Lompat ke isi

Angket

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Contoh angket untuk diisi responden

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden.[1] Angket merupakan kumpulan pertanyaan-pertanyaan yang tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang diri pribadi atau hal-hal yang ia ketahui.[2] Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah, tanpa merasa khawatir bila responden memberi jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.[3] Disamping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.[3]

Angket terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memberi isian sesuai kehendak dan keadaannya.[3] Keuntungan angket terbuka bagi responden, mereka dapat mengisi sesuai keinginan dengan keadaan yang dialaminya.[3] Keuntungan angket terbuka pada responden adalah mereka dapat mengisi sesuai keinginan atau keadaannya. Bagi peneliti keuntungannya adalah mereka akan memperoleh data yang bervariasi.

Angket tertutup

[sunting | sunting sumber]

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda silang atau tanda checklist.[3]

Kelebihan

[sunting | sunting sumber]
  • Responden dapat menjawab dengan bebas tanpa dipengaruhi oleh hubungannya dengan peneliti atau penilai.[4]
  • Informasi atau data terkumpul lebih mudah karena itemnya homogen.[4]
  • Dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari jumlah responden yang besar dan dijadikan sampel.[4]

Kelemahan

[sunting | sunting sumber]
  • Ada kemungkinan angket diisikan oleh orang lain yang bukan responden terpilih.[4]
  • Hanya diperuntukan bagi orang yang dapat melihat (membaca).[4]
  • Jika ada pertanyaan yang kurang jelas, tidak bisa mendapat keterangan lebih lanjut.[5]
  • Sulit memberikan jaminan, bahwa semua angket yang telah dikeluarkan itu akan kembali seluruhnya.[5]
  • Pertanyaan dalam angket biasanya bersifat agak kaku tidak dapat diubah sesuai dengan keadaan sekitarnya.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hlm 182
  2. ^ (Indonesia) Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: Rineka Cipta. 2006), hlm 225.
  3. ^ a b c d e (Indonesia) Dr. Riduwan, M.B.A. Metode dan Teknik Menyusun Tesis (Bandung: Alfabeta 2013) hal.99-102
  4. ^ a b c d e (Indonesia) Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran (Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, 2012), hml.166.
  5. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama yudhistira