Masjid Chaqchan
Masjid Chaqchan | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Lokasi | |
Lokasi | Khaplu, Pakistan |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Masjid Chaqchan (bahasa Urdu: مسجد چقچن; berarti Masjid Ajaib) adalah masjid yang berada di Khaplu Baltistan.[1] Masjid ini dibangun oleh Mir Sayyid Ali Hamadani atau dengan gelar Shah Syed Muhammad Nurbakhsh Qahistani seorang mubaligh sufi pada tahun 1370.[2]
Masjid ini dipercaya sebagai salah satu masjid yang sudah eksis sejak awal peradaban Islam di kawasan Khaplu. Pemerintah utama Pakistan juga tercantum dimasukkannya Masjid Chaqchan sebagai Situs Warisan Pakistan
Masjid Chaqchan ini sempat mengalami kerusakan karena termakan usia karena sebagian besar bahan bangunan ini berbahan kayu. Kayu pilihan yang kemudian diukir dengan ukiran khas Tibet. Untuk mencegah ambruk dan hilangnya salah satu warisan budaya dunia, lembaga Aga Khan melakukan restorasi total dan berhasil mengembalikan bentuknya kepada bentuk aslinya.
Arsitektur
[sunting | sunting sumber]Sekilas bangunan masjid ini tak mirip sebuah masjid. Bangunan kayu yang pondasi nya berupa susunan batu alam dan semen ini memang kental dengan sentuhan seni tradisional Tibet. Bentuk bangunan hingga ornament di atap bangunan benar benar identik dengan bangunan bangunan peribadatan Budha di Tibet.
Hal ini karena wilayah Khaplu 700 tahun lalu sebelum kedatangan Islam merupakan wilayah beragama Budha, sama seperti di kawasan Tibet yang memiliki kedekatan geografis penduduknya mayoritas Budha, di wilayah wilayah Kashmir baik yang masuk ke dalam wilayah China, India dan Pakistan, mayoritas penduduknya beragama Islam.[3]
Masjid Chaqchan di Khaplu ini penuh dengan ukiran kayu khas Tibet yang menghias hampir keseluruhan fasad bangunan. Ekterior maupun interior bangunan. Ukiran dengan pola geometris dan floral warna warni dapat ditemui di dinding bagian luar dan dalam masjid. Ventilasi bangunan menggunakan jalinan kayu juga berpola geometris. Masjid Chaqchan ini terdiri dari dua lantai yang dipakai di musim yang berbeda. Lantai dasar masjid digunakan semasa musim dingin sedangkan lantai atas di gunakan semasa musim panas.
Empat tiang kayu berukir menopang struktur atap bangunan ini. ukiran geometris warna warni juga memenuhi keseluruhan plafon masjid ini. namun tak ditemui ukiran di jendela dan pintu masjid ini. mihrab masjid ini begitu kecil hanya berupa sebuah ceruk yang dipenuhi dengan hiasan ornamen geometris. Tampilan sederhana sebuah mimbar disebelah mihrab, mimbar yang juga dari kayu, Satu anak tangga ditinggikan dari permukaan lantai, satu tingkatan lagi untuk tempat duduk khatib dan sebuah mimbar yang sederhana.