Minyak wijen
Minyak wijen adalah minyak nabati yang berasal dari ekstraksi biji wijen. Minyak wijen terdiri dari dua jenis, yaitu minyak dari biji wijen yang telah disangrai dan minyak dari biji wijen mentah.
Pemanfaatan
[sunting | sunting sumber]Di India Selatan dan Myanmar, minyak wijen dari dari biji wijen mentah dipakai sebagai minyak goreng. Minyak wijen dituangkan sebagai penyedap dalam masakan Korea, Cina, dan Taiwan. Sebagian besar masakan Korea memakai minyak wijen.
Di Cina, Korea, dan Jepang, biji wijen disangrai lebih dulu sebelum diperas menjadi minyak. Hasilnya adalah minyak berwarna cokelat keemasan dan berbau harum. Minyak wijen dari India berwarna kuning keemasan. Minyak wijen berwarna bening didapat dari hasil ekstraksi biji wijen mentah dan aromanya kurang harum. Suhu sewaktu mematangkan biji wijen memengaruhi minyak yang dihasilkan. Minyak wijen untuk masakan Cina berwarna lebih gelap karena biji wijen disangrai dengan suhu di atas 200℃.
Minyak wijen mengandung vitamin E, vitamin A, vitamin B, kalsium, dan magnesium. Di India, minyak wijen dipakai sebagai minyak pijat dalam cara pengobatan Ayurveda.
Komposisi
[sunting | sunting sumber]Komposisi asam lemak dalam minyak wijen:[1]
Asam lemak | minimum | maksimum | |
---|---|---|---|
Asam palmitat | C16:0 | 7.0 % | 12.0 % |
Asam palmitoleat | C16:1 | sangat kecil | 0.5 % |
Asam stearat | C18:0 | 3.5 % | 6.0 % |
Asam oleat | C18:1 | 35.0 % | 50.0 % |
Asam linoleat | C18:2 | 35.0 % | 50.0 % |
Asam linolenat | C18:3 | sangat kecil | 1.0 % |
Asam eikosenoat | C20:1 | sangat kecil | 1.0 % |
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Wijen termasuk salah satu tanaman yang pertama kali diambil bijinya untuk dijadikan minyak dan penyedap makanan. Dalam bahasa Tamil, ennai berarti minyak. Asal katanya adalah eL(எள்ளு) dan nei(னெய்) yang berarti wijen dan lemak.
Sejak sebelum tahun 600 SM, orang Assyria sudah memanfaatkan minyak wijen sebagai bahan makanan, obat, dan obat gosok terutama oleh orang kaya. Pada waktu itu, minyak wijen sulit didapat sehingga harganya mahal. Orang Hindu memakainya sebagai minyak lampu, dan memperlakukannya sebagai minyak suci. Menurut kepercayaan Hindu, menyalakan lentera berisi minyak wijen di depan Hanoman dipercaya dapat menghilangkan kesulitan dalam hidup.[2]
Nama India
[sunting | sunting sumber]Dalam bahasa Tamil, minyak wijen disebut "nalla ennai"(நல்லெண்ணெய்) yang secara harfiah berarti "minyak bagus". Dalam bahasa Telugu, minyak wijen disebut nuvvula noone" (nuvvulu berarti wijen dan noone berarti minyak masak) atau manchi noone (manchi berarti bagus dan noone berarti minyak masak). Dalam bahasa Kannada, minyak wijen disebut "yellenne" ("yellu" berarti wijen).
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Fatty acids found in sesame oil". Essential oils. Diakses tanggal 7 October 2006.
- ^ "Glossary Term - Sesame Oil". Asia Source. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-14. Diakses tanggal 8 January 2007.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Raja Minyak dari Ethiopia Diarsipkan 2009-01-20 di Wayback Machine.