Desinifikasi
Tampilan
Desinifikasi | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama Tionghoa | |||||||||||||
Hanzi tradisional: | 去中國化 | ||||||||||||
Hanzi sederhana: | 去中国化 | ||||||||||||
Pinyin: | qù zhōng guó huà | ||||||||||||
Makna harfiah: | De-Chinese-ization | ||||||||||||
| |||||||||||||
Nama Korea | |||||||||||||
Hangul: | 탈중국화 | ||||||||||||
Hanja: | 脫中國化 | ||||||||||||
|
Desinifikasi (de + sinifikasi) maknanya adalah penghapusan budaya atau pengaruh Tiongkok.
Jenderal Li Ling dari Dinasti Han membelot ke Xiongnu dengan menikahi seorang putri Chanyu dari bangsa Xiongnu dan berakulturasi dengan adat istiadat Xiongnu.
Orang-orang dari keturunan campuran atau keturunan Han yang mengadopsi budaya bangsa nomaden sudah ada sejak abad keenam dan ketujuh, beberapa dari mereka bahkan mengabdi di jajaran militer Dinasti Sui dan Dinasti Tang.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]Kutipan
[sunting | sunting sumber]- ^ Jacques Gernet (1996). A history of Chinese civilization. Cambridge University Press. hlm. 248. ISBN 978-0-521-49781-7. Diakses tanggal 3 June 2014.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Crossley, Pamela Kyle (1999). A Translucent Mirror: History and Identity in Qing Imperial Ideology. University of California Press. ISBN 978-0520928848. Diakses tanggal 10 March 2014.
- Crossley, Pamela Kyle; Siu, Helen F.; Sutton, Donald S., ed. (2006). Empire at the Margins: Culture, Ethnicity, and Frontier in Early Modern China. Volume 28 of Studies on China (edisi ke-illustrated). University of California Press. ISBN 978-0520230156. Diakses tanggal 10 March 2014.