Wikia One Piece
Advertisement

"Apaaaaaa?... Pasukan revolusioner dikalahkan?!!!" Semua orang dikapal Sunny go terkejut mendengar berita menggemparkan seperti itu.

"Kalau tidak salah, bukankah kau anak Dragon dari Pasukan Revolusioner?" kata Pedro bertanya ke Luffy.

"Ah.. Sabo.. itu kakakku..." Luffy menghiraukan pertanyaan Pedro dan lebih fokus pada Sabo yang berada di koran.

"Ohh.. dia yang kau bilang sempat bertemu di Dressrosa itu.. kau masih punya kakak?! dan dia adalah kepala staf Pasukan revolusioner?! .. itu berarti dia anggota terkuat kedua!" ucap Brook terkejut.

"Kenapa semua saudaramu adalah orang-orang berbahaya.." Ucap Nami heran.

"Hmm.. tunggu dulu.. artinya orang yang disebelahnya.. Dragon ini adalah..." Luffy melihat gambar ayahnya juga berada di koran.

"Hah!? Yah tentu saja! Kakekmu kan sudah bilang dua tahun yang lalu, bukan?" ucap Nami heran. Dia kemudian teringat dengan pembicaraan kakek luffy sewaktu berada di Water 7. "Nama ayahmu adalah.. Monkey D. Dragon.. seorang Revolusioner.." kata Garp.

"Dragon, pemimpin pasukan revolusioner adalah Ayahmu!!" sambung Nami.

"Apaaaaaa.. orang ini ayahku?" kata Luffy terkejut.

"Kenapa kau baru tau sekarang?!" sahut Brook heran.

"Apaaaa?? Luffy, ayahmu adalah Pemimpin Pasukan Revolusioner.." kata Carrot yang ikutan terkejut.

"Seharusnya kau lebih terkejut tentang dirinya.. dia itu sangat terkenal!" kata Nami. "Bahkan robin sempat tinggal bersamanya disana cukup lama.." sambung Nami.

"Humm.. ini pertama kalinya aku melihat wajah ayahku.. tidak mirip sama sekali denganku.." kata Luffy. "Aku justru lebih mencemaskan Sabo!" kata Luffy lagi.

"Memang foto tidak bisa menggambarkan seseorang.. yohohohoho.." ucap Brook sembari tertawa dengan ciri khasnya.

"Oi.. Luffy.. Hoy.. Luffy" Chopper berteriak-teriak dibelakang, namun tidak ada yang mendengarkannya.

"Dari informasi yang didapatkan oleh mata-mata, mereka berhasil menemukan markas pusat revolusioner! Tapi saat angkatan laut dan Chiper Pol tiba disana, Bajak Laut Kurohige sudah menghancurkan tempat itu..." kata Nami membaca isi pemberitaan yang ada di koran.

"Kurohige!? Orang itu!" Luffy mengingat nama kurohige yang mengalahkan Ace dulu.

"Kenapa Kurohige menyerang Pasukan Revolusioner?" kata Nami bingung sambil membaca koran.

"Di Dressrosa, Sabo dan Si Champion itu pernah bertarung.. mungkin ada hubungannya dengan itu" kata Luffy mengingat kejadian waktu itu.

"Nampaknya Kurohige sang Yonko kabur setelah bentrok sesaat dengan Cipher Pol" sahut Pedro.

"Tapi jumlah Korban yang tewas dan terluka masih belum tertulis disini" kata Brook sambil meminum secangkir teh panas.

"Oi..." Chopper terus berteriak namun masih tidak ada yang mendengarkannya.

"Misalkan ayahmu atau kakakmu tertangkap atau bahkan terbunuh, maka itu akan jadi berita besar.. aku yakin mereka takkan melewatkannya" kata Pedro.

"Tapi kurasa, mereka takkan kalah semudah itu" sambung Pedro.

"Itu benar sekali" kata Luffy tersenyum.

"Oi Luffy..." kata Chopper yang masih berteriak.

"Ada apa sih!?" kata Luffy yang baru saja mendengarkan teriakan Chopper.

"Aku tidak keberatan kau masak untuk kami, tapi apa dapurnya harus sampai begitu?" kata Chopper yang menunjuk kearah dapur yang terbakar.

"AHHHHHHHHH... Aku lupa mematikan kompornya!" teriak Luffy kaget.

Tiba-tiba suasana diatas kapal menjadi berisik karena kompor yang ada didapur meledak yang mengakibatkan kebakaran.

"AHHHHH.. Kompornya meledak.. Padamkan apinya.." "Tunggu.. Badainya datang.." kata Nami.

Cuaca sedang buruk.. Badai pun akan segera datang

"AAAHH.. Apa yang terjadi..? listrik apa itu..?" Carrot ketakutan melihat sambaran petir yang berada diatasnya.

"Cepat gulung layarnya.. nanti akan terkoyak oleh angin!!" perintah Nami.

"Bagaimana dengan dapurnya?!" tanya Luffy.

"Nanti juga mati sendiri oleh hujan" kata Nami menjawab.

"Sip banget!" kata Luffy senang.

Plak!

"Tak ada bagusnya, dasar tolol.." teriak Nami marah-marah.

"Kau juga harus bantu sana!" kata Nami kepada Pekoms.

"Aku sedang terluka nona" ucap Pekoms.

Badai dahsyat sedang menghantam Luffy dan kawan-kawan di atas kapal Thousand Sunny..

......

Sementara itu, Di Zo... "Jadi.. Saat ini Carrot sedang berlayar di lautan?" kata Wanda.

"Sepertinya begitu".

"Kenapa kau tidak bilang sejak awal, Bariete?" tanya wanda.

"Maaf-degosaru! Tadinya aku ingin memberitahu... tapi Carrot bilang kalau aku memberitahu yang lainnya, mereka tidak akan membiarkannya, dan.." kata Bariete menjelaskan. "Carrot secara diam-diam mengumpulkan perlengkapannya.."

"Ahh.. aku mengerti sekarang.. Dia menyuapmu' kan?" kata Wanda.

"Tapi.. Carrot tidak bermaksud mengkhianatimu, Wanda.." kata Bariete.

"Aku sudah tahu, tak apa-apa. Aku senang mendengarnya lebih awal karena jujur saja aku mulai cemas kemana dia hilang" kata Wanda.

"Kalau Luffy dan yang lain bersama dia, dia pasti akan baik-baik saja" kata Wanda lagi.

"Raja tolong anda istirahat saja. Kalau kau ingin ada yang berjaga, kami bisa menyuruh pengawal" ucap Wanda kepada Raja Inuarashi yang sedang menatap ke langit.

"Musuh kita mungkin saja punya kartu vivre yang mengarah kemari. Bagaimana bisa mereka sampai mendapatkannya? Aku hanya berharap mereka kehilangan kartu itu saat zunisha menenggelamkan mereka" ucap Inuarashi.

"Mereka mungkin saja kembali, Kita harus waspada!" kata Inuarashi.

"Baik!" kata Wanda.

......

Sementara itu, Di dasar lautan.. Terlihat Jack tenggelam di dasar lautan bersama dengan kapalnya yang hancur dihantam Zunisha.

"Seseorang kemarilah.. tarik aku keluar dari sini.." kata Jack yang tenggelam diatas puing-puing kapalnya yang hancur. Ia masih hidup meskipun tenggelam di laut.

......

Di suatu negeri yang bersalju... "Misi penyelamatan Joker telah gagal tuan" kata seseorang, "Dengan begini, perdagangan buah iblis buatan kita, Smile, berakhir sudah!" katanya lagi.

Glug glug

"Jadi maksudmu.. kita sudah tidak bisa menambah anggota gifter lagi?! Uwaaaaaaaaaa!!!" sang Yonko Kaido menangis sambil memegang sebotol Sake.

"Hari ini dia terlalu banyak minum" ucap beberapa anak buah Kaido.

"Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!" tangis Kaido semakin menjadi-jadi.

"Aku hanya tertarik pada satu-satunya kru bajak laut pemakan buah iblis yang terbaik didunia ini!!.." kata Kaido sambil menangis.

"Bocah-bocah itu telah menghancurkan impianku ditengah jalan.." kata Kaido.

"Malangnya Joker! Kau masih terlalu lemah" kata Kaido lagi.

"Tapi, bajak laut topi jerami ini.. mereka sering membuat onar akhir-akhir ini.. kalau kita meremehkannya.." ucap salah satu bawahan Kaido.

Kaido melirik ke salah satu bawahannya lalu sambil meminum sakenya lagi. Ia kemudian mengambil Poster Buronan yang dipegang anak buahnya dan membalikkannya.

"Kalau kita meremehkan dia.." kata Kaido yang terlihat marah. Beberapa bawahan kaido segera berlari.

Kaido melancarkan sebuah pukulan dengan pemukul berduri yang sangat besar kearah salah satu bawahannya yang memegang poster buronan Luffy.

"Lalu menurutmu.. apa yang akan terjadi." Ucap Kaido sambil memukul salah satu bawahannya dan menerbangkannya kelangit.

Bawahan Kaido yang lain pun segera berlari menghindari amukan Kaido "Kalian pikir aku ini siapa..?" teriak Kaido yang terlihat sangat marah.

"ARRRRGGH.. Sekarang dia mulai mengamuk.." bawahan kaido ketakutan melihat Kaido marah.

"Topi jerami Luffy, Trafalgar Law.. aku tahu dengan mereka! Mereka dari Generasi "Itu".." kata Kaido. "Baru mengalahkan satu atau dua Shichibukai saja.. dan sekarang mereka sudah menganggap diri mereka hebat.. harusnya mereka sadar, kalau mereka sudah mencampuri urusanku!!" kata Kaido lagi sambil melirik ke arah sebuah penjara.

"Oi.. beritahu mereka.. cepat beritahu mereka.." kata Kaido sambil meminum Sake yang dari tadi ditangannya. "Kalian para idiot sebaiknya lari.. karena yang selama ini kalian mainkan tak lain cuma permainan bajak laut-bajak lautan.. Eustass Captain Kid!!!" teriak Kaido.

Di dalam sel, tampak Eustass Kid terbaring tak sadarkan diri berlumuran darah.

......

Kembali ke Thousand Sunny. "Dingin sekali..."

"Kami sudah menutup atapnya.." kata Luffy dan Chopper.

"Oke kerja bagus.." kata Nami.

"Sip.. Badainya sudah reda, dan aku juga sudah memperbaiki atap yang tadi habis disapu badai.." Ucap Luffy. "Aku juga sudah memastikan makanan dalam keadaan aman, jadi semuanya sudah bisa makan.." kata Luffy yang terlihat girang.

"Yeeeeyy.. makanan.. aku lapar.." kata Brook, Chooper, dan Carrot kesenangan.

"GYAAAAAAAAAAAAAHH.." Semua orang yang makan diatas kapal sunny go menangis pasrah.

"Ah.. enak banget kan masakanku.. ini masakan ala Luffy, Lho.. Masakan rahasiaku.. "Kari Asal-asalan".." kata Luffy dengan bangga memperkenalkan masakannya.

"Luffy berasnya harus dimasak dulu sebelum bisa dimakan.." kata Nami yang terlihat menangis pasrah.

"Apa-apaan benda ungu pahit ini.." Chopper juga terlihat menangis dan mual.

"Kenapa ada banyak sekali tulang ikan disini.." Carrot sedih.

"Dan kenapa kau menaruh terlalu banyak selai?" Brook juga terlihat pasrah dan kebingungan.

"Apa-apaan bahan aneh transparan, dan kayak jelly ini.." kata Pedro kebingungan.

"Apa yang sudah kami lakukan hingga menerima balasan seperti ini.." kata Pekoms tak kalah kecewa.

"Dasar kalian.. tidak tau terimakasih.. padahal aku sudah susah payah masak untuk kalian..humm.." kata Luffy kesal sambil makan hasil masakannya sendiri.

"HOOOOOEKKK.. Menjijikan.." Teriak Luffy memuntahkan makanannya.

"Sudah kami bilang,'Kan?"

"Bagaimana mungkin aku bisa makan masakan ini?!" kata Luffy.

"JANGAN TANYA KAMI!!"

"Sanji akan sangat marah kalau tahu betapa banyak makanan yang kau buang-buang.."

"Ehhh.. mana semua persediaan makan yang ku amankan disini.." kata Nami.

"Ah iya.. aku kerepotan memasaknya berkali-kali jadi makanan yang ada disini aku pakai semua deh.." Ucap Luffy dengan santainya.

"Kau menghabiskan persediaan makanan kita selama seminggu penuh?!?!" kata Nami terkejut.

"Habisnya kalian semua kelihatan sangat kelaparan.." Ucap Luffy tertawa.

"Sekarang kita semua harus makan apa??"

"Iya, aku juga laper banget nih.." kata Luffy.

"Sanji.. Tolong kami.."

Dan demikianlah, Luffy dan teman-temannya sudah berhadapan dengan kelaparan sejak hari pertama.

......

Beberapa hari kemudian.. Kapal Bajak Laut Big Mom. Terdengar suara den den mushi berdering

"Puru..puru..puru..puru.."

"Kukira ini salju.." ucap Sanji yang berada di atas kapal big mom.

"Muhaha.. Ini permen kapas-soir" kata Tamago.

"Dari tadi den den mushinya terus berdering.." kata Sanji, "Wow manis sekali.." katanya lagi sambil mencicipi hujan salju permen kapas..

"Itu adalah sinyal peringatan-bon! Yang artinya kita sudah memasuki wilayah kekuasaan Mama, Souffle.." kata Tamago.

"Apa sinyalnya juga sampai disana?" tanya Sanji sambil melihat sebuah kapal kecil berbentuk kue tart.

"Benar! Itu adalah Tarte Nomor 28" jawab Tamago.

"Cabang kecil dari kru Bajak laut Big Mom kami.. jika ini bukan kapal big mom, pasti kita sudah ditembaki dari tadi, Bon!" kata Tamago meneruskan.

"Kita sudahi saja basa-basinya.. dan bergabunglah kedalam bajak laut Big Mom.. bersama dengan sisa-sisa Germa 66 lainnya!!" kata Tamago mengajak. "Itulah yang diharapkan ayahmu padamu.." sambung Tamago.

"Dia dan aku sudah tidak punya hubungan apa-apa.. sudah lama hubungan itu kuputuskan.." kata Sanji. "Aku ikut dengan kalian cuma untuk berbicara.." kata Sanji lagi meneruskan.

"Jangan angkuh begitu, mama sangat menantikan dirimu lebih dari yang kau kira.. tentu saja dia juga tahu kalau kau adalah bagian dari Kru Topi Jerami.. dan apalagi kau dulunya adalah seorang koki di restoran mengambang di East-Blue.. Dia sangat berharap tinggi padamu.. Bon!" kata Tamago.

"Dilihat dari kemampuanmu.. kau mungkin bisa hidup dengan nyaman disini.." Ucap Tamago.

"Omong Kosong! Dengar baik-baik! Tangan ini, hanya ada untuk membuatkan masakan untuk teman-temanku.." kata Sanji.

"Aku sudah berlatih seperti orang gila dan telah keluar dari neraka hanya karena alasan itu.." Ucap Sanji. "Aku berani bertaruh, pasti sekarang saja mereka sudah merindukan masakanku.. sambil menangis tersedu-sedu karena mereka tidak punya kesempatan untuk mencicipi masakanku.." ucap sanji lagi.

"Muhaha.. Bodoh sekali!" kata Tamago.

"Kesalahan atau tidak, aku takkan pernah menyajikan masakan kepada sekelompok orang yang setuju begitu saja membunuh seorang kru mereka sendiri.." kata Sanji.

"Ah.. insiden dengan Pekoms itu ya.." ucap Tamago. "Dia membiarkan perasaan pribadinya menghalangi pekerjaannya.. Tindakan Bege sudah benar.." kata Tamago.

"Baron.. Tamago..", seseorang memanggil dari belakang.

"Vito.." kata Tamago.

"Foto Nona Pudding dari Pulau Whole Cake sudah sampai! Sebaiknya dia menyiapkan hatinya.. jika tidak.. menikahi seseorang yang baru saja ditemui itu memang takdir yang kejam, jadi anggap saja ini sebagai kebaikan dari kami..." kata Vito sambil memperlihatkan Foto calon pengantin Sanji.

"Menikahi seseorang setelah baru beberapa hari kenalan juga sama saja! Lagian, siapa bilang aku bakal menikahinya?!" kata Sanji yang menghadap ke belakang.

"Yah.. kenapa tidak kau lihat saja dulu.." ucap Vito.

Sanji menoleh ke belakang pelan-pelan.

"Inilah calon Istrimu.. Putri ke-35 keluarga Charlotte..Nona Charlotte.. PUDDING!!!" ucap Vito lagi.

Sanji tidak tahan melihat foto dari Pudding yang sangat cantik hingga dia terkejut dan matanya mengeluarkan bentuk hati dan lidah menjulur.

S-SANJI! DIA BENAR-BENAR SUDAH MASUK KEDALAM PERANGKAP!!

Advertisement