Hutan hujan Kalimantan berusia 130 juta tahun, sehingga menjadikannya salah satu hutan hujan tertua di dunia dan 70 juta tahun lebih tua dari hutan hujan Amazon. Kalimantan sangat kaya akan keanekaragaman hayati dibandingkan dengan daerah Indonesia lainnya. Ada sekitar 15.000 spesies tanaman berbunga dengan 3.000 spesies pohon, 221 spesies mamalia, dan 420 spesies burung. Hutan hujan Kalimantan yang tersisa merupakan salah satu habitat alami yang tersisa bagi orangutan Kalimantan yang terancam punah karena penebangan hutan secara besar-besaran. Hutan hujan ini juga merupakan tempat perlindungan penting bagi banyak spesies yang tinggal di hutan endemik seperti gajah Asia, badak Sumatera, macan dahan Kalimantan, dan kelelawar buah Dayak.

Kalimantan memiliki iklim khatulistiwa, dengan suhu rata-rata berkisar antara 23 hingga 31 °C. Pulau ini memiliki curah hujan tahunan yang tinggi (sekitar 300 mm per tahun) dengan musim hujan ringan antara Maret dan Mei, dan lebih intens antara November dan Januari. Namun demikian, tingkat curah hujan Kalimantan sebenarnya jauh lebih rendah dibanding beberapa pulau besar Indonesia lainnya.

Terdapat beberapa bandara internasional di Kalimantan dengan koneksi ke dan dari Malaysia. Selain itu, terdapat berbagai koneksi penerbangan ke dan dari pulau-pulau Indonesia lainnya, terutama pulau Jawa.

• Bandara Supadio (PNK  ^IATA) dekat Pontianak adalah bandara utama di wilayah Indonesia, dengan penerbangan domestik dari Medan dan kota-kota utama di Jawa.
• Bandara Syamsudin Noor (BDJ  ^IATA) dekat Banjarmasin adalah bandara yang terletak di Kalimantan Selatan, dengan koneksi yang baik ke berbagai tujuan di seluruh Kalimantan dan Jawa.
• Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (BPN  ^IATA) dekat Balikpapan dengan penerbangan domestik dari banyak kota di Indonesia, dan penerbangan internasional ke Kuala Lumpur dan Singapura.
• Samarinda Bandara Internasional APT Pranoto (AAP  ^IATA)
• Bandara Juwata (TRK  ^IATA) dekat Tarakan melayani wilayah timur laut Kalimantan, dengan berbagai tujuan domestik.
• Juga bandara Tanjung Redeb (BEJ  ^IATA), Pangkalan Bun (PKN  ^IATA), Ketapang (KTG  ^IATA), Sampit (SMQ  ^IATA), Palangkaraya (PKY  ^IATA) melayani tujuan ke pulau Jawa.

Terdapat tiga penyeberangan perbatasan darat yang resmi antara Kalimantan Barat dan Sarawak, yaitu (dari Barat ke Timur) penyeberangan Biawak-Arau di jalan Kuching-Singkawang, penyeberangan Tebedu-Entikong di jalan Kuching-Pontianak (lihat Pontianak ke Kuching), dan penyeberangan Lubok Antu-Nanga Badau di daerah yang lebih terpencil. Terdapat penyeberangan darat informal lainnya yang digunakan para penduduk lokal yang tinggal di daerah perbatasan, tetapi legalitasnya dipertanyakan, sehingga Anda sebagai orang asing sangat tidak disarankan untuk menggunakannya untuk menghindari potensi masalah hukum.

Meskipun Kalimantan berbatasan dengan Sabah, tidak ada penyeberangan perbatasan darat di ruas tersebut.

Terdapat kapal feri harian internasional dari Tawau di Sabah, Malaysia, menuju ke Nunukan dan Tarakan di provinsi Kalimantan Utara.

Terdapat kapal feri domestik ke beberapa pelabuhan di Kalimantan (Pontianak, Ketapang, Kumai, Sampit, Banjarmasin, Batulicin, Balikpapan, Samarinda, Tarakan, dan Nunukan) dioperasikan oleh PELNI. Dalam hampir semua kasus, disarankan bagi wisatawan untuk naik pesawat, kecuali untuk perjalanan menuju Kalimantan dari pulau-pulau yang relatif dekat seperti Bangka-Belitung dan Kepulauan Riau.

Kebanyakan kegiatan menyelam dilakukan di Kepulauan Berau di Laut Sulawesi, di sekitar pulau Derawan, Sangaliki, dan Maratua di Kalimantan Timur. Ada juga beberapa lokasi penyelaman di Kalimantan Barat yang jarang dikunjungi, termasuk Pulau Batu Payung dan Pulau Radayan di sekitar Singkawang serta cagar alam Kepulauan Karimata di selatan (sekitar 100 kilometer dari pantai Ketapang).