Lompat ke isi

Mien Sugandhi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mien Sugandhi
Menteri Negara Urusan Peranan Wanita ke-3
Masa jabatan
17 Maret 1993 – 16 Maret 1998
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1934-07-28)28 Juli 1934
Magelang, Provinsi Kedu, Hindia Belanda
Meninggal5 Januari 2020(2020-01-05) (umur 85)
Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Suami/istriMayjen (Purn.) R.H. Sugandhi Kartosubroto
AnakSribudhi Mintorosasi Kartosubroto
Orang tuaSoeprapto Djojokusumo (ayah)
AlmamaterNorthern California Global University
PekerjaanPengusaha
ProfesiPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mien Sugandhi, atau lebih lengkap memiliki nama Siti Aminah Sugandhi, (28 Juli 1934 – 5 Januari 2020),[1] adalah seorang politikus wanita Indonesia yang pernah menjabat sebagai Menteri Negara Urusan Peranan Wanita periode 1993 hingga 1998, menjadi angggota DPR dan MPR pada 1977 hingga 1993, sebagai bagian dari Kabinet Pembangunan VI dan juga pernah menjadi komisaris independen Mitra Adiperkasa Tbk pada tahun 2004.[2] Pada masa reformasi, ia memimpin salah satu kelompok di MKGR menjadi Partai MKGR, dengan memisahkan diri dari Golkar.[3]

Ia memperoleh gelar Doktor dari Northern California Global University, Amerika Serikat, pada tahun 2001. Dan menerima darjah anugerahBintang Mahaputera Adipradana” dari Pemerintah RI pada tanggal 17 Agustus 1996 saat masih menjabat sebagai Menteri.[1]

Kontroversi Madame Syuga

[sunting | sunting sumber]

Saat menjabat sebagai Menteri, Mien Sugandhi pernah melontarkan pernyataan kontroversial berupa deportasi Istri Sukarno, Ratna Sari Dewi kembali ke Jepang karena bukunya yang berisi foto telanjang Madame Syuga, dianggap mempermalukan citra Indonesia. Namun hal ini kemudian diralat oleh Menteri Kehakiman, Oetojo Oesman, bahwa yang dilarang hanyalah buku tersebut, bukan orangnya.[4]

Kontroversi pengiriman Putri Indonesia ke ajang Miss Universe

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1996, ia berseteru dengan Ketua Yayasan Putri Indonesia, Mooryati Soedibyo , karena pengiriman Alya Rohali sebagai wakil Indonesia di ajang Miss Universe. Sebenarnya Alya Rohali hanya datang sebagai participating observer, tetapi ternyata ikut berfoto mengenakan baju renang sehingga mengundang kemarahan Menteri Urusan Peranan Wanita sehingga sempat mengancam akan memanggil Yayasan Putri Indonesia ke DPR. Ia menyatakan sangat keberatan karena awalnya hal ini dianggap koleksi secara pribadi, tetapi kemudian bocor ke media massa.[5][6]

Kedekatan dengan Suharto

[sunting | sunting sumber]

Mien Sugandhi adalah salah satu politikus yang dekat dan dipercayai Suharto. Ia ikut hadir di acara Haul ke 3 meninggalnya Soeharto, bersama mantan pejabat lainnya.[7] Ia juga orang yang dititipi pesan oleh Tien Suharto agar pemimpin Golkar tidak lagi mencalonkan Suharto pada tahun 1996, tetapi oleh pemimpin tersebut tidak diindahkan, dan Suharto kembali menjadi Presiden hingga kejatuhannya pada 1998. Mien sangat menyesali penolakan tersebut.[8] Dan pada saat-saat terakhir meninggalnya Suharto, pada tanggal 6 Januari 2008 ia sempat menjenguk dan mengabarkan bahwa kondisi Suharto sudah membaik, mampu bicara jelas, dan mukanya kembali merah. Mien Sugandhi juga memberi pembelaan bahwa meski Suharto memiliki kekurangan sebagai pemimpin, tetapi ia memiliki banyak jasa kepada bangsa dan negara.[9]

Meninggal dunia

[sunting | sunting sumber]

Mien meninggal dunia pada 5 Januari 2020 pukul 21.45 WIB di RSPAD Gatot Subroto. Jenazah disemayamkan di rumah duka RSPAD Jakarta Pusat, Jl.Abdul Rachman Saleh, Senen, Jakarta Pusat dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan pada pukul 10.00 WIB. Sebelum dimakamkan, dilakukan prosesi di gedung Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Mitra AdiPerkasa Annual 2009. Diarsipkan 2012-09-07 di Wayback Machine. Diakses dari situs MAP-Indonesia pada 2 Februari 2014
  2. ^ Mien Sugandhi. Diakses dari situs BusinessWeek pada 2 Februari 2014
  3. ^ Ormas MKGR Tak Berpaling dari Golkar. Diakses dari situs Berita VivaNews pada 2 Februari 2014
  4. ^ Indonesia won't ban Sukarno's widow Diarsipkan 2005-01-24 di Wayback Machine.. Diakses dari situs Ohiou.edu sebagai arsip berita dari UPI pada masa lalu pada 2 Februari 2014
  5. ^ Itu Omong Kosong. Diarsipkan 2014-01-02 di Wayback Machine. Diakses dari situs Ohiou.edu yang merupakan arsip berita Gatra pada masa lalu pada 2 Februari 2014
  6. ^ Indonesia's Flesh Watch. Diakses dari arsip situs Berita CNN pada 2 Februari 2014
  7. ^ Soeharto tertnyata Pengin Lengser Sejak 1993. Diarsipkan 2014-01-02 di Wayback Machine. Diakses dari situs Berita Tempo pada 2 Februari 2014
  8. ^ Sisi Lain Pak Harto Diarsipkan 2014-01-02 di Wayback Machine.. Diakses dari situs berita Intisari Online pada 2 Februari 2014
  9. ^ Mien Sugandhi: HM Soeharto Sudah Bicara Jelas. Diakses dari situs berita Antara pada 2 Februari 2014