Lompat ke isi

Pulau Bindalang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pulau Bindalang
Koordinat00°59′04″LS,100°12′30″BT
NegaraIndonesia Indonesia
Gugus kepulauanSumatra
ProvinsiSumatera Barat Sumatera Barat
KotaPadang
Luas586,64 km²
Populasi-
Peta

Pulau Bindalang adalah sebuah pulau yang berada di pantai barat Sumatra yang termasuk ke wilayah perairan Kota Padang. Secara geografis Pulau Bindalang terletak pada koordinat antara 00º59'04" LS dan 100º12'30" BT.

Secara administrasi Pulau Bindalang merupakan bagian dari wilayah Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang yang memiliki jarak lebih kurang 15 km dari Pelabuhan Muara, Kota Padang. Pulau ini tidak berpenduduk dan secara topografi relatif datar, memiliki pantai berpasir putih yang cukup indah dan dikelilingi karang, tumbuhan kelapa, semak belukar dan tumbuhan tingkat tinggi. Pulau ini memiliki luas 58,65 hektar atau 586,64 km2 dan panjang keliling pulau 1,39 km.[1]

Gambaran umum

[sunting | sunting sumber]

Topografi

[sunting | sunting sumber]

Pulau Bindalang memiliki ketinggian 1-2 meter dari permukaan laut . Topografi pulau tergolong datar dan sebagian pulau ditutupi oleh vegetasi pohon yang sangat rapat dan padat, sehingga tidak ada lahan terbuka sedikitpun juga. Lahan terbuka lebih banyak terdapat di sekeliling pantai yang landai dan kawasan perkebunan dan area pondok sebelah Timur pulau.

Jika dilihat dari atas, pulau ini berbentuk bulat dan jika dilihat dari arah laut, pulau ini mendatar dan memanjang dan dipenuhi vegetasi yang hampir sama rata tingginya.

Geomorfologi

[sunting | sunting sumber]

Pulau Bindalang ini terbentuk dari aktivitas gunung merapi (vulkanik) yang timbul secara perlahan-lahan dari dasar laut ke permukaan. Akan tetapi pulau ini memiliki karakteristik daratan yang lebih luas dan subur sehingga vegetasi dapat berkembang dengan baik terutama jenis vegetasi pohon.

Ekosistem dan Sumber Daya Hayati

[sunting | sunting sumber]

Terumbu karang

[sunting | sunting sumber]

Pada umumnya karang yang terdapat pads pulau ini terdapat pada kedalaman 5 meter. Dimana hanya ditemukan sebanyak 23,43% karang hidup dan sebanyak 71,43% karang mati. Walaupun demikian masih terdapat beberapa lokasi di sekeliling pulau yang kondisi terumbu karangnya masuk ke dalam kondisi terumbu karang kategori sedang.

Ikan karang

[sunting | sunting sumber]

Berdasarkan data terdapat 121 jenis ikan karang yang terbagi ke dalam 29 famili ikan karang. Adapun jenis ikan karang yang adalah Halichoeres hortulanus, Labroides dimidiatus. Kedua jenis ikan karang sering dijumpai di Pulau Bindalang.

Vegetasi pantai

Bagian tengah pulau di dominasi oleh Pohon Ketaping dan Pohon Kapo-kapo yang sangat padat dan rapat. Sebahagian kecil dari luas pulau terutama di bagian Timur ditumbuhi oleh Pohon Kelapa. Selain itu di pulau ini juga terdapat Pohon Mengkudu. Areal yang ditumbuhi pohon sebesar 90%, sedangkan sisanya adalah vegetasi rumputan yang terdiri dari Rumput Kacang-kacang, Rumput Ilalang, Pakis dan Nyamplung.

Lingkungan

[sunting | sunting sumber]

Terdapatnya kapal tongkang yang membawa batu bara kandas di dekat pulau sejak tahun 2010 berakibat butiran kecil batu bara terbawa arus dan terdampar di sebagian besar keliling Pulau Bindalang. Kondisi ini mengotori dan mencemari air laut sekitar pulau. Sampah sampah yang berasal dari rumah tangga di sekitar Pantai Padang juga ikiut terdampar di pesisir pantai dan mengotori sehingga pantai terkesan kotor.

Peluang investasi

[sunting | sunting sumber]

Pulau ini berpotenti untuk menjadi taman pulau kecil berbasis konservasi termasuk di dalamnya upaya pengembangan ekowisata dengan kegiatan berkemah, jelajah alam, berenang, memancing, menyelam dan mengamati jenis vegetasi, burung dan lain-lain.

Adapun kendala pengembangan adalah posisi pulau yang berhadapan lansung dengan Samudera Hindia sehingga ombak dan arusnya yang cukup kuat. Kemudian kawasan ini juga merupakan tanah ulayat kaum serta belum adanya informasi yang banyak tentang pulau ini.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Bindalang". Direktori Pulau-Pulau Kecil Indonesia.