Kota terbuka
Saat perang, dalam peristiwa menjelang penaklukan sebuah kota, struktur pemerintahan/militer dari negara yang menguasai kota tersebut terkadang akan mendeklarasikannya menjadi kota terbuka, yang menyatakan bahwa kota tersebut telah meniadakan seluruh upaya pertahanannya. Tentara yang menyerang dari militer yang berseberangan kemudian akan mengecualikannya dari serangan bom atau serangan lainnya terhadap kota tersebut namun hanya melewatinya. Konsep tersebut bertujuan untuk melindungi markah tanah bersejarah dari kota tersebut dan warga-warga sipil yang bermukim dari serangan yang tak diinginkan.
Pasukan penyerang tak selalu menghormati deklarasi "kota terbuka". Pasukan defensi juga akan dipakai sebagai taktik politik.[1] Dalam beberapa kasus, deklarasi dari sebuah kota menjadi "terbuka" dibuat oleh pihak yang kalah atau menyerah; dalam kasus lain, pihak yang membuat deklarasi semacam itu adalah pihak yang masih berkehendak dan mampu bertarung namun lebih mementingkan kota tersebut tak terkena dampaknya.
Menurut Protokol I dari Konvensi Jenewa, pihak penyerang dilarang "menyerang tempat-tempat tak terlindungi dalam bentuk apapun".[2]
Contoh
[sunting | sunting sumber]Beberapa kota yang dideklarasikan terbuka pada Perang Dunia II:
- Krakow ditinggalkan tanpa pertahanan (kecuali untuk beberapa unit lokal kecil) setelah Diviis Infanteri ke-6 Polandia berpawai dari kota tersebut menuju sekitaran Hutan Niepołomice untuk membentuk garis defensif baru. Ini membuat Wali kota Krakow mendeklarasikannya menjadi kota terbuka pada 5 September 1939. Tentara Jerman memasuki kota tersebut keesokan harinya.[3]
- Brussels dideklarasikan menjadi kota terbuka oleh Pemerintah Belgia pada 1940 saat Pertempuran Belgia. Kota tersebut kemudian diduduki oleh pasukan Jerman.[4]
- Paris dideklarasikan menjadi kota terbuka oleh Pemerintah Prancis pada Juni 1940 saat Pertempuran Prancis.[5][6]
- Belgrade dideklarasikan terbuka pada April 1941 oleh Pemerintah Yugoslavia, tepat sebelum Invasi Yugoslavia. Wehrmacht Jerman tak menghormati status kota terbuka tersebut dan mengebom kota tersebut.[7]
- Manila dideklarasikan menjadi kota terbuka pada 26 Desember 1941 oleh jenderal AS Douglas MacArthur saat invasi Jepang ke Filipina.[8] Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menghiraukan deklarasi tersebut dan mengebom kota tersebut.[9]
- Batavia dideklarasikan menjadi kota terbuka pada 5 Maret 1942 setelah Pasukan Belanda dievakuasi. Jepang menduduki kota tersebut keesokan harinya.[10]
- Roma dideklarasikan terbuka pada 14 Agustus 1943 oleh pemerintah Italia[11] setelah ancaman serangan bom Sekutu.[12] Kemudian, pasukan Sekutu memasuki Roma pada Juni 1944 dan pasukan Jerman yang menarik diri juga mendeklarasikan Firenze dan Chieti menjadi "kota terbuka" pada 24 Maret 1944.[12]
- Athena dideklarasikan menjadi kota terbuka oleh pasukan Jerman pada 11 Oktober 1944.[13]
- Hamburg dideklarasikan terbuka pada 3 Mei 1945 oleh pasukan Jerman dan kemudian diduduki oleh Inggris.[14]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Hukum perang
- Roma, Kota Terbuka (Roma città aperta), sebuah film Italia (1945) tentang masa-masa Roma menjadi kota terbuka.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Murphy, Paul I. and Arlington, R. Rene. (1983) La Popessa: The Controversial Biography of Sister Pasqualina, the Most Powerful Woman in Vatican History. New York: Warner Books Inc. ISBN 0-446-51258-3, p. 210
- ^ Protocol I. Wikisource. 1977.
- ^ http://www.krakowpost.com/1531/2009/09
- ^ Veranneman, Jean-Michel (2014). Belgium in the Second World War. Pen and Sword. hlm. 35. ISBN 1783376074.
- ^ de Gaulle, Charles (1968). Ratni memoari: Poziv, 1940–1942 (dalam bahasa Serbian). 1. Belgrade/Ljubljana: Prosveta, Državna založba Slovenije. hlm. 53.
- ^ "Paris Declared Open City As Nazis Reach Suburbs". The Virgin Islands Daily News (2642): 1. 13 June 1940.
- ^ Petranović, Branko (1987). Istorija Jugoslavije 1918-1978. Belgrade: Nolit. hlm. 184.
- ^ "Manila Declared 'Open City'". Chicago Daily Tribune. C (309): 1. 26 December 1941.
- ^ "Japanese Bombs Fire Open City Of Manila; Civilian Toll Heavy; Invaders Gain In Luzon". The New York Times. XCI (30,654): 1. 28 December 1941.
- ^ Chronology and Index of the Second World War, 1938-1945. Royal Institute of International Affairs. 1947. hlm. 112. ISBN 9780887365683.
- ^ "Rome Declared Open City". The Morning Bulletin (24,926): 1. 16 August 1943.
- ^ a b Katz, Robert (2007). "An Excerpt from The Battle for Rome: 'Open City'". theboot.it. Diakses tanggal 7 July 2011.
- ^ World War II Chronology 1944 Diarsipkan October 2, 2006, di Wayback Machine.
- ^ "Hamburg Declared Open City; British Occupy It". The Morning Bulletin (25,442): 1. 4 May 1945.