Percik Pesona
Percik Pesona | ||||
---|---|---|---|---|
Album studio karya Chrisye | ||||
Dirilis | Agustus 1979 | |||
Direkam | 1979 | |||
Studio | Musica, Jakarta | |||
Genre | ||||
Durasi | 43:56 27:26 (versi piringan hitam) | |||
Label | Musica Studios | |||
Produser |
| |||
Kronologi Chrisye | ||||
| ||||
Sampul piringan hitam | ||||
Sampul "Percik Pesona" yang ditujukan sebagai promo radio |
Percik Pesona adalah album keempat dari penyanyi Chrisye dan album keduanya dengan label Musica Studios yang dirilis pada tahun 1979. Album tersebut tidak laris terjual, dengan Chrisye menyatakan bahwa ia mengalami sindrom album kedua.[1]
Latar belakang
[sunting | sunting sumber]Percik Pesona adalah album tunggal Chrisye yang kedua dan merupakan album kelima secara keseluruhan.[2] Album ini diproduksi setelah kesuksesan besar dari album tunggal pertama Sabda Alam dan tidak lama setelah meninggalnya Amin Widjaja, salah satu pendiri Musica Studios.[1] Penciptaan lagu dilakukan oleh Chrisye, Yockie Suryo Prayogo, dan Guruh Soekarnoputra.[1] Vokal latar dilakukan oleh penyanyi Rafika Duri yang sedang naik daun pada saat itu.[1] Chrisye, walau terguncang oleh kepergian Amin dan merasa tidak bergairah, menyanyikan vokal serta menggabungkan unsur pop dan jazz; ia juga melantunkan nada tinggi dalam lagu "Kehidupanku".[1]
Tiga pemain drum bermain dalam album ini.[1] Fariz RM memainkan drum pada keseluruhan album kecuali dua lagu. Teman masa kecil Chrisye yaitu Keenan Nasution memainkan drum pada lagu "Kehidupanku", sementara Jimmy Manopo memainkan drum pada lagu "Angkuh".[1] Pemilihan judul lagu dilakukan dengan cara diundi.[1]
Rilis dan tanggapan
[sunting | sunting sumber]Percik Pesona dirilis pada tahun 1979, dengan lagu "Lestariku" pilihan Chrisye sebagai singel perdana.[1] "Dewi Khayal" dan "Angkuh" kemudian dipilih sebagai singel berikutnya.[1] Album tersebut ditanggapi secara dingin di pasar.[1]
Setelah kegagalan album tersebut, Chrisye bertanya kepada penyanyi dan musisi lain terhadap alasan mengapa Percik Pesona bisa gagal.[3] Mereka berpendapat bahwa terdapat dua alasan.[3] Pertama, penyanyi-penyanyi pendatang baru dengan album perdana yang sukses sering menirukan sisi baik dari album pertama, mengira dengan alasan demikian album tersebut dapat sukses; selain itu juga terdapat tekanan untuk kembali sukses.[3] Dalam biografinya, Chrisye secara retrosepktif mengatakan ia seharusnya menyadari bahwa album tersebut tidak akan laku apabila ia sedang gelisah.[3] Lagu "Lestariku" kemudian di-remake oleh Chrisye dan dirilis di album Sendiri pada tahun 1985.
Daftar lagu
[sunting | sunting sumber]Keseluruhan dari album ini diaransemen oleh Yockie Suryo Prayogo dan Chrisye.
Rilisan kaset dan CD
[sunting | sunting sumber]No. | Judul | Lirik | Musik | Durasi |
---|---|---|---|---|
1. | "Kehidupanku" | Junaedi Salat | Fariz R.M. | 4:46 |
2. | "Lestariku" | Junaedi Salat | Chrisye | 4:23 |
3. | "Percik Pesona" | Fariz R.M. | Yockie Suryo Prayogo, Fariz R.M. | 4:35 |
4. | "Dewi Khayal" | Junaedi Salat | Yockie Suryo Prayogo | 4:43 |
5. | "Cakrawala" | Agus B. | Agus B. | 3:57 |
Durasi total: | 22:26 |
No. | Judul | Lirik | Musik | Durasi |
---|---|---|---|---|
6. | "Dirimu dan Diriku" | Agus B. | Agus B. | |
7. | "Indahnya Alam" | Agus B. | Agus B. | 3:56 |
8. | "Angkuh" | Tamy Lesanputra | Yockie Suryo Prayogo | 4:45 |
9. | "Kenangan Biru" | Guruh Soekarnoputra | Yockie Suryo Prayogo | 4:26 |
10. | "Damba Didada" | Junaedi Salat | Chrisye | 4:30 |
Durasi total: | 21:29 |
Rilisan khusus promo radio
[sunting | sunting sumber]Sebagai edisi khusus promo radio, lagu "Cakrawala", "Dirimu dan Diriku", "Indahnya Alam", dan "Angkuh" tidak disertakan ke dalam piringan hitam.
No. | Judul | Lirik | Musik | Durasi |
---|---|---|---|---|
1. | "Kehidupanku" | Junaedi Salat | Fariz R.M. | 4:46 |
2. | "Lestariku" | Junaedi Salat | Chrisye | 4:23 |
3. | "Percik Pesona" | Fariz R.M. | Yockie Suryo Prayogo, Fariz R.M. | 4:35 |
Durasi total: | 13:44 |
No. | Judul | Lirik | Musik | Durasi |
---|---|---|---|---|
4. | "Dewi Khayal" | Junaedi Salat | Yockie Suryo Prayogo | 4:43 |
5. | "Kenangan Biru" | Guruh Soekarnoputra | Yockie Suryo Prayogo | 4:26 |
6. | "Damba Didada" | Junaedi Salat | Chrisye | 4:30 |
Durasi total: | 13:39 |
Personel
[sunting | sunting sumber]- Chrisye – vokal utama, bass, gitar akustik, gitar elektrik, mandolin, syair, pengaransemen
- Yockie Suryo Prayogo – akustik piano, bass pada "Angkuh", kibor, perkusi, pengaransemen
- Fariz R.M. – drum, gitar akustik, gitar elektrik, akustik piano, mellotron, kibor, konga, perkusi, syair
- Keenan Nasution – drum pada "Kehidupanku"
- Jimmy Manopo – drum pada "Angkuh"
- Agus R. – piano akustik, mellotron, syair
Personel tambahan
[sunting | sunting sumber]- Rafika Duri – vokal latar
- Junaedi Salat – syair
- Guruh Soekarnoputra – syair pada "Kenangan Biru"
Produksi
[sunting | sunting sumber]- Gauri Nasution – desain sampul
- Rusmin – operator
Sejarah rilis
[sunting | sunting sumber]Negara | Tanggal | Label | Format | Nomor katalog | Catatan |
---|---|---|---|---|---|
Indonesia | 1979 | Musica Studios | Kaset | MSC-7103 | |
Indonesia | 1979 | Musica Studios | Piringan hitam | MSC-7103 | Untuk promo radio |
Indonesia | 2004 | Musica Studios | CD | MSCD-0249 | Remastered |
Indonesia | 2007 | Musica Studios | CD | MSCD-0397 | Remastered bagian dari edisi Chrisye Trilogy Masterpiece Limited Edition box set |
Indonesia | 2020 | Musica Studios | Platform digital | Remastered |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Catatan kaki
- Daftar pustaka
- Endah, Alberthiene (2007). Chrisye: Sebuah Memoar Musikal. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-2606-5.
- Percik Pesona. Chrisye. Musica Studios. 1979.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) "Percik Pesona" discogs.com
- (Indonesia) "Percik Pesona" iramanusantara.org