Parto Tegal
Parto Tegal | |
---|---|
Lahir | Suparto Prayitno 17 Agustus 1940 Tegal, Indonesia |
Meninggal | 27 April 1997 Pepedan, Dukuhturi |
Nama lain | Parto Tegal |
Pekerjaan | aktor |
Tahun aktif | 1964-1997 |
Parto Tegal (17 Agustus 1940 – 27 April 1997)[1] adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia.
Karier dan Kehidupan Pribadi
[sunting | sunting sumber]Parto pertama kali main film pada tahun 1964 sebagai pemain pembantu. Kemudian menghilang dan aktif dalam sandiwara. Ia sering muncul di TV dalam pementasan-pementasan drama. Di awal tahun 1960-an pernah ikut group drama pimpinan W.S. Rendra. Selama berkarier di dunia seni peran, Parto kerap memerankan tokoh antagonis dan suka berkata kasar saat berdialog dalam adegan film yang dibintanginya.[butuh rujukan]
Sehingga dijaman itu ia kerap jadi sasaran bully oleh penonton lantaran aktingnya yang galak dan mencerminkan watak orang Pantura' namun bagi Parto itu adalah sebuah kebenaran dan keputusan tepat lantaran selama menjadi aktor ia sulit mendapat peran yang bisa membersihkan nama baiknya dari dunia akting.
Bahkan ia kerap menjadi tokoh figuran dan tokoh sampingan untuk menyempurnakan adegan dalam film, bahkan dahulu ia pernah ditawari Arifin C. Noer untuk memerankan tokoh penting dalam penggarapan film propaganda G 30 S/PKI sebagai Syam Kamaruzzaman. Namun, ia sendiri membantah bahwa ia berani dibayar mahal demi proses penyempurnaan adegan film keji tersebut, akhirnya ia pun menolak secara tegas dan memilih bergabung dengan W.S. Rendra sebagai pemain teater yang katanya dekat dengan pihak oposisi pada zaman Orde Baru.
Saat diwawancarai oleh media massa lokal saat usai menonton film terkutuk itu, Parto menganggap jika dirinya bergabung menjadi salah satu pemeran film Pengkhianatan G 30 S/PKI' maka itu sama saja ia kembali menorehkan catatan hitam sebagai aktor yang selalu memerankan tokoh antagonis.
Parto menjalani masa tuanya di Tegal bersama istri dan anak-anaknya, ia mengaku sudah disingkirkan oleh aktor-aktris generasi baru yang kala itu sedang tenar-tenarnya bahkan Parto mengaku sering ditawari jadi pekerja bangunan untuk merampungkan kebutuhan tetangganya. Namun, sebagai seniman sejati' Parto juga kerap kali muncul di acara perayaan 17 Agustusan di Kota Tegal bersama sastrawan ternama sekelas Apito Lahire dan Lanang Setiawan.
Filmografi
[sunting | sunting sumber]1970 - 1979
[sunting | sunting sumber]- Hanya Satu Jalan (1972)
- Marabunta (1973)
- Pelarian (1973)
- Seribu Kenangan (1975)
- Laila Majenun (1975)
- Tanah Harapan (1976)
- Ranjang Siang Ranjang Malam (1976)
- Cinta Kasih Mama (1976)
- Rajawali Sakti (1976)
- Juara Karate (1977)
- Letnan Harahap (1977)
- Gaun Hitam (1977)
- Gara-Gara Istri Muda (1977)
- Si Buta dari Gua Hantu: Sorga yang Hilang (1977)
- M-5 (Menantang Maut) (1978)
- Pulau Cinta (1978)
- Zaman Edan (1978)
- Napas Perempuan (1978)
- Bernafas dalam Cinta (1978)
- Tengkorak Hitam (1978)
- Ratu Disco (1978)
- Milikku (1979)
1980
[sunting | sunting sumber]- Orang-Orang Laut (1980)
- Detik-Detik Cinta Menyentuh (1981)
- Nini Towok (1982)
Penghargaan dan nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
1979 | Festival Film Indonesia | Pemeran Utama Pria Terbaik | Pulau Cinta | Nominasi |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Mendiang Parto Tegal , 6 Februari 2011.