Dinosaurus berbulu
Semenjak permulaan penelitian dinosaurus pada awal 1800-an, hewan tersebut diasumsikan memiliki hubungan yang erat dengan Squamata ("reptil-reptil bersisik"). Kata "dinosaurus" sendiri dicetuskan pada tahun 1842 oleh paleontolog Richard Owen dan berasal dari bahasa Yunani yang berarti "kadal mengerikan". Namun, pandangan ini mulai berubah pada masa renaisans dinosaurus pada akhir era 1960-an, dan pada pertengahan era 1990-an muncul banyak bukti bahwa burung sebenarnya adalah dinosaurus karena mereka merupakan keturunan langsung salah satu kelompok teropoda.[1]
Dari antara dinosaurus yang sudah punah, bulu atau integumen yang seperti bulu telah ditemukan pada lusinan genera (tunggal: genus) berdasarkan bukti fosil langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar dari penemuan ini berkaitan dengan teropoda-teropoda Coelurosauria. Namun, integumen juga telah ditemukan pada paling tidak tiga dinosaurus Ornithischia, sehingga memperkuat kemungkinan bahwa sejenis proto-bulu sudah ada pada dinosaurus-dinosaurus awal.
Pada tahun 2017, Baron, Norman, dan Barrett mengusulkan bahwa bulu dan struktur yang seperti bulu mungkin berasal dari nenek moyang bersama dari klad Ornithoscelida, yaitu sekelompok dinosaurus yang mencakup teropoda dan Ornithischia yang merupakan dua klad yang diketahui memiliki bulu sejauh ini.[2]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Brown, J.W.; Van Tuinen, M. (2011). "Evolving Perceptions on the Antiquity of the Modern Avian Tree, in Living Dinosaurs". The Evolutionary History of Modern Birds. John Wiley & Sons LtD: 306–324. doi:10.1002/9781119990475.ch12. ISBN 9781119990475.
- ^ Baron, M.G.; Norman, D.B.; Barrett, P.M. (2017). "A new hypothesis of dinosaur relationships and early dinosaur evolution". Nature. 543: 501–506. Bibcode:2017Natur.543..501B. doi:10.1038/nature21700.