Jump to ratings and reviews
Rate this book

The Journeys

The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta

Rate this book
“Dekat Bandar Udara Boven Digoel, patung Bung Hatta itu berdiri tegak dengan telunjuk tangan kanannya menuding tanah. Dia seperti ingin mengatakan: ‘Saya pernah di sini!’ Patung itu membelakangi kompleks bangunan lama yang kini menjadi tangsi polisi, bersebelahan dengan bekas Penjara Digoel.” —Farid Gaban, Berziarah ke Digul, Penjara Tak Bertepi

“Kalau kita tanya ke pembatik, apa makna sepasang sayap di sehelai kain Batik Indonesia asal Solo, maka kita akan menerima jawaban seperti ini, ‘Oh, ini adalah motif Sawat, dan sayap-sayap itu adalah sayap garu, alias garuda. Garuda ini adalah burung dalam mitologi Hindu-Jawa yang menjadi kendaraan buat Dewa Wisnu ke khayangan. Kenapa bisa muncul di kain Batik Indonesia asal Solo? Karena dulu Pulau Jawa itu dikuasai kerajaan Hindu, dan (seterusnya) (seterusnya) (seterusnya).’ Tiba-tiba saja dari sehelai kain itu kita bisa belajar banyak hal tentang Indonesia.” –Ve Handojo, Berburu Gajah, Garuda, dan Naga ke Trusmin

“Setengah menahan napas, rasanya waktu berhenti berdetik. Ikan kok gede amaaaat... mana mulutnya manyun unyu, pikir saya dalam hati. Seorang rekan penyelam yang sudah beberapa kali bertemu mola ini juga tak bisa menutupi wajah kagumnya. Matanya terlihat terbelalak. Ah, siapa yang nggak akan takjub dengan perjumpaan jarak sedekat itu.” —Riyanni Djangkaru, Mola Fiesta

*****

Temukan beragam kisah perjalanan dari dua belas orang yang berbeda latar belakang dalam The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta. Menghadirkan Indonesia dari banyak sisi—tentang budaya, alam, masyarakat, hingga sejarah kita. Cerita-cerita yang dikabarkan untuk menyemai kisah lainnya tentang tanah air kita, Indonesia.

264 pages, Paperback

First published March 1, 2012

About the author

Alanda Kariza

12 books326 followers
Alanda Kariza is a 20-something Indonesian writer. She has published four books on her own (Mint Chocolate Chips, Vice Versa, DreamCatcher, Travel Young), and four books as a co-writer (Pertama Kalinya!, The Journeys 2, Jika, Beats Apart).

For more information, please contact: info@alandakariza.com.

Ratings & Reviews

What do you think?
Rate this book

Friends & Following

Create a free account to discover what your friends think of this book!

Community Reviews

5 stars
35 (11%)
4 stars
88 (30%)
3 stars
131 (44%)
2 stars
38 (12%)
1 star
1 (<1%)
Displaying 1 - 30 of 50 reviews
Profile Image for Rahmadiyanti.
Author 13 books170 followers
April 23, 2012
Dari subjudulnya, kita bisa langsung menangkap napas buku ini. Bahwa Indonesia indah, cantik, ganteng, cute.... Maka terekamlah sudut-sudut elok Indonesia melalui beragam perjalanan. Menyusuri keunikan batik di Cirebon, diving di Nusa Penida, kemping di Pulau Sempu, menjejak keeksotisan Raja Ampat (meski tak menyelam), hingga menapak sejarah di Digul.

Beberapa tulisan bagus dan menarik, beberapa biasa, ada satu yang saya kesal bacanya. Tulisan tersebut berisi aktivitas penulisnya melakukan kegiatan naturist dengan sekelompok bule (oh, sebut saja nudist lah!). Saya tak habis pikir tulisan seperti itu bisa lolos (ow, standar nilai yang beda kali ya). Yang lebih tak habis pikir, dilengkapi pula tips-trik bernudist ria. Na'udzubillahi min dzalik!

Karena satu tulisan itu, saya jadi subjektif, mengurangi star untuk buku ini =__=

Profile Image for Karlina.
Author 1 book1 follower
December 31, 2016
cerita yang saya sukai, "Berziarah ke Digul, Penjara Tak Bertepi" dan "Maluku: Beta Pasti Pulang"
Profile Image for Alvina.
714 reviews116 followers
July 31, 2012
Judul Buku : The Journeys 2 – Cerita dari Tanah Air Beta
Penulis : Alanda Kariza, Fajar Nugros, dkk
Editor : Resita Wahyu Febriatri
Penerbit : Gagas Media
Cetakan Pertama : 2012
ISBN : 978-780-550-6
Tebal : 256 halaman, paperback

Indonesia adalah negara yang luar biasa besar, bayangkan saja, dengan lebih dari 17 ribu pulaunya (yang semoga sampai sekarang bener-bener masih ada segitu) tak heran jika banyak objek wisata yang luput dari ekspose dunia luar. Pantai, pegunungan, hutan, dan ada begitu banyak kota di Indonesia dengan keistimewaannya masing-masing membuat kita sebenarnya memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dibandingkan negara kepulauan lain. Jadi benar bisa ditebak bahwa trend buku perjalanan akan selalu ada dan beredar di Indonesia, seperti salah satunya buku The Journeys 2 ini yang ditulis oleh 12 orang dengan perjalanannya ke berbagai daerah di Indonesia.

Cerita favorit saya dari Windy Ariestanty yang niatnya akan berlibur bersama 5 orang teman-teman kuliahnya di Pulau Sempu, tak jauh dari Kota Malang. Pulau Sempu adalah pulau yang masih eksotik, masih sepi dan pantainya sungguh cantik. Setidaknya itu dan semangat lima temannya yang membuat Windy bertahan mengiyakan ajakan berlibur tersebut meski sebenarnya ia punya pengalaman buruk dengan Pantai. Nah, di Pulau Sempu mereka harus bertahan hidup sampai kapal yang akan menjemput mereka datang esok sore, masalahnya adalah stok bahan makanan dan air minum malah ketinggalan di dermaga pemberangkatan. Hihi, jadi bisa kebayang donk, enam orang mahasiswa yang niatnya liburan malah harus survival di tengah pantai terpencil.

Untuk kisah-kisah lainnya, masih ada cerita Trinzi yang travelling ke Lombok bersama Mamanya, berdua saja (ini seru banget deh pasti. Jadi punya ide buat kapan-kapan nyoba travelling berdua dengan anak saya.XD). Ada kisah Jflow di Maluku dengan orang-orangnya yang super easy going. Ve Handojo yang berburu batik ke Trusmin, Cirebon dan masih banyak lagi.

Nah, lalu apa yang membuat saya memberikan nilai dua bintang doank untuk buku ini?

1.Ceritanya kurang... renyah. Bahkan cenderung ada kisah yang membosankan seperti di Boven Digoel, atau cerita di Salatiga yang nggak yakin sebenernya mau nyeritain apanya Salatiga.

2.Pengulangan kota. Indonesia kan memiliki banyak sekali kota, lalu kenapa ada dua kali cerita tentang Bali dan dua kali cerita tentang Lombok? Kenapa nggak cari cerita di Kota Lain, suatu tempat di Kalimantan atau Sumatera misalnya?

3.Kalaupun terpaksa dilakukan pengulangan, ada baiknya (menurut saya) kalau cerita Lombok, Saya dan Mama diletakkan lebih awal daripada kisah Alanda Kariza yang juga membahas tentang Lombok. Apa hal? Karena dijelaskan bahwa saat Trinzi dan Mamanya mendarat di Bandara Selaparang, Lombok dan Bandara Praya masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di cerita Alanda menjelaskan bahwa ia mendarat di Bandara Praya yang sudah mulai beroperasi dan Bandara Selaparang sudah tidak lagi. Yah, ini hanya masalah pendapat saja sih sebenarnya.

4.Cover buku ini kurang ngejreng dan typonya masih bertebaran. Butuh proofreader baru kah? *nyengir kalem. Oh tapi saya suka layout dan foto berwarna yang bertebaran di dalam buku.

5.Ada baiknya kalau The Journeys bukan hanya menceritakan perjalanan, tapi juga keistimewaan tempat itu sendiri. Bukan hanya cerita yang berlatar kota itu tapi sebenarnya membahas hal-hal lain yang ngga penting.

6.Satu cerita milik Travel Junkie Indonesia yang secara pribadi saya rasa nggak tepat masuk ke buku ini. Halloooo.. Ini kan buku yang nggak masang aturan baku umur, temanya juga tentang Indonesia. Jadi ngapain cerita tentang hal-hal naturist segala? Meski mereka ada di Negara kita, tapi kan ada banyak hal yang lebih bisa dieksplore tentang kekayaan budaya Indonesia daripada mbahas begituan? Mbak Editor, bagai mana ini kok bisa lolos?

7.Oh ada lagi, Filosofi Koper ini mengingatkan saya akan filosofi serupa yang saya temui di buku Windy –Live Traveler. Kok sama ya? Ah, mungkin karena memang koper mengingatkan kita semua tentang proses pemilihan.. *barangkali..

Jadi ya.. begitulah.. saya lebih suka cerita di buku pertama daripada buku kedua ini. Sebagai pembaca, tentunya saya berharap kalaupun ada seri ketiganya, saya akan lebih puas membaca kisah-kisahnya. :)
Profile Image for Uthie.
326 reviews76 followers
December 26, 2012
The Journeys kali ini akan mengajak pembaca untuk berkelana tidak jauh-jauh. Cukup di seputaran Indonesia saja. Karena masih begitu banyak  hal-hal tersembunyi yang belum dieksplorasi di negeri ini. 12  perjalanan dari 12 penjelajah bercerita tentang Indonesia. Tidak melulu bicara keindahan alamnya tapi juga filosofi yang terdapat di berbagai upacara adat bahkan benda-benda yang bernilai seni.

Perjalanan panjang Farid Gaban dalam rangka Ekspedisi Zamrud Kathulistiwa 2009-2010 ke Digoel, Papua adalah cerita yang paling menarik perhatian saya. Bukan hanya medan super berat yang mesti ditempuh agar bisa tiba disana tapi juga keadaan tempat tersebut saat ini, enam puluh tahun lebih Indonesia sudah merdeka.

Apa pentingnya Digoel dalam sejarah bangsa ini?


Tak banyak yang tahu jika tanah terasing dari dulu hingga sekarang itu menyimpan banyak cerita tentang para pejuang kemerdekaan negeri ini. Digoel atau Boven Digoel, Belanda menyebutnya adalah tempat pengasingan Bung Hatta, Chalid Salim adik kandung tokoh pergerakan Haji Agus Salim sekaligus sepupu Sutan Sjahrir, dan banyak lagi tokoh-tokoh yang dianggap berseberangan dengan pemerintahan Kolonial.

Miris, sekian puluh tahun telah berlalu dari masa-masa pengasingan itu namun kondisi alam Digoel juga tak berubah. Tak masuk dalam perhatian pemerintah. Entah saat ini akses menuju tempat pengasingan itu sudah berubah, karena saat ini Digul telah menjadi kabupaten baru, Kabupaten Boven Digoel. Hei... saya bahkan pernah secara tak sengaja menonton video klip yang diputar di televisi lokal tempat saya tinggal sekarang ini, dan video itu disponsori oleh Bupati Kabupaten Boven Digoel.

Masih di seputaran Papua, Fajar Nugros mengajak untuk menikmati keindahan alam Raja Ampat yang tersohor itu. Dari sembilan resort yang ada disana hanya ada satu yang dimiliki orang Indonesia. Lagi-lagi hanya ada miris. Ini negeri kita namun yang bangsa lain yang menikmati dan memilikinya.

Beberapa foto yang menampilkan keindahan Raja Ampat cukup membuat saya iri. Pasir putihnya, lautnya yang bening dengan permainan warna yang semakin menuju pantai semakin terang gradasi warnanya. Belum lagi hiu yang kadang-kadang suka muncul karena penasaran dengan para manusia.

Terlalu jauh untuk bisa ke Papua? baiklah. Kita mundur ke Solo. Bersama Rahne Putri yang nyasar hingga butuh waktu 28 jam untuk bisa mencapai kota Solo dari Jakarta. Atau bersama Ve Handojo ke kampung Trusmin untuk mencari batik. Tak hanya mencari batik, namun juga mencari makna dalam setiap gambar, motif, atau apa pun itu yang ada di selembar batik.

Mengingat negeri kita dikelilingi air rasanya tidak lengkap jika kita tidak bersama Riyanni Djangkaru menyelam di seputaran Nusa Penida untuk mencari, bermain, dan eksis bareng Mola-mola. Apa itu? Mola-mola adalah sebangsa ikan yang masih saudara dengan ikan buntal yang bentuknya bundar dan suka berjemur.

Beberapa cerita di buku ini kurang fokus bercerita tentang perjalanan mereka. Lebih banyak bercerita tentang kegalauan apa yang mereka rasakan atau kegilaan apa yang telah mereka lakukan. Yang lain, seperti juga dibuku pertama, ingin membuat saya datang ke tempat-tempat yang mereka ceritakan. Foto-foto yang ditampilkan sudah dalam bentuk berwarna sesuai aslinya.

Satu kutipan yang paling saya sukai dari buku ini adalah kalimat dari Bung Hatta sewaktu berada di pengasingan di Digoel. Beliau membawa 16 peti bukunya dari Batavia dan menyibukkan dirinya dengan membaca buku serta menulis.

"Jika orang lain mempersempit dunia kita, kita sendiri bisa membangun dunia dalam pikiran kita." (Bung Hatta - p. 83)
Profile Image for Yovano N..
239 reviews13 followers
February 10, 2015
The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta. Sesuai tagline-nya buku kedua ini berisi cerita-cerita dari para penulis yang melakukan perjalanan atau travelling, khusus di wilayah Indonesia. Sama seperti buku pertama, buku kedua ini juga berisi 12 cerita dari 12 penulis berbeda. Dua penulis buku pertama turut ambil bagian di buku ini, mereka adalah Ve Handojo dan Windy Ariestanty.

Kisah pertama, yang sangat saya sukai, berjudul "Berburu Gajah, Garuda, dan Naga ke Trusmin". Judul yang unik, bukan? Ternyata yang dimaksud Gajah, Garuda, dan Naga di sini adalah motif batik. Yep, Ve Handojo berkisah tentang kunjungannya ke Kampung Trusmin, Cirebon untuk berburu batik. Dari kisah yang singkat ini, kita bisa memperoleh banyak informasi menarik soal batik yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya. Dan saya baru tahu (hiks, telat banget) bahwa batik ternyata bukan punya Indonesia saja. Karena secara harafiah "batik" adalah teknik menghias permukaan kain dengan menggunakan metode menahan pewarna (dye resist). Yang membedakan batik Indonesia dengan batik-batik dari negara di Eropa, Cina, bahkan Malaysia, adalah penggunaan canting. Jadi, kita jangan keburu emosi dulu sewaktu Malaysia berkata bahwa mereka juga punya batik. Bisa jadi mereka memang benar-benar punya. Nah, kalau metode penggunaan canting yang mereka claim, barulah kita boleh marah, karena canting memangs asli milik kita, milik Indonesia. Sebetulnya tak perlu marah juga sih, soalnya dunia sudah mengakuinya kok. :)

Cerita-cerita selanjut juga tak kalah menarik. Misalnya, cerita dari Matatita tentang pengalaman menegangkan saat naik pesawat Twin Otter dari Timika menuju Ewer (Asmat); Cerita dari Riyanni Djangkaru saat melihat ikan Mola-Mola dari jarak sangat dekat sewaktu melakukan diving di Sanur, Bali; Cerita dari Alanda Kariza dan Tinzi Mulamawitri yang sama-sama membagi pengalaman mereka ketika mengunjungi Lombok (kamu pasti bakal kepingin menunjungi Lombok setelah membaca kisah mereka *promosi.com*); Cerita dari JFlow saat pulang kampung ke Ambon; Cerita dari Richard Miles Si Bule Ngehe, saat menjalani praktik mengajar di Salatiga; Cerita dari Fajar Nugros saat mengunjungi raja Ampat dan menyempatkan diri bermain bola dengan anak-anak di sana; dan cerita-cerita lainnya.

Saya pribadi lebih menyukai buku ini dibanding buku pertama. Mungkin karena tempat yang diceritakan masih di wilayah negara kita sendiri, sehingga kemungkinannya lebih besar bagi saya untuk mengunjunginya, hehehe. Meski begitu, harapan untuk melakukan travelling ke luar negeri masih besar juga sih. Ingat Lucerne yang diceritakan Mbak Windy di buku pertama? Ya, saya masih menyimpan angan untuk mengunjunginya suatu saat nanti. *pray*

Seperti buku pertama, adaaaa saja cerita yang kurang begitu menarik (menurut saya). Mungkin lebih karena gaya bahasanya. Misalnya cerita Farid Gaban berjudul "Berziarah ke Digul, Penjara Tak Bertepi" yang menurut saya agak membosankan karena saya jadi seperti membaca buku sejarah. Hehe, penilaian saya ini memang sangat subjektif

Soal typo, justru di buku kedua ini malah lebih banyak typo ketimbang buku pertama. Sayang sekali, menurut saya. Kalau nanti ada The Journeys 3, saya sangat berharap tidak ada typo lagi. Amin.
Profile Image for Ellen Isabella.
164 reviews21 followers
April 10, 2012
Membaca pengalaman-pengalaman para penulis di buku ini membuat saya semakin peka lagi bahwa Indonesia, tanah air kita yang tercinta ini memang memiliki banyak sekali tempat-tempat yang indah dan berpotensial untuk menjadi tempat wisata yang bakal didatangi oleh banyak turis. Hanya saja mungkin promosi dan kesadaran para masyarakat masih kurang dalam memperkenalkan keindahan negeri kita.

Selain itu, kita sebagai warga negara Indonesia juga sebenarnya harus ikut bertanggung jawab dalam melestarikan tempat-tempat tersebut karena banyak sekali tempat-tempat indah di Indonesia menjadi kurang menarik karena kurang terurus. Banyak tempat yang pernah saya datangi terlihat sangat kotor dan penuh sampah. Fasilitas yang disediakan juga masih kurang memadai.

Banyak orang asing mengenal Indonesia hanya karena Pulau Bali dan sekitarnya saja. Bahkan tidak sedikit juga orang yang tidak menyadari bahwa Bali itu bagian dari negara Indonesia. Sebenarnya itu merupakan hal yang cukup mengherankan sekaligus menyedihkan bagi kita bahwa Indonesia ternyata se-'tidak populer' itu.

Dari buku ini saya juga jadi lebih mengenal lagi beberapa tempat di Indonesia yang sebenarnya layak dikunjungi namun selama ini saya belum pernah mendengar tentang tempat-tempat tersebut. Mudah-mudahan suatu hari nanti saya diberi kesempatan untuk berkunjung ke sana.

Marilah kita bersama-sama menjaga, melestarikan dan memperkenalkan keindahan Indonesia kepada orang banyak agar kita tidak kalah dengan negara-negara lainnya yang begitu gembornya mempromosikan pariwisata mereka.
Profile Image for Stefanie Sugia.
726 reviews172 followers
May 3, 2012
Packing itu belajar memilih, mana-mana saja yang kita bawa dan pertahankan, seperti halnya memilih siapa yang akan kita masukkan ke hati. Hidup adalah perjalanan, hati adalah koper. Baca secukupnya di dalamnya. Tinggalkan yang memberatkanmu, singkirkan yang merepotkanmu."

Buku The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta ini berisikan 12 cerita perjalanan dari 12 orang yang berbeda. Hal yang membedakan buku ini dengan buku perjalanan yang lain adalah, 12 kisah ini menceritakan petualangan mereka menjelajahi Indonesia; mengetahui keindahan budaya negara Indonesia dan menemukan tempat-tempat eksotis yang amat luar biasa. Buku ini diawali dengan kisah perjalanan Ve Handojo, yang berjudul: Berburu Gajah, Garuda, dan Naga ke Trusmin. Awal mula ketika membaca judul kisah ini, aku mengira bahwa cerita ini akan menceritakan petulangan berburu gajah (dalam arti yang sebenarnya). Namun ternyata aku salah besar, perjalanan ini adalah perjalanan mengenal batik; lewat Bu Ninik Ichsan, yang adalah generasi kelima pelestari budaya dan tradisi membatik. Lewat kisah sederhana ini, kita dibawa mengenal makna dan kisah tentang batik; mengetahui betapa budaya batik Indonesia ini dipandang sungguh luar biasa oleh seluruh dunia. Sungguh aneh bukan, jika kita yang orang Indonesia sendiri malah memandangnya biasa-biasa saja?.....

Baca review selengkapnya di:
http://thebookielooker.blogspot.com/2...
Profile Image for Desti.
35 reviews4 followers
June 19, 2012
membaca buku tarvelling sellau bisa mengalihkan sejenak dari dunia rutintias...memupuk bawah sadar, someday I must go there..then lama2 mampu menjadi obsesi dan menjadi candu....xixixixi....

the journey edisi tanah air beta, mengeksplore keindahana alam indonesia. raja ampat, ambon, bali, lombok, cirebon dengan kampung batiknya, solo dg slow-nya...dan smakin membaca, smakin...DAMN I love indonesia. semakin gede niat buat pindah ke departemen pariwisata aja...xixixi....habisnya, indonesia yg kaya dengan objek wisata, kok ya kayaknya kurang bisa di eskpose kayak si malasyia...sekalinya ke malasyia, meras tertipu dg poster promosinya...sumpah...masih jauh bagusan indonesia...heloooo.....where are you government...?


cerita ttg boven digoel, penjara di jaman penjajahan belanda, hingga kini yg masih menjadi penjara dari dunia luar bagi penduduknya...cerita ttg raja ampat, kaya dengan pemandangan, namun miskin dengan segalanya, sedihnya brbrp cottage justru dimiliki oleh negara barat...OMG, penjajahan dalam bentuk lain...akibatnya,expense budget untuk ke raja ampat bener2 mahal....padahal, ini negeri kita....cerita ttg gili trawangan, yg justru jg lebih banyak dimiliki oleh si bule2....

kira2 ada ga ya pegawe dept pariwisat yg baca buku travelling gini...?

Profile Image for Ani Andriyanti.
108 reviews4 followers
December 19, 2012
Buku yang bagus sebenarnya. Berisi kumpulan cerita perjalanan di negeri tercinta ini. Tetapi, sayangnya saya tidak cukup puas buku ini.

Buku ini berisi 12 cerita perjalanan dari orang yang berbeda. Di awali dengan tulisan dari Ve Handojo yang berjudul "Berburu gajah, Garuda, dan naga ke Trusmin". Kira2 tentang daerah mana? Ternyata Cirebon, Ve melakukan perjalanan kesana untuk mengenal batik. Keren deh, ini mah karena pada dasarnya saya suka batik siiih. hihihi...

Cerita yang paling saya suka adalah cerita dari Windy Ariestanty, tentang perjalanannya ke Pulau Sempu. Deeeuh, kebayang indahnya pulau Sempu jadinya. Sudah lama ingin ke sana. Di samping tulisan Windy, saya juga suka tulisan nya Trinzi, tentang perjalanannya ke Lombok berdua, bersama mama tercinta. manis sekali kayaknya yah :)

Hmm, tapi agak kecewa siiih. kenapa ya di buku ini ada cerita tentang naturist. Bikin ga suka jadinya. Dan lagi kok bisa buku ini menceritakan 2 kota yang sama sebanyak 2 kali yah? Bali dan Lombok, dibahas 2 kali di buku ini. Harusnya kan mungkin bisa dimasukkan kota yang lain.

Tapi buku ini cukup bisa membuat kita sadar kok bahwa negeri kita itu juga punya banyak tempat yang bagus loh :)
Profile Image for Delisa sahim.
274 reviews13 followers
June 10, 2012
makasih kak wulan parker yang berbaik hati mau meminjamkan,
sepertinya aku akan membeli buku ini.

di tengah mood malas membaca yang sedang terjangkit kepada saya,
karena bosan dengan bacaan itu-itu saja lagi pula saya baru medapatkan hal-hal yang baru dan lagi dilanda demam k-pop.
serius, saya baru suka k-pop saat ini.
karena asik dalam dunia baru buku ini mengembalikkan mood membaca saya.
*okey, sesi curhat ditutup*

buku ini bukan hanya mengisahkan tentang indahnya alam indonesia tetapi kebudayaannya seperti Ve Handojo yang menceritakan tentang batik. jujur saja saya tidak tahu menahu tentang arti dari dalam motif-motif yang terdapat dibatik. biasanya saya memilih batik dari motifnya yang lucu atau bahannya yang adem selebihnya saya tidak tahu menahu lagi. nah, di buku ini saya di perkenalkan tentang arti di bdalik motif-motif batik, ternyata dibalik motif batik terdapat cerita rakyat, mitologi, dan sejarah bangsa indonesia. Setelah mengetahui arti motif batik di baju saya. saya seperti mengenakkan sebuah buku yang dijadikan pakaian.

itu aja deh,nanti takut spoiler. yang pasti saya lebih mengenal tentang indonesia yang lebih luas lagi.

trims ;)
Profile Image for Yulistiani.
309 reviews33 followers
June 22, 2012
Kalau buku pertama saya hanya kasih 3 bintang, buku ini saya kasih satu lagi. Jujur nilai plusnya adalah karena semua tujuan perjalanan di buku ini di Indonesia!

Dari kecil saya ingiin sekali pergi ke luar negeri. Tapi setelah membaca buku ini saya jadi mikir, untuk apa jauh-jauh dan keluar uang banyak kalau di Indonesia saja banyaak sekali tempat-tempat yang indah. Keluar pulau Jawa saja belum pernah, hehe.

Buku ini saya baca menjelang liburan kenaikan kelas, sama seperti buku sebelumnya. Lumayan, untuk menghibur diri karena mungkin tidak akan benar-benar berlibur. Hiks.

Dari keduabelas cerita yang ada di buku ini, saya tidak bisa menentukan mana yang menjadi faforit saya. Saya suka semuanya kecuali satu cerita yang mengajarkan naturalist. Nggak cocok aja sama saya yang masih polos ini hehe.

Buku ini sarat pengetahuan terutama mengenai sejarah. Sejarah batik, Penjara Digul, dan banyak lagi hal-hal yang baru saya ketahui.

Oh ya, saya jadi tertarik sekali untuk pergi ke Indonesia Timur. Semoga suatu hari nanti ada kesempatan. Amin!
Profile Image for Niken S arisandhy.
2 reviews1 follower
March 8, 2014
Buku ini bercerita mengenai pengalaman liburan ke-dua-belas penulis yang berbeda profesi dan genre tulisannya. Sebelumnya saya pribadi belum membaca The Journeys 1-nya, langsung ke The Journeys 2 karena mereka bercerita tentang Indonesia. Yang secara pribadi saya sangat tertarik karena mereka menampilkan sisi Indonesia mereka melalui tulisan mereka.
Ada dua belas penulis berarti ada dua belas cerita yang berbeda. Dan setelah baca buku ini, saya jadi pengen berlibur ala mereka. Dari mulai liburan yang hanya mengisi long weekend. Ada juga yang pekerja kantoran dan sudah merasa penat lalu mereka liburan dan mereka ceritakan melalui buku ini.

Dari 12 cerita jurnal yang ada di buku ini, saya hanya akan memberikan reviewnya beberapa cerita saja. Dan cerita yang benar benar menginspirasi saya sampai hari ini. Dari kedua belas cerita, saya sangat menyukai ketiga cerita saja, yaitu Berburu Gajah Garuda dan Naga ke Trusmin - Ve Handojo, Slow di Solo - Rahne Putri, dan Ragam Budaya dan Cerita di Lombok - Alanda Kariza :)
Profile Image for Fitria Mayrani.
513 reviews24 followers
May 29, 2012
Belom baca yang pertama tapi malah lebih penasaran sama yang kedua. Buku ini lebih tepat disebut 'Guidance for Travelista'. Berisi informasi buat para traveler yang pengen menjelajah bumi Indonesia. Buku ini Indonesia banget deh! Gak usah ke luar negeri, dari cerita sama gambarnya aja udah indah banget dan nggak bakal kita temui di tempat mana pun di luar sana.

Saya suka di bagian yang ditulis oleh Mas Ve Handojo soal batik. Dari situ jadi tahu sejarah dan cara buat batik. Ternyata nggak gampang dan butuh waktu lama untuk menyelesaikan selembar kain batik. Di balik motif batik ternyata ada filosofinya, jadi bikin batik tuh nggak ngasal kayak bikin orak-arik tempe. Hehehehe!

Dua cerita terakhir (Raja Ampat dan Maluku) adalah destinasi yang saya impikan sejak dulu. Kebetulan saya sangat suka pantai, khususnya Raja Ampat dan pantai-pantai di Maluku memiliki keindahan tersendiri dengan 'keperawanan' alamnya.
Profile Image for Tirta.
252 reviews38 followers
July 1, 2012
The Journeys 2: Cerita dari Tanah Air Beta ini masih mengusung konsep sama seperti The Journeys 1, hanya saja kisahnya berpusat di tanah Indonesia. Ada Windy Ariestanty yang 'berlibur' bersama teman-temannya di Pulau Sempu tanpa perbekalan yang memadai, Matatita tentang pengalamannya menaiki pesawat jenis Twin Otter ke Ewer (Asmat, Papua), JFlow yang 'kembali' ke kampung halamannya di Ambon, Riyanni Djangkaru tentang 'pencariannya' akan ikan Mola-Mola, dan banyak lagi. Favorit saya sendiri ada 3: cerita Ve Handojo yang berburu batik ke Cirebon, Trinzi Mulamawitri yang berlibur dengan mamanya ke Lombok, dan Ziarah ke Boven Digoel, Penjara Tak Bertepi oleh Farid Gaban. Sekali lagi, semuanya menarik untuk disimak karena berasal dari sudut pandang yang berbeda-beda. :)

PS: Saya beri applause untuk penyusun lay-out buku ini karena telah menyisipkan motif batik, covernya jadi cantik sekali.
Profile Image for Sharulnizam Yusof.
Author 1 book92 followers
April 19, 2016
12 kisah dalam satu buku. Berbeza dengan buku pertama, The Journeys 2 memfokuskan cerita-cerita pertualangan sekitar Indonesia.

Latar belakang penulisnya yang pelbagai (antaranya ahli muzik, "mat saleh") mencorakkan penyampaian kisah yang menarik untuk dibaca. Tidak keterlaluan, buku ini juga boleh dirujuk jika mahu bercuti ke negara jiran ini. Walaupun ada cerita yang sudah lama berlaku, masih relevan untuk dibuat panduan hari ini.

Buku ini menarik kerana ianya bukan sekadar travel. Turut terselit sejarah masa lalu (Boven Digoel yang sepi dan menyedihkan), hal-hal hasil kesenian (batik Cireberon) malahan hal kekeluargaan (bercuti ke Lombok bersama ibu). Jadi, ia tidak hanya tersarat dengan fakta.

Oh! Hal batik itu, katanya beza batik Indonesia dan Malaysia ialah penggunaan "canting". Batik Indonesia menggunakan canting, manakala batik Malaysia menggunakan kuas (berus?). Benarkah begitu?

Apapun, buku ini memang menarik!
Profile Image for Rebellion Violetta.
78 reviews2 followers
May 15, 2016
Saya paling suka sama ceritanya Ve Handojo karena terlihat sekali dia menguasai dengan baik mengenai batik dan juga kecintaannya akan batik serta nilai-nilai budaya dan filosofis yang berada di dalamnya. Kemudian saya juga menyukai cerita mengenai Boven Digoel yang ditulis oleh Farid Gaban karena kaya akan informasi yang selama ini tidak banyak diketahui oleh orang awam. Sebenarnya tidak terlalu mengherankan, mengingat Farid merupakan seorang jurnalis berpengalaman.

Tiap penulis punya cerita yang berbeda dan diceritakan sesuai dengan pengalaman serta gaya bertuturnya masing-masing.

Buku ini memberikan gambaran sekaligus motivasi untuk pembaca agar lebih mengenal sekaligus mencintai Indonesia dengan segala kekayaan alam dan keragaman budayanya. Namun karena dengan jumlah halaman yang tidak banyak bagi setiap penulis, kita dapat melihat mana penulis yang memiliki kedalaman materi mengenai bahasannya dan mana yang hanya sekadar berbagi cerita dan pengalaman.
Profile Image for Rofi.
238 reviews1 follower
August 13, 2016
KEREN!!!
hasrat ingin jalan-jalan makin menggebu-gebu setelah membaca buku ini.
Buku ini cukup menarik karena ditulis 12 orang dan ceritanya perjalanan di Indonesia. Sayang, nggak ada cerita di pulau Kalimantan jadi sangat berasa kurang dari buku ini.

Ada cerita yang menarik, biasa, dan biasa saja. Paling suka cerita Ve Handojo. Andai ceritanya dibikin full satu buku tentang perjalanannya pasti bakalan seru banget. Apalagi gambar diceritanya juga mendukung. Ohya, cerita yang lain juga ada gambar-gambarnya lho, jadi makin excited pengen jalan-jalan.
Sayaaaanggggg lagiiiiiii... ada satu cerita yang menurutku kurang etis untuk ambil bagian dalam "journeys" ini. Budaya orang barat yang gak pakai apa-apa ditubuhnya itu sebenarnya nggak Indonesia banget, malah itu barat banget. Sayang banget malah cerita yang itu kayak ditonjolin banget lengkap dengan tipsnya, hedeh... imho yaaa...
sekian dan saya mau nabung dulu.
Profile Image for Haryadi Yansyah.
Author 13 books58 followers
March 31, 2018
Di buku pertamanya aja aku kesulitan untuk baca semua tulisannya. Maklum ditulis secara keroyokan, kan? trus aku baca buku ini hanya karena penasaran sama ulasan teman-teman yang menyorot salah satu cerita. So, aku baca buku ini karena itu, ya sesederhana itu.

Saat mengetik ini pun aku lupa cerita mana yang spesial (beda dengan buku sebelumnya yang masih ada cerita fav-ku yang ditulis oleh Firdiriva dan Raditya Dika), aku beneran blank sama buku ini (padahal dibaca beberapa minggu lalu).

Padahal banyak nama besar yang jadi kontributor. Iya, gak semuanya jelek memang (aha, aku lalu ingat ceritanya Windy dan Fajar yang asyik, itupun jadi inget pas googling dan lihat nama kontributornya. Oh ya tulisan si bule paling kocak). Tapi sisanya, tetap buku ini terasa begitu membosankan. Ada beberapa destinasi yang ditulis dobel. Ada juga satu tulisan yang aku lupa ditulis siapa, kayak baca itinerary perjalanan di blog aja gitu. Sangat membosankan.

4/10
Profile Image for e.c.h.a.
507 reviews257 followers
March 27, 2012
Saya yakin dari setiap perjalanan yang kita alami akan meninggalkan banyak cerita. Saat kita melakukan perjalanan dari dan menuju tempat kita beraktivitas, pasti ada yang kita petik. Seperti kisah perjalanan yang tertuang di buku ini, saya bisa belajar banyak hal. Dari sehelai kain yang bercerita, dari alam pedalaman yang tidak pernah melupakan sejarah, dari sebuah pulau yang tak akan terlupakan oleh perantaunya dan dari mimpi anak-anak pulau paling timur Indonesia. Tak peduli dengan siapa anda melakukan perjalanan, orang tua, teman, sahabat, rekan kerja atau bahkan sendiri. Perjalanan itu akan menjadi bagian perjalanan hidup kalian.


Favorit gw adalah cerita dari Ve Handojo, Farid Gaban, Fajar Nugros dan Jflow. Dan gara-gara Jflow gw ingin menginjakan kaki di tanah rempah nan eksotis.
Profile Image for Vivi suciana.
20 reviews
April 28, 2012
buku ini tidak hanya menceritakan keindahan tempat2 yang dikunjungin se-Indonesia tapi lebih dari itu. Seperti tulisannya Ve Handojo yang bercerita tentang batik, Matatita yang bercerita tentang pengalaman naik Pesawat Twin Otter dan JFlow tentang sifat orang-orang Ambon yang streotype. :)
Dari semua cerita yang paling menyentuh gw adalah cerita dari Farid Gaban tentang kunjungannya ke Tanah Tinggi tempat pembuangan pada jaman Hatta. Cerita ini menjadi refleksi tersendiri kepada diri gw, bahwa betapa bersyukur nya saya masih bisa hidup di kota ini dan pada jaman ini....

Membaca buku ini seperti bolak balik masuk ke pikiran para penulisnya secara bergantian. Menikmati apa yang telah mereka lihat, rasakan, dan sedikit sejarah dan budaya yang berhasil mereka tulis dengan apiknya ke dalam buku ini. Great!!
Profile Image for Halida.
214 reviews
January 25, 2013
Tulisan Ve Handojo tentang filosofi batik dan JFlow (yang katanya tidak merasa cukup bagus untuk menulis sesuatu) tentang pulang ke Ambon benar-benar pas untuk mengawali dan mengakhiri The Journeys 2. Sangat ngena.
Buku ini berisi kumpulan kisah perjalanan berbagai penulis. Budaya, sejarah, manusia, dan sejumlah kejadian unik yang terjadi di Indonesia menjadi fokus cerita-cerita tersebut. Bagi saya yang belum banyak menjelajah Indonesia, buku ini memberi inspirasi untuk langsung membuat rencana perjalanan ke Solo, Lombok, dan lain-lain untuk liburan selanjutnya.
Satu kelemahan buku ini menurut saya adalah pengulangan destinasi perjalanan sehingga sampai ada 4 cerita berlatar Bali dan Lombok. Temanya memang berbeda, tapi rasanya masih banyak tempat yang bisa diangkat, terlebih belum ada cerita dari Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
Profile Image for Sintia Astarina.
Author 5 books350 followers
July 11, 2013
Nah, gini dong. Cerita perjalanan kali ini dari Indonesia sendiri. Ternyata, rasanya sangat asyik membaca pengalaman orang lain di di tempat-tempat yang mungkin belum pernah kita datangi sebelumnya. Buku ini bisa membuka mata kita semua, kalau di Indonesia itu punya banyak banget pesona alam tak tertandingi. Rela pergi jauh-jauh ke ujung indonesia demi mendapatkan keindahan alamnya yang nggak kalah sama kota-kota lain di luar negeri? Wah, mau banget!

Orang Indonesia yang suka jalan-jalan, wajib baca buku ini :)

My fave stories are:
1. Pulau Sempu: Mangan ora Mangan sing Penting Berlibur! (Windy Ariestanty)
2. Bali: Magical Mystery Tour (Travel Junkie Indonesia)
3. Lombok, Saya, dan Mama (Trinzi Mulamawitri)

Ya, sama seperti di review The Journeys sebelumnya, berharap banget bisa menuju tempat-tempat yang diceritain sama ke-12 penulis buku ini! *fingercrossed*
Profile Image for Rina Purwaningsih.
82 reviews1 follower
April 9, 2012
Cerita-cerita dari tanah air beta ini justru lebih seru dibanding di buku The Journeys 1 (yang membahas traveling di LN). Suka banget dengan ulasan Ve Handojo dilembar pertama yang membahas batik cirebon. Jadi pengen juga ke cirebon dan bereksplorasi ke Trusmi. Uraiannya tentang batik membuatku makin cinta sama Indonesia.
Ada juga kisah lucu Richard Miles (mahasiswa Australia) yang bercerita tentang pengalamannya tinggal dan praktek kuliah di Salatiga. Cara dia menulis justru lebih atraktif daripada penulis2 lain dari Indonesia. Salut!!!
Profile Image for Arutala.
357 reviews1 follower
July 7, 2012
Buku ini sebenarnya menarik. Tapi sebenarnya saya tertarik pada gambar sampulnya ketimbang cerita-cerita di dalamnya. Entahlah saya koq tak begitu suka dengan kisah perjalanan dalam negeri, mungkin karena saya telanjur membaca The Journey yang pertama yang lebih menceritakan hal-hal keluarnegerian yang belum pernah saya ketahui. Kalau gaya bertutur, menurut saya kisahnya Richard Miles dan Rahne Puteri lebih mengena batin saya. Segar dan ada perenungan. Dan yang paling membuat risi adalah kisahnya Traveljunkie gak banget deh menurut saya.
Profile Image for miss hfan.
317 reviews6 followers
July 19, 2012
Uwooo.. Aku suka sekali dengan kumpulan cerita di The Journeys 2 : Cerita Tanah Air Beta. Khususnya Salatiga: Sejuk, Segar, Tujuh Benar by Richard Miles. Aseli, selama baca cerita ini, aku ga yakin kalo sang penulis itu bule. Ngakak habis pokoknya. Good job mas Richard!

Hidup adalah perjalanan, hati adalah koper. Bawa secukupnya di dalamnya. Tinggalkan yang memberatkanmu, singkirkan yang merepotkanmu.

Tetep yaa, seindah-indahnya tanah orang masih lebih indah tanah sendiri. I <3 Indonesia!
Profile Image for Christina.
29 reviews2 followers
May 29, 2012
Dengan tag line 'Cerita Dari Tanah Air Beta', kumpulan cerita perjalanan para penulis di buku ini seakan ingin menyuarakan bahwa Indonesia memiliki ribuan tujuan wisata. Dari mulai yang sederhana, dalam artian mudah dijangkau dengan moda transportasi umum sampai tujuan wisata yang terpencil seperti Boven Digoel di Papua. Kumpulan kisah perjalanan dalam buku ini ingin tidak sekedar mengenalkan Indonesia ke kalayak namun terlebih lagi, membuat kita makin mencintai negeri tercinta kita, Indonesia.
Profile Image for Lila Cyclist.
812 reviews69 followers
October 13, 2016
Selalu syukaaaaa dengan cerita perjalanan. Berasa jadi orang rumahan banget klo baca cerita macam gini, cuma hasrat traveling aja yg gedhe hahahaha..

Paling suka dengan kisah Fajar Nugros dg bola kulit MU-nya. Semoga tetap menjadi bola harabagi anak2 Papua hingga kini.

Paling seru kisah dari Windy Ariestanty. Jika kejadian traveling dg minum air comberan itu terjadi padaku, ngga bisa dibayangkan
46 reviews
May 22, 2012
Buku ini dibaca saat sedang melakukan traveling ke LN, sambil menunggu flight, bus dan waktu tidur hehehe.. Dan tergugah ingin melakukan perjalanan ke tanah air, terlalu sering traveling ke LN jadi kangen juga.. *halaah.. :P
Profile Image for Wiwi.
94 reviews11 followers
June 15, 2012
Saya suka cerita masing-masing tokoh di buku ini. Salah satunya Ve Handojo yang bercerita tentang batik. Atau dua cerita di buku ini tentang indahnya Lombok yang membuat saya ingin pulang kampung dan rehat sejenak sambil berlibur di sana..:D
Profile Image for Dini Novita  Sari.
Author 2 books36 followers
March 7, 2013
Beberapa orang melakukan perjalanan berbeda dan menuturkan kisahnya masing-masing, menyenangkan untuk disimak. Betapa sebuah perjalanan tidak melulu tentang tempat-tempat yang indah, namun juga cerita tentang manusia, dan budaya yang ada di setiap tujuan. Menarik. :)
Displaying 1 - 30 of 50 reviews

Can't find what you're looking for?

Get help and learn more about the design.