Lompat ke isi

Ukkasyah bin Mihshan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ukkasyah bin Mihshan
Radhiyallahu Anhu
Nama asalعكاشة بن محصن
Meninggal12 H (633, usia 45)
Buzakhah, Najd
Sebab meninggalTerbunuh di Perang Riddah
KebangsaanBani Asad bin Khuzaimah
Orang tua
  • Mihshan bin Hurtsan (bapak)
Kerabat

Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi (bahasa Arab: عكاشة بن محصن الأسدي, juga ditulis dengan Ukasyah,[1] wafat di Buzakhah, Najd, 12 H (633, usia 45)) adalah seorang sahabat Nabi Muhammad.[2] Ukkasyah adalah satu sahabat yang khusus didoakan Nabi dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah:[3]

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ " يَدْخُلُ مِنْ أُمَّتِي زُمْرَةٌ هُمْ سَبْعُونَ أَلْفًا، تُضِيءُ وُجُوهُهُمْ إِضَاءَةَ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ". وَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَقَامَ عُكَّاشَةُ بْنُ مِحْصَنٍ الأَسَدِيُّ يَرْفَعُ نَمِرَةً عَلَيْهِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ. قَالَ " اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ مِنْهُمْ ". ثُمَّ قَامَ رَجُلٌ مِنَ الأَنْصَارِ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ. فَقَالَ " سَبَقَكَ عُكَّاشَةُ ".

Aku mendengar Rasululah ﷺ bersabda, “Tujuh puluh ribu orang dari umatku akan masuk surga (tanpa hisab). Wajah mereka bersinar seperti bulan purnama.” Ukkasyah bin Mihshan al-Asadi kemudian berdiri, membuka kain penutup kepalanya, dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku di antara mereka.” Rasulullah berdoa, “Ya Allah, jadikanlah dia di antara mereka!” Kemudian seorang laki-laki dari kaum Ansar berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar menjadikanku di antara mereka.” Maka Rasulullah menjawab, “Ukkasyah sudah mendahuluimu.”

Ungkapan “Ukkasyah sudah mendahuluimu” (سبقك (بها) عكاشة) kemudian dipakai dalam bahasa Arab apabila seseorang akan melakukan sesuatu, tetapi sudah ada orang yang mendahuluinya.[3]

Ukkasyah bin Mihshan bin Hurtsan bin Qais bin Murrah bin Bukair bin Ghanam bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah.[4] Ia berasal dari Bani Ghanam yang merupakan keturunan Bani Asad bin Khuzaimah yang menjadi sekutu Bani Abdu Syams di Makkah.[3]

Tampilan fisik

[sunting | sunting sumber]

Ukkasyah bin Mihshan merupakan seorang yang tampan dalam pandangan orang Arab pada masa hidupnya.[5]

Menganut Islam

[sunting | sunting sumber]

Ukkasyah bin Mihshan memeluk Islam di awal masa dakwah Muhammad. Setelah menjadi muslim, ia sering mengalami penyiksaan dari orang-orang suku Quraisy. Setelah Muhammad hijrah ke Madinah untuk menghindari penyiksaan suku Quraisy, Ukkasyah bin Mihshan mengikutinya bersama dengan para sahabat nabi yang lain.[5]

Di Madinah, Ukkasyah bin Mihshan mengikuti Pertempuran Badar pada tahun 2 H (624 M). Ia juga mengikuti berbagai perang lain bersama Muhammad. Pada bulan Rabiul Awal 6 H, Ukkasyah bin Mihshan dikirim oleh Muhammad dalam sebuah ekspedisi. Ia diperintahkan untuk memimpin empat puluh orang sahabat nabi ke wilayah Ghamar, yaitu sumber air milik Bani Asad. Ekspedisi ini kemudian dikenal dengan nama Ekspedisi Ghamar atau Ekspedisi Ukkasyah bin Mihshan.[6]

Ukkasyah mati terbunuh dalam Perang Riddah yang terjadi di Nejd pada tahun 12 H. Dia dibunuh oleh Thulaihah al-Asadi.[2] Meskipun demikian, Thulaihah kembali memeluk Islam.[3]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Kutipan

  1. ^ Al-Asqalani, hlm. 439.
  2. ^ a b Az-Zarkali 2002.
  3. ^ a b c d Al-Asqalani, hlm. 440.
  4. ^ Ibn sa'ad 1990, hlm. 67.
  5. ^ a b Al-Mishri 2015, hlm. 170.
  6. ^ Al-Mishri 2015, hlm. 171.

Daftar pustaka

  • Al-Asqalani, Ibnu Hajar (1415 H). Al-Iṣābah fī Tamyīz al-Ṣaḥābah (dalam bahasa bahasa Arab). Jilid 4. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-25. Diakses tanggal 2017-08-22. 
  • Al-Mishri, Mahmud (2015). Muhammad Ali, Lc., ed. Ensiklopedi Sahabat: Biografi dan Profil Teladan 104 Sahabat Nabi Generasi Terbaik Umat Islam Sepanjang Masa. Jilid 2. Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi'i. ISBN 978-602-9183-91-7. 
  • Az-Zarkali, Khairuddin bin Mahmud (2002). Al-A‘lām (dalam bahasa bahasa Arab). Jilid 4. Beirut: Dar el-Ilm Lilmalayin. hlm. 244. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-09. Diakses tanggal 2017-08-22.