Thrall
Perbudakan |
---|
Thrall (Bahasa Norse Kuno: þræll), bahasa Islandia: þræll, (Bahasa Faroe: trælur), bahasa Norwegia: trell, bahasa Denmark: træl, bahasa Swedia: träl[1] merupakan sebuah istilah untuk budak[2] atau serf di wilayah-wilayah Skandinavia pada Zaman Viking. Istilah yang sesuai dalam Bahasa Inggris Kuno adalah þēow. Status budak (þræll, þēow) berbeda dengan franklin (karl, ceorl) dan bangsawan (jarl, eorl). Terjemahan Bahasa Latin Abad Pertengahan dari istilah tersebut dalam Hukum Jermanik Awal adalah servus.
Hukum Jermanik Awal
[sunting | sunting sumber]Trall merupakan golongan terendah dari tiga tingkatan tatanan sosial masyarakat Jermanik, yaitu bangsawan, orang merdeka, dan budak, dalam bahasa Norse Kuno jarl, karl, dan þræll (lih. Rígsþula), dalam bahasa Inggris Kuno setara dengan eorl, ceorl, dan þēow, dalam bahasa Frisia Kuno etheling, friling, lēt, dll. Pembagian ini penting dalam kitab hukum Jermanik, yang membuat ketentuan khusus bagi budak, yang merupakan properti dan dapat diperjualbelikan, tetapi mereka juga menikmati sejumlah perlindungan di bawah hukum.
Kematian orang merdeka diberi kompensasi oleh seorang weregild, yang biasanya dihitung sebesar 200 solidi (shilling) untuk orang merdeka, sedangkan kematian seorang budak dianggap sebagai hilangnya properti bagi pemiliknya dan diberi kompensasi tergantung pada nilai pekerja.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Bacaan selanjutnya
[sunting | sunting sumber]- Ben Raffield (2019) "The slave markets of the Viking world: comparative perspectives on an ‘invisible archaeology’." Slavery & Abolition, 40:4, 682-705
- Thomas K. Heebøll-Holm (2020) "Piratical slave-raiding – the demise of a Viking practice in high medieval Denmark" Scandinavian Journal of History
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Junius P Rodriguez, Ph.D. (1997). The Historical Encyclopedia of World Slavery. vol 1. A–K. ABC-CLIO. hlm. 674.
- ^ Thrall Random House Unabridged Dictionary, 2009