Chapter 278

Halaman Sampul[]

Ace's Great Blackbeard Search, Vol. 6: "Sang Penyelamat Hilir".

Secara kebetulan, seorang gadis desa menemukan dan menarik Ace keluar dari sungai sebelum ia benar-benar tenggelam.

Ringkasan Singkat[]

Conis mencoba memperingatkan semua orang bahwa Enel akan menghancurkan Pulau Angel dan mereka akan mati jika tetap tinggal di sana, tetapi tidak ada yang mempercayainya. Sementara itu, Luffy menghadapi Enel dan bersiap untuk bertarung.

Ringkasan Panjang[]

Nami dan Enel menaiki Maxim, dan ia mendeteksi kekacauan di Pulau Angel yang disebabkan oleh Conis. Nami bertanya kepada Enel bagaimana Mantra bekerja, dan ia menjelaskannya dan bagaimana Buah Iblis kemampuan-nya memungkinkannya mendengarkan percakapan dengan membaca sinyal listrik. Enel mengumumkan rencananya untuk menghancurkan Skypiea, dan Nami menggigil ketakutan. Enel menjadi pendiam dan mendeteksi orang lain, tetapi ia merahasiakannya.

Kembali di Pulau Angel, Baret Putih menembaki Conis untuk mencoba menghentikannya. Ia menabrak wajah Kapten McKinley dengan Waver-nya, menjatuhkannya ke sisi gedung. Ia melompat dari Waver-nya, dan menabrak McKinley. Conis mencoba membuat warga sipil di dekatnya mendengarkannya, tetapi mereka menolaknya sebagai penjahat. Seorang White Beret mencoba menyerang Conis, tetapi ia mengeluarkan Burn Bazooka untuk menghentikannya. Conis memperingatkan warga sipil untuk pergi ke Cloud End dan mengungsi ke Blue Sea, mengungkap niat Enel untuk menghancurkan negara. Mereka tidak mempercayainya, dan seorang anak melemparkan batu padanya karena berbicara buruk tentang dewa mereka, memukul kepalanya dan mengeluarkan darah. Ia menyadari apa yang telah dilakukannya dan meminta maaf, dan Conis menjatuhkan senjatanya. Saat Pasukan Baret Putih menyerangnya, dia berteriak bahwa dia tidak menerima Enel sebagai dewa.

Conis mulai menitikkan air mata saat mengingat pengorbanan ayahnya. Warga sipil berlarian karena takut Conis akan segera menghadapi hukuman dewa, tetapi dia berlutut dan duduk dalam diam. Semua orang terkejut ketika dia tidak kalah. Dia menjelaskan bahwa salah satu prajurit Prajurit Ilahi melarikan diri dari Upper Yard untuk mengungkapkan rencana Enel dan bahwa dia dan ayahnya dihukum karenanya. Warga sipil putus asa dan tidak percaya, tetapi Conis memberi tahu mereka bahwa mereka tidak bisa menunggu keajaiban. Dia menegaskan posisinya bahwa orang harus membuat keputusan untuk menyelamatkan hidup mereka sendiri tanpa bergantung pada dewa.

Sementara itu, Luffy, Aisa, dan Pierre bergegas ke gua tempat Maxim berada. Robin dan yang lainnya sadar kembali tetapi terluka parah. Enel berdiri di tepi kapalnya, kesal karena ramalannya salah, dan Luffy berteriak pada Enel. Dia berdiri di depan Maxim untuk menghadapi tiran itu, menanyakan apa yang telah dia lakukan pada krunya. Enel bertanya kepadanya tentang sampah mana yang dibicarakan bajak laut itu saat keduanya tampak siap bertarung.

Referensi Singkat[]

Catatan Chapter[]

• Enel menjelaskan bagaimana ia menggunakan Mantra dan kemampuan untuk memantau percakapan di seluruh Skypiea.
• Conis memperingatkan orang-orang di Pulau Angel tentang rencana Enel untuk menghancurkan pulau tersebut.
• Luffy berhadapan dengan Enel.

Karakter[]

Komentar Penulis[]

Komentar Penulis
Terjemahan Original Saya ingin bisa berbicara bahasa Inggris. Meskipun itu adalah sesuatu yang selalu kupikirkan, baru-baru ini aku menyadarinya. Apa yang harus dilakukan seorang pria? Aku ingin belajar. *sangat tergoda* 英語が喋れる様になりたい。と、昔から思ってはいるものの最近急激にそう思い始めた。どうしよう。勉強したい。うずうず —Eiichiro Oda
Terjemahan bahasa Inggris oleh Greg Werner. Untuk kredit terjemahan yang komprehensif, lihat disini.

Episode Anime[]

• Episode 182 (p. 2-19)

Navigasi Situs[]