Lompat ke isi

Manajemen keuangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Manajemen Keuangan)

Manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan keputusan pengelolaan keuangan dan aset keuangan.[1] Tujuan utama dari manajemen keuangan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal melalui sumber daya keuangan yang tersedia.[2] Lingkup manajemen keuangan dimulai dari pencarian sumber keuangan, cara penggunaan keuangan yang diperoleh, serta pembagian laba sebagai hasil dari pengelolaan keuangan.[3] Manajemen keuangan dapat diadakan secara individu maupun melalui perusahaan.[4]

Pengambilan keputusan di dalam manajemen keuangan mengandalkan semua data yang ada akuntansi, khususnya informasi yang ada pada laporan keuangan.[5] Ruang lingkup pengambilan keputusan di dalam manajemen keuangan terbagi menjadi kebijakan keuangan, kebijakan investasi dan kebijakan dividen.[6] Manfaat dari manajemen keuangan adalah memberikan kesejahteraan kepada para pemegang sumber daya keuangan.[7] Penerapan manajemen keuangan diantaranya pada lembaga keuangan, industri, dan pemerintahan khususnya sektor publik.[8]

Salah satu tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan.[9] Tujuan lain dari manajemen keuangan adalah meminimalkan penggunaan biaya perusahaan.[10] Manajemen keuangan juga bertujuan memberikan laba kepada pemegang saham secara maksimal dinilai dari harga saham. Selain itu, manajemen keuangan juga bertujuan untuk menyiapkan struktur modal, peningkatan efisiensi serta pengurangan risiko operasional perusahaan.[11] Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.

Risiko dan pengembalian tarik-ulur

[sunting | sunting sumber]

Dalam manajemen keuangan, risiko dan pengembalian tarik-ulur dijadikan sebagai prinsip utama. Investor umumnya memiliki kehati-hatian dalam memberikan investasi. Pengambilan keputusannya didasarkan pada peluang investasi dan portofolio perusahaan. Risiko dan pengembalian tarik-ulur pada individu menjadi pertimbangan utama dalam memberikan investasi. Kehati-hatian investor dipengaruhi oleh hubungan positif antara risiko dan pengembalian investasi. Semakin besar risiko maka semakin besar pula pengembalian investasi. Manajemen keuangan harus memiliki prinsip yang mengharuskan portofolio berisi investasi berisiko rendah dan investasi berisiko tinggi.[12]

Manajemen keuangan berhubungan dengan 3 aktivitas, yaitu:

  1. Aktivitas penggunaan dana, yaitu aktivitas untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva.
  2. Aktivitas perolehan dana, yaitu aktivitas untuk mendapatkan sumber dana, baik dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal perusahaan.
  3. Aktivitas pengelolaan aktiva, yaitu setelah dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva, dana harus dikelola seefisien mungkin.

Pengambilan keputusan

[sunting | sunting sumber]

Kebijakan keuangan

[sunting | sunting sumber]

Pengambilan keputusan mengenai keuangan merupakan permasalahan yang selalu ditemukan oleh setiap kegiatan perusahaan atau kegiatan bisnis.[13] Segala jenis pengambilan keputusan manajemen yang bertujuan untuk mencari dana dikategorikan sebagai bagian dari kebijakan keuangan.[14] Membuat kebijakan keuangan merupakan tugas terpenting dalam manajemen keuangan. Kebijakan keuangan berkaitan dengan pembiayaan dan laba yang diperoleh sebagai hasil investasi. Kebijakan ini juga mengatur cara menginvestasikan kembali laba yang telah diperoleh untuk memperoleh laba yang lebih besar lagi bagi para pemegang saham.[15] Pengambilan keputusan di masa depan dalam kebijakan keuangan ditentukan oleh laporan keuangan yang disajikan sebagai produk dari akuntansi manajemen.[16]

Kebijakan investasi

[sunting | sunting sumber]

Kebijakan investasi di dalam manajemen keuangan berkaitan dengan pengelolaan aktiva beserta dengan penempatannya dalam bentuk investasi.[17] Jenis keputusan investasi antara lain mengenai keputusan modal kerja pada aset lancar dan keputusan penganggaran modal pada aset tetap.[18] Pengambilan keputusan investasi didasarkan pada laporan posisi keuangan.[19]

Kebijakan dividen

[sunting | sunting sumber]

Kebijakan dividen adalah salah satu jenis pengambilan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan setelah memperoleh laba sebagai hasil dari kebijakan investasi.[20] Dalam kebijakan dividen, manajemen keuangan ditinjau dari segi saham. Tap pemegang saham perusahaan akan diberikan dividen sebagai bentuk laba. Pembagian laba dilakukan sesuai dengan persentase saham masing-masing dari pemegang saham. Di dalam kebijkan dividen juga dibahas pemecahan saham dan penarikan saham yang telah beredar.[21]

Kegiatan permodalan

[sunting | sunting sumber]

Manajemen modal kerja

[sunting | sunting sumber]

Modal kerja dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk membiayai segala jenis kegiatan perusahaan.[22] Modal perusahaan ini diperoleh melalui sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber internal meliputi laba, biaya penyusutan dan modal langsung dari pemilik perusahaan. Sementara sumber modal eksternal meliputi saham dan utang.[23] Manajemen modal kerja dilakukan setiap hari secara berkelanjutan.[24]

Pengembangan ilmu

[sunting | sunting sumber]

Pada abad ke-18, pengembangan keilmuan manajemen keuangan diawali oleh kapitalisme. Pada masa ini, ruang lingkup manajemen keuangan hanya membahas mengenai laba-rugi.[25] Pada abad ke-19, manajemen keuangan telah menjadi bidang ilmu yang menyeluruh. Cakupan keilmuan manajemen keuangan pada masa tersebut dimulai dari studi deskriptif tentang pendekatan operasional manajemen manufaktur. Sementara batasan akhir pengembangannya pada teori-teori perusahaan yang mengalami perubahan secara terus-menerus dalam keadaan tidak menentu. Ilmu manajemen kuangan semakin dikaji pada paruh pertama abad ke-20. Kondisi yang memicu pengembangan ilmu manajemen keuangan adalah peristiwa besar dalam skala global. Beberapa diantaranya yaitu Depresi Besar, Perang Dunia II, dan Krisis finansial Asia 1997.[26]

Berikut ini adalah penjelasan singkat dari fungsi Manajemen Keuangan:

  1. Perencanaan keuangan, membuat rencana pemasukan dan pengeluaraan serta kegiatan-kegiatan lainnya untuk periode tertentu.
  2. Penganggaran keuangan, tindak lanjut dari perencanaan keuangan dengan membuat detail pengeluaran dan pemasukan.
  3. Pengelolaan keuangan, menggunakan dana perusahaan untuk memaksimalkan dana yang ada dengan berbagai cara.
  4. Pencarian keuangan, mencari dan mengeksploitasi sumber dana yang ada untuk operasional kegiatan perusahaan.
  5. Penyimpanan keuangan, mengumpulkan dana perusahaan serta menyimpan dan mengamankan dana tersebut.
  6. Pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikan atas keuangan dan sistem keuangan pada perusahaan.
  7. Pemeriksaan keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang ada agar tidak terjadi penyimpangan.
  8. Pelaporan keuangan, penyediaan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan sekaligus sebagai bahan evaluasi

Bila dikaitkan dengan tujuan ini, maka fungsi manajer keuangan meliputi hal-hal sebagai berikut:

  1. Melakukan pengawasan atas biaya
  2. Menetapkan kebijaksanaan harga
  3. Meramalkan laba yang akan datang
  4. Mengukur atau menjajaki biaya modal kerja

Analisis sumber dana dan penggunaannya

[sunting | sunting sumber]

Analisis sumber dana atau analisis dana merupakan hal yang sangat penting bagi manajer keuangan. Analisis ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan asal perolehan dana tersebut. Suatu laporan yang menggambarkan asal sumber dana dan penggunaan dana. Alat analisis yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisis rasio dan proporsional.

Langkah pertama dalam analisis sumber dan penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan dana.

Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu:

  1. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
  2. Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
  3. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktivitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis harta.
  4. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan.
  5. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan industri.
  6. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.

Istilah "modal" biasa diartikan bermacam-macam, istilah modal dalam pembelanjaan perusahaan dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: modal aktif dan modal pasif. Modal aktif merupakan kekayaan atau penggunaan dana, sedangkan modal pasif merupakan sumber dana.

Menciptakan kesejahteraan

[sunting | sunting sumber]

Manajemen keuangan dapat memberikan kesejahteraan kepada karyawan, konsumen dan investor dari suatu perusahaan. Perusahaan yang mengadakan manajemen keuangan dapat menghasilkan produk berkualitas dengan harga yang murah sehingga menguntungkan konsumennya dari segi kesejahteraan. Manajemen keuangan juga memberikan kesejahteraan kepada karyawan melalui pemberian gaji yang tinggi. Sementara itu, kesejahteraan para investor diberikan dalam bentuk pengembalian laba yang lebih banyak setelah proses manajemen keuangan diadakan.[27]

Peran Manajer Keuangan dalam Perusahaan

[sunting | sunting sumber]

Manajer keuangan berperan dalam menentukan arah perkembangan perusahaan.Terdapat tiga fungsi dan peranan manajer keuangan dalam perusahaan[28], yaitu:

  1. Mencari sumber-sumber pendanaan (financing): terdapat beberapa alternatif pedanaan uamh dapat digunakan baik dari dalam perusahaan (internal financing) maupun dari luar perusahaan (external financing). Contoh sumber dana dari dalam perusahaan adalah laba ditahan sementara contoh dana dari luar perusahaan adalah pinjaman bank, menerbitkan obligasi, menerbitkan saham preferen dan saham biasa. Untuk melihat aktivitas pendanaan perusahaan dapat dilihat dari Neraca di bagian kanan atau pada bagian kewajiban dan modal sendiri.
  2. Mengalokasikan dana dalam perusahaan (investment): melalui kegiatan ini manajer keuangan mengalokasikan dana ke berbagai pos yang ada seperti ke aktiva lancar dan aktiva tetap. Alokasi dana modal kerja yang dapat digunakan untuk kegiatan operasional sehari-hari pada aktiva lancar diantaranya pada pos kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan. Sementara alokasi dana terhadap aktiva tetap dikenal dengan alokasi investasi untuk kegiatan yang jangka waktu pengembaliannya lebih dari satu tahun, misalnya mesin, kendaraan, bangunan dan tanah. Aktivitas incvestasi dapat dilihat pada sisi kiri neraca. Komposisi alokasi investasi menentukan kinerja perusahaan dari sisi likuiditas dan profitabilitas.
  3. Membagikan hasil keuntungan (dividend): dari hasil operasi perusahaan diharapkan diperoleh keuntungan. Manajer harus memproyeksikan berapa bagian laba yang akan dibagikan ke pemegang saham sedangkan sisanya dimasukan kembali ke dalam laba ditahan. Hasil operasi perusahaan dapat dilihat pada laporan laba rugi yang memuat total pendapatan dikurangi total biaya. Sementara berapa dana yang dialokasikan untuk dibagikan sebagai dividen akan dapat terlihat pada laporan laba ditahan.[28]

Pengelolaan

[sunting | sunting sumber]

Manajer keuangan merupakan pelaksana dari manajemen keuangan.[29] Manajer keuangan mempunyai hak dalam mengambil suatu keputusan yang sangat penting dalam suatu bidang investasi dan pembelanjaan perusahaan. Manajer keuangan juga bertanggung jawab dalam bidang keuangan pada suatu perusahaan.

Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.[30]

Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu perusahaan tersebut.

Peran manajer keuangan dalam perusahaan antara lain: mencari sumber-sumber pendanaan, mengalokasikan dana dalam perusahaan, dan membagikan hasil keuntungan.[31]

Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik eksternal maupun internal.

Disiplin ilmiah pendukung

[sunting | sunting sumber]

Akuntansi

[sunting | sunting sumber]

Manajemen keuangan dan akuntansi merupakan dua bidang keilmuan yang saling mendukung satu sama lain. Persamaan manajemen keuangan dan akuntansi terletak pada perhatian terhadap aktiva dan pasiva perusahaan. Perbedaannya terletak pada periode waktu yang diberi perhatian. Akuntansi memberikan perhatian terhadap aktiva dan pasiva pada masa lampau. Sementara manajemen keuangan memberikan perhatian terhadap aktiva dan pasiva di masa depan. Akuntansi menguji kesesuaian informasi pada laporan posisi keuangan dan mengadakan audit keuangan pada laporan keuangan pada periode waktu tertentu.[32] Sementara manajemen keuangan kemudian menggunakan informasi dari hasil audit akuntansi di masa lalu dan masa sekarang untuk mengadakan pengambilan keputusan keuangan di masa depan.[33]

Penerapan

[sunting | sunting sumber]

Manajemen keuangan pribadi

[sunting | sunting sumber]

Manajemen keuangan pribadi adalah penerapa manajemen keuangan dalam skala individu dan keluarga. Individu dan keluarga menggunakan manajemen keuangan untuk mencapai kesejahteraan di bidang keuangan. Kesejahteraan ini dapat dinilai dari keberhasilan dalam pengelolaan keuangan pribadi yang meliputi pendapatan, pengeluaran, tabungan, investasi dan perlindungan keuangan.[34]

Manajemen keuangan perusahaan korporat

[sunting | sunting sumber]

Manajemen keuangan perusahaan korporat umumnya ditangani oleh manajer keuangan. Pemegang saham perusahaan tidak terlibat dalam pengambilan keputusan bisnis. Fungsi manajemen keuangan umumnya diberikan kepada pejabat tinggi perusahaan yang menangani bidang keuangan. Pejabat ini mengambil keputusan dengan mengatasnamakan para pemegang saham.[35]

Manajemen keuangan sektor publik

[sunting | sunting sumber]

Manajemen keuangan sektor publik merupakan manajemen keuangan yang mengadakan pelayanan publik dari sumber modal keuangan publik.[36] Pemerintah suatu negara mengadakan manajemen keuangan publik untuk memenuhi kebutuhan di sektor publik. Penerapannya berkaitan dengan otonomi daerah, Manajemen keuangan pada sektor publik memiliki fungsi pemerintahan, pengembangan manajerial dan pelayanan publik. Manajemen keuangan sektor publik bersifat berubah-ubah dalam hal keilmuan dan praktiknya. Ini disebabkan oleh kondisi masyarakat selaku penerima pelayanan publik yang selalu berubah-ubah pula.[37]

Manajemen keuangan internasional

[sunting | sunting sumber]

Manajemen keuangan internasional merupakan penerapan manajemen keuangan dalam skala internasional. Prinsip manajemen keuangan internasional sama dengan manajemen keuangan.[38]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Handini, Sri (2020). Buku Ajar: Manajemen Keuangan. Surabaya: Scopindo Media Pustaka. hlm. 3. ISBN 978-623-6500-05-7. 
  2. ^ Dumilah, Ratna (2021). Akbar, Irfan Rizka, ed. Manajemen Keuangan: Teoritik dan Praktik. Surabaya: Cipta Media Nusantara. hlm. 2. ISBN 978-623-96025-4-3. 
  3. ^ "Apa itu Manajemen Kuangan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-28. Diakses tanggal 2018-08-28. 
  4. ^ Jatmiko, Dadang Prasetyo (2017). Jatmiko, Dadang Prasetyo, ed. Pengantar Manajemen Keuangan. Depok: Diandra Kreatif. hlm. 1. 
  5. ^ Musthafa (2017). Christian, Putri, ed. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: ANDI. hlm. 4. ISBN 978-979-29-6271-0. 
  6. ^ Wijaya, David (2017). Kurniawati, Tri Yuli, ed. Manajemen Keuangan: Konsep dan Penerapannya. Jakarta: Penerbit PT Grasindo. hlm. 1–2. ISBN 978-602-375-953-8. 
  7. ^ Anwar, Mokhamad (2019). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Kencana. hlm. 5. ISBN 978-602-422-875-0. 
  8. ^ Nurhasanah, N., Hendriyani, R. M., dan Muslihat, A. Manajemen Keuangan. Bantul: CV. Absolute Media. hlm. 1. ISBN 978-602-492-082-1. 
  9. ^ Sumiati dan Indrawati, N. K. (2019). Manajemen Keuangan Perusahaan. Malang: UB Press. hlm. 1. ISBN 978-602-432-927-3. 
  10. ^ Sudaryo, Y., Sjarif, D., dan Nunung, A. S. (2017). Keuangan di Era Otonomi Daerah. Yogyakarta: Penerbit ANDI. hlm. 4. ISBN 978-979-29-6362-5. 
  11. ^ Suherman, A., dan Siska, E. (2021). Jati, W., dan Ariyanto, A., ed. Manajemen Keuangan. Solok: Insan Cendekia Mandiri. hlm. 1. ISBN 978-623-348-260-8. 
  12. ^ Aisyah, S., dkk. (2020). Manajemen Keuangan. Yayasan Kita Menulis. hlm. 11. ISBN 978-623-6512-48-7. 
  13. ^ Irfani, Agus S. (2020). Bernadine, ed. Manajemen Keuangan dan Bisnis: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 2. ISBN 978-602-06-4460-8. 
  14. ^ Mardiyanto, Hardono (2011). Inti Sari Manajemen Keuangan: Teori, Soal, dan Jawaban. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. hlm. 3. ISBN 978-979-0255-84-5. 
  15. ^ Darmawan (2018). Renfiana, Lilis, ed. Manajemen Keuangan: Memahami Kebijakan Dividen, Teori dan Praktiknya di Indonesia. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. hlm. 2. ISBN 978-602-53254-1-0. 
  16. ^ Garaika dan Feriyana, W. (2020). Akuntansi Manajemen (PDF). Lampung Selatan: CV. Hira Tech. hlm. 1. ISBN 978-623-93596-5-2. 
  17. ^ Sa'adah, Lailatus (2020). Zulfikar, ed. Manajemen Keuangan. Jombang: Penerbit LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah. hlm. 3. ISBN 978-623-6185-33-9. 
  18. ^ Purnamasari, K., dan Djuniardi, D. (2021). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Batu: Literasi Nusantara. hlm. 1. ISBN 978-623-329-106-4. 
  19. ^ Kasmir (2009). Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana. hlm. 6. ISBN 978-979-1486-93-4. 
  20. ^ Sugeng, Bambang (2017). Manajemen Keuangan Fundamental. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 390. ISBN 978-602-401-730-9. 
  21. ^ Efendi, M. J., dan Dewianawati, D. (2021). Manajemen Keuangan. Sleman: Bintang Pustaka Madani. hlm. 6. ISBN 978-623-6372-53-1. 
  22. ^ Arifin, Agus Zainul (2018). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Zahir Publsihing. hlm. 1. ISBN 978-602-5541-19-3. 
  23. ^ Ermaini, dkk. (2021). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Bantul: Penerbit Samudra Biru. hlm. 1. ISBN 978-623-261-252-5. 
  24. ^ Armereo, C., Marzuki, A., dan Seto, A. A. (2020). Buku Ajar: Manajemen Keuangan. Cirebon: Penerbit Nusa Literasi Inspirasi. hlm. 6. ISBN 978-623-7956-65-5. 
  25. ^ Arniwita, dkk. (2021). Suardi, M., dan Suarlin, T. A., ed. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Solok: Penerbit Insan Cendekia Mandiri. hlm. 2. ISBN 978-623-348-202-8. 
  26. ^ Kariyoto (2018). Manajemen Keuangan: Konsep dan Aplikasi. Malang: UB Press. hlm. 3. ISBN 978-602-432-465-0. 
  27. ^ Astawinetu, E. D., dan Handini, S. Manajemen Keuangan: Teori dan Praktek. Surabaya: Scopindo Media Pustaka. hlm. 2. ISBN 978-623-93757-4-4. 
  28. ^ a b Anwar, Mokhamad (2023). Manajemen Keuangan Bisnis (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1.5–1.6. ISBN 978-623-480-169-9. 
  29. ^ Sumardi, R., dan Suharyono (2020). Suharyono, ed. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (PDF). Jakarta Selatan: Lembaga Penerbitan Universitas-Universitas Nasional. hlm. 1. ISBN 978-602-0819-15-0. 
  30. ^ "Manajemen Keuangan : Bisnis, Pajak dan Lingkungan Finansial · Pencarian.id". Pencarian.id. 2021-04-10. Diakses tanggal 2021-05-11. 
  31. ^ Anwar, Mokhamad (2015). "Pengantar Manajemen Keuangan" (PDF). Diakses tanggal 2023-12-07. 
  32. ^ Suryanto, W., dkk. (2021). Irnawati, Jeni, ed. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Bandung: Penerbit Media Sains Indonesia. hlm. 3. ISBN 978-623-362-058-1. 
  33. ^ Sudana, I Made (2009). Manajemen Keuangan: Teori dan Praktik. Surabaya: Airlangga University Press. hlm. 2–3. ISBN 978-979-1330-63-3. 
  34. ^ Lestari, Diyan (2020). Manajemen Keuangan Pribadi: Cerdas Mengelola Keuangan. Sleman: Deepublish. hlm. 2. ISBN 978-623-02-1084-6. 
  35. ^ Sukamulja, Sukmawati (2021). Manajemen Keuangan Korporat: Teori, Analisis dan Aplikasi dalam Melakukan Investasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta. hlm. 5. ISBN 978-623-01-1764-0. 
  36. ^ Bastian, Indra (2020). Manajemen Keuangan Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta. hlm. 3. ISBN 978-623-01-0462-6. 
  37. ^ Pamungkas, Bambang (2013). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Pemerintah Daerah: Konsep dan Prakter Berdasarkan Peraturan Perundangan. Bogor: Kesatuan Press. hlm. 2. ISBN 978-602-7642-13-3. 
  38. ^ Darmawan (2018). Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. hlm. 26. ISBN 978-602-53254-0-3.