Mitos panjang umur
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Mitos panjang umur adalah tradisi tentang orang yang berumur panjang (umumnya supercentenarian), baik perorangan maupun berkelompok, dan praktek yang diyakini menyebabkan panjang umum, namun bukti ilmiah tak mendukung usia yang diklaim atau alasan dari klaim tersebut.[1][2] Meskipun penafsiran harfiah dari mitos-mitos semacam itu tampak mengindikasikan masa hidup yang panjang, banyak cendekiawan[3] meyakini bahwa figur-figur semacam itu adalah hasil dari kesalahan penerjemahan sistem bilangan melalui berbagai bahasa yang dibarengi oleh signifikansi budaya dan/atau simbolis dari bilangan tertentu.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamatrad1
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamatrad2
- ^ Number Manipulation for Profit, or Just for Fun? by Paul Y. Hoskisson "Number Manipulation for Profit, or Just for Fun?". maxwellinstitute.byu.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 5, 2012. Diakses tanggal December 27, 2012.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Boia, Lucian (2004). Forever Young: A Cultural History of Longevity from Antiquity to the Present. ISBN 1-86189-154-7.
- Thoms, William J. (1879). The Longevity of Man. Its Facts and Its Fictions. With a prefatory letter to Prof. Owen, C.B., F.R.S. on the limits and frequency of exceptional cases. London: F. Norgate.