Realisme (seni rupa)
Tahun aktif | sejak pertengahan abad ke-19 |
---|---|
Negara | Prancis, Inggris, Rusia, dll |
Figur besar | Gustave Courbet; aliran Den Haag; Roberto Rossellini |
Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha dalam seni rupa untuk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal yang buruk sekalipun.
Pembahasan realisme dalam seni rupa bisa pula mengacu kepada gerakan kebudayaan yang bermula di Prancis pada pertengahan abad 19. Namun karya dengan ide realisme sebenarnya sudah ada pada 2400 SM yang ditemukan di kota Lothal, yang sekarang lebih dikenal dengan nama India.
Realisme sebagai gerakan kebudayaan
[sunting | sunting sumber]Realisme menjadi terkenal sebagai gerakan kebudayaan di Prancis sebagai reaksi terhadap paham Romantisme yang telah mapan di pertengahan abad 19. Gerakan ini biasanya berhubungan erat dengan perjuangan sosial, reformasi politik, dan demokrasi.
Realisme kemudian mendominasi dunia seni rupa dan sastra di Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat di sekitar tahun 1840 hingga 1880. Penganut sastra realisme dari Prancis meliputi nama Honoré de Balzac dan Stendhal. Sementara seniman realis yang terkenal adalah Gustave Courbet, Jean François Millet, dan Aliran Den Haag.
Realisme dalam seni rupa
[sunting | sunting sumber]Perupa realis selalu berusaha menampilkan kehidupan sehari-hari dari karakter, suasana, dilema, dan objek, untuk mencapai tujuan Verisimilitude (sangat hidup). Perupa realis cenderung mengabaikan drama-drama teatrikal, subjek-subjek yang tampil dalam ruang yang terlalu luas, dan bentuk-bentuk klasik lainnya yang telah lebih dahulu populer saat itu.
Dalam pengertian lebih luas, usaha realisme akan selalu terjadi setiap kali perupa berusaha mengamati dan meniru bentuk-bentuk di alam secara akurat. Sebagai contoh, pelukis foto pada zaman renaisans, Giotto bisa dikategorikan sebagai perupa dengan karya realis, karena karyanya telah dengan lebih baik meniru penampilan fisik dan volume benda lebih baik daripada yang telah diusahakan sejak zaman Gothic.
Kejujuran dalam menampilkan setiap detail objek terlihat pula dari karya-karya Rembrandt yang dikenal sebagai salah satu perupa realis terbaik. Kemudian pada abad 19, sebuah kelompok di Prancis yang dikenal dengan nama Barbizon School memusatkan pengamatan lebih dekat kepada alam, yag kemudian membuka jalan bagi berkembangnya impresionisme. Di Inggris, kelompok Pre-Raphaelite Brotherhood menolak idealisme pengikut Raphael yang kemudian membawa kepada pendekatan yang lebih intens terhadap realisme.
Teknik Trompe l'oeil, adalah teknik seni rupa yang secara ekstrem memperlihatkan usaha perupa untuk menghadirkan konsep realisme.
Daftar pelukis realisme terkenal
[sunting | sunting sumber]- Karl Briullov
- Ford Madox Brown
- Jean Baptiste Siméon Chardin
- Camille Corot
- Gustave Courbet
- Honoré Daumier
- Edgar Degas (juga seorang Impresionis)
- Thomas Eakins
- Nikolai Ge
- Aleksander Gierymski
- William Harnett (spesialis trompe l'oeil)
- Louis Le Nain
- Édouard Manet (berhubungan pula dengan Impressionisme)
- Jean-François Millet
- Ilya Yefimovich Repin
- Adi Winoto
Realisme dalam sinema
[sunting | sunting sumber]Italian Neorealism adalah gerakan sinematik yang memperjuangkan pemikiran realisme setelah era perang dunia kedua di Italia. Sineas realisme terkenal di antaranya Vittorio De Sica, Luchino Visconti, dan Roberto Rossellini.
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Realisme sastra
- Realisme sosialis
- Naturalisme (seni rupa)
- Fotorealisme
- Romantisisme
- Lembaga Kebudayaan Rakyat
Referensi
[sunting | sunting sumber]West, Shearer (1996). The Bullfinch Guide to Art. U.K.: Bloomsbury Publishing Plc. ISBN 0-8212-2137-X.