Demokrasi deliberatif
Tampilan
![]() | Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Demokrasi permusyawaratan, demokrasi deliberatif, atau demokrasi diskursif adalah ragam demokrasi yang menjadikan deliberasi sebagai elemen utama dalam proses pengambilan keputusan. Dalam sistem ini, legitimasi undang-undang bukan berasal dari pemungutan suara, tetapi dari deliberasi yang dilakukan secara bebas tanpa tekanan dari pihak lain. Apabila pengambil keputusan tidak dapat mencapai kesepakatan, pemungutan suara dapat dilaksanakan.
Istilah "demokrasi deliberatif" pertama kali dicetuskan oleh Joseph M. Bessette dalam karyanya yang diterbitkan pada tahun 1980, Deliberative Democracy: The Majority Principle in Republican Government.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Folami, Akilah N. (2013). "Using the Press Clause to Amplify Civic Discourse beyond Mere Opinion Sharing" (PDF). Temple Law Review. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 23 Oktober 2014. Diakses tanggal 23 Oktober 2014.
Bacaan lanjut
[sunting | sunting sumber]- Landemore, HÉLÈNE (2017). "Deliberative Democracy as Open, Not ( Just) Representative Democracy". Dædalus, the Journal of the American Academy of Arts & Sciences.