advertisement