Ektoderm
Ektoderm adalah bagian terluar dari tiga lapisan massa sel yang muncul di awal perkembangan embrio. [1] Ektoderm berasal dari sel epiblast, dan terbentuk selama proses gastrulasi.[2] Gastrulasi adalah proses tahapan pertumbuhan embrio yang berbentuk mangkuk dan terdiri atas dua sel.[3] Setelah lapisan mesoderm terbentuk, sel-sel akan berhenti masuk ke streak primitif dan sel epiblast yang tersisa selanjutnya akan membentuk ektoderm.[2] Ektoderm menimbulkan dua garis keturunan yang berbeda, yaitu ektoderm permukaan dan ektoderm saraf.[2] Pada vertebrata, ektoderm kemudian akan tumbuh menjadi rambut, kulit, kuku dan lensa mata.[1] Pada Cnidaria dewasa dan Ctenophora, tubuhnya meliputi jaringan epidermis yang terkadang juga disebut ektoderm.[1] Hampir senada dengan Encyclopedia Britannica, menurut Atlas of Human Embriology, lapisan ektoderm akan membentuk sistem saraf pusat, sistem saraf perifer, epitel sensorik (dari telinga, hidung dan mata), epidermis, rambut, kuku, subkutan, enamel gigi dan kelenjar hipofisis.[4] Ektoderm juga berkontribusi terhadap adiposa dan hati.[2]
Rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c "Ectoderm". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 1 Mei 2014.
- ^ a b c d "Ectoderm". Life Discovery Map. Diakses tanggal 1 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]
- ^ Kashiko, Tim. Kamus Lengkap Biologi. Surabaya: Kashiko Press. hlm. 198.
- ^ "Derivatives of the germ layers". Atlas of Human Embriology. Diakses tanggal 1 Mei 2014.[pranala nonaktif permanen]