Lompat ke isi

Perencana kota

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Arsitek kota Lindström, Morön.

Perencana kota adalah seseorang profesional yang berpraktik di bidang perencanaan perkotaan. Secara umum seorang perencana kota bertugas untuk mengembangkan rencana dan program untuk penggunaan lahan yang dapat membantu menciptakan komunitas, mengakomodasi pertumbuhan pendudukan, ataupun merevitalisasi fasilitas fisik.[1]

Tugas dan tanggung jawab

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah gambaran umum tentang tanggung jawab seorang perencana kota, di mana seorang perencana kota secara umum dapat mempraktikkan dua atau lebih tanggung jawab tersebut. Akan tetapi, seorang perencana kota juga dapat berspesialisasi dalam satu tanggung jawab atau bidang saja.

Perencanaan wilayah

[sunting | sunting sumber]

Secara umum perencanaan wilayah berkaitan dengan perencanaan penggunaan lahan, infrastruktur dan pertumbuhan penduduk pada suatu wilayah geografis yang meluas ke seluruh kota atau bahkan lebih. Dalam hal ini, perencana kota berperan untuk melakukan pertimbangan perencanaan kota pada skala makro. Selain itu, perencanaan wilayah berperan dalam mengantisipasi kebutuhan suatu komunitas atau kelompok masyarakat sebelum kebutuhan tersebut muncul. Para ahli di bidang ini mencoba untuk memprediksi bagaimana dan di mana populasi suatu wilayah akan tumbuh selama dekade berikutnya dan merekomendasikan pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya untuk mendukung pertumbuhan itu sebelum terjadi.[2]

Perencanaan transportasi

[sunting | sunting sumber]

Seorang perencana kota dapat juga bertanggung jawab untuk merencanakan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan transportasi di suatu wilayah perkotaan atau bahkan antar wilayah.

Perencanaan transportasi adalah perencanaan kebutuhan prasarana transportasi yang diperlukan dalam pengoperasian, penyediaan dan pengelolaan fasilitas ataupun pelayanan moda transportasi sehingga lebih aman, cepat, nyaman, ekonomis, dan ramah lingkungan.[3] Perencanaan transportasi juga mencakup melihat keadaan atau kondisi transportasi saat ini pada suatu wilayah, kemudian merancang kebutuhan transportasi untuk masa yang akan datang, dengan mempertimbangkan berbagai unsur seperti anggaran, tujuan maupun kebijakan yang berlaku.[4]

Ada banyak tujuan penting dalam proses perencanaan transportasi. Berikut adalah beberapa tujuan adanya perencanaan transportasi:

  • Menerapkan teknologi dan program untuk meningkatkan waktu perjalanan dan mendukung kemudahan perjalanan di seluruh wilayah.
  • Mendukung perbaikan sistem transportasi dengan cara mengatasi kemacetan lalu lintas yang terjadi dan sesuai dengan tujuan di masa mendatang.
  • Meningkatkan aksesibilitas dan interkonektivitas berbagai moda transportasi untuk semua pengguna sistem.
  • Memastikan bahwa infrastruktur dan fasilitas transportasi yang ada mencapai kondisi perbaikan yang konstan.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Urban and Regional Planners : Occupational Outlook Handbook: : U.S. Bureau of Labor Statistics". www.bls.gov (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-04. 
  2. ^ "What is Regional Planning? (with pictures)". Historical Index (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-04. 
  3. ^ "What is Transport Planning? Definition of Transport Planning, Transport Planning Meaning". The Economic Times (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-04. 
  4. ^ "What is Transportation Planning? | Plan RVA" (dalam bahasa Inggris). 2019-02-20. Diakses tanggal 2022-10-04. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]