Bahasa Tutong
Bahasa Tutong adalah bahasa yang dituturkan sebanyak 17.000 jiwa di Brunei Darussalam. Bahasa ini merupakan bahasa utama dari Suku Tutong, mayoritas suku di Daerah Tutong.[4]
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Tutong adalah bahasa Austronesia dan termasuk dalam rumpun Rejang-Baram yang dituturkan di Brunei, Kalimantan Indonesia, dan Sarawak Malaysia.[5] Tutong berhubungan dengan Belait dan sekitar 54% kosakata berasal dari akar bahasa yang sama.[6]
Penggunaan bahasa
[sunting | sunting sumber]Saat ini, banyak penutur Tutong yang beralih dari bahasa tradisional dan campur kode atau alih kode terhadap bahasa Melayu Brunei, Melayu Baku, dan Inggris.[7] Bahasa tersebut telah diberi peringkat vitalitas sebesar 2,5 berdasarkan skala 0-6 yang menggunakan ukuran laju pelestarian bahasa ke generasi mendatang, tingkat dukungan resmi, dan konsentrasi geografis penutur,[5][8] yang berarti dikategorikan sebagai bahasa terancam.
Meskipun demikian, ada minat untuk melestarikan bahasa Tutong 2. Sejak tahun 2012, ada kurikulum pengajaran bahasa Tutong 2 di Universitas Brunei Darussalam (UBD).[9] Demikian pula, Dewan Bahasa dan Pustaka menerbitkan kamus Bahasa Tutong-Melayu, kamus Melayu-Tutong pada tahun 1991 dan daftar kata dari beberapa bahasa Brunei pada tahun 2011.[5][9]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Tutong di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
- ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Tutong". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
- ^ "Bahasa Tutong". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
- ^ https://web.archive.org/web/20121114055255/http://www.indonesianhistory.info/map/borneolang.html?zoomview=1
- ^ a b c Martin, Peter W. (1995). "Whiter the Indigenous Languages of Brunei Darussalam?". Oceanic Linguistics. 34 (1): 27. doi:10.2307/3623110.
- ^ Nothofer, Bernd. 1991 . The languages of Brunei Darussalam. In H. Steinhauer (ed.) Papers in Austronesian Linguistics. Pacific Linguistics A-81:1
- ^ Clynes, Adrian. "Dominant Language Transfer in Minority Language Documentation Projects: Some Examples from Brunei". Language Documentation and Conservation. 6: 253–267. hdl:10125/4539 .
- ^ Coluzzi, Paolo (2010). "Endangered Languages in Borneo: A Survey among the Iban and Murut (Lun Bawang) in Temburong, Brunei". Oceanic Linguistics. 49 (1): 119–143. doi:10.1353/ol.0.0063.
- ^ a b McLellan, James (2014). "Strategies for revitalizing endangered Borneo languages: A comparison between Negara Brunei Darussalam and Sarawak, Malaysia" (PDF). Southeast Asia: A Multidisciplinary Journal. 14: 14–22.
Sumber
[sunting | sunting sumber]- Haji Ramlee Tunggal. 2005. Struktur Bahasa Tutong. Bandar Seri Begawan: Dewan Bahasa dan Pustaka Brunei.
- Noor Azam OKMB Haji-Othman. 2005. Changes in the linguistic diversity of Negara Brunei Darussalam: An ecological perspective. Leicester: University of Leicester dissertation.