Emplasemen
Emplasemen adalah kompleks yang terdiri dari banyak jalur rel kereta api untuk menyimpan, menyortir, atau membongkar muat sarana kereta api dan lokomotif. Jalur-jalur di emplasemen tersusun secara paralel agar bakal pelanting tersimpan di luar jalur utama, sehingga tidak mengganggu perjalanan kereta api. Gerbong/kereta penumpang biasanya langsir oleh lokomotif yang dirancang khusus. Gerbong di emplasemen pun dapat diklasifikasikan menurut asal perusahaan, tujuan bongkar muat, tujuan operasi, jenis sarana, atau eksekusi sarana seperti perawatan dan pemeliharaan. Emplasemen biasanya dibangun saat ada kebutuhan untuk menyimpan gerbong apabila gerbong-gerbong tersebut sedang tidak dibongkar muat atau menunggu untuk dirangkaikan. Emplasemen dapat memiliki menara untuk mengontrol operasi.[1]
Emplasemen banyak terletak di tempat-tempat strategis di jalur utama. Emplasemen dapat berupa emplasemen hulu dan hilir, bergantung arah jalur kereta apinya. Ada banyak emplasemen dengan jenis dan bagian-bagian yang beragam, bergantung tujuan dibangunnya emplasemen.
Emplasemen barang
[sunting | sunting sumber]Untuk gerbong, tata letak halaman keseluruhan biasanya dirancang berkait jenis pelangsirannya:
- Emplasemen bukit (bukit langsir) adalah bukit yang dibangun untuk memungkinkan gerbong didorong oleh lokomotif pelangsir, dan kemudian gaya gravitasi digunakan untuk mendorong gerbong ke jalur-jalur yang dikehendaki;
- Emplasemen gravitasi dibangun di atas lereng alami dan tidak banyak bergantung pada gerakan lokomotif; umumnya lokomotif melangsir gerbong di bagian puncak emplasemen. Saat dilepas, gerbong dibiarkan meluncur ke bawah menuju nomor jalur yang dikehendaki.
- Emplasemen datar tidak memiliki bukit, dan bergantung pada lokomotif untuk seluruh gerakan langsirannya.
Dasar-dasar emplasemen penyusun
[sunting | sunting sumber]Dalam kasus emplasemen penyusun, kecerdasan sangat diperlukan dalam setiap kegiatan pergerakan langsiran; semakin minimum kegiatan sambung lepas rangkaian dan sedikit jarak tempuhnya, semakin cepat operasinya, semakin bagus strateginya, dan kelak rangkaian baru dapat digabung dengan kereta yang keluar.
- Emplasemen langsir biasanya dianggap sebagai emplasemen datar, tempat loko langsir memindahkan sarana dari: a) jalur kedatangan ke b) sepur simpan, c) jalur perangkaian sarana kemudian ke d) jalur pemberangkatan.
- Subbagian besar dari emplasemen ini disebut emplasemen simpan, yakni emplasemen yang melayani tujuan akhir, juga merupakan pangkalan dari rangkaian kereta yang diistirahatkan sebelum keberangkatan berikutnya. Tugas-tugas ini tergolong sukar karena lokomotif memarkir gerbong kosong serta menjemput gerbong-gerbong isi yang menunggu keberangkatan, yang kemudian dirangkaikan oleh lokomotif pelangsir. Kereta api barang jarak jauh melakukan perjalanan pergi-pulang dengan waktu keberangkatan baliknya seminimum mungkin, dan pelangsir lokal akan melangsir gerbong kosong ke emplasemen bongkar muat ketika hasil industri siap untuk dikirim.
- Kegiatan ini juga dibantu dengan adanya emplasemen transfer, perbedaannya bahwa setiap bisnis atau industri dilayani oleh loko pelangsir lokal, yang merupakan bagian dari peralatan milik emplasemen, dan perusahaan industri membayar tarif pengangkutan ke pemilik emplasemen atau perusahaan KA. Pada emplasemen simpan, lokomotif dapat dioperasikan oleh pegawai industri (kilang, industri kimia atau tambang batu bara); dan kepemilikannya merupakan permasalahan bisnis. Kepemilikan umumnya menemui masalah seperti sewa dan kepentingan.[2]
- Emplasemen bukit dan emplasemen gravitasi umumnya sangat otomatis dan dirancang untuk membagi, menyortir, dan menggabungkan rangkaian gerbong, dan kebanyakan diperlengkapi alat pelambat sarana mekanik dan jembatan timbang yang memungkinkan komputer/operator yang memahami kelandaian bukit langsir menghitung dan mengontrol kecepatan sarana saat gerbong meluncur menuruni bukit menuju jalur yang dituju. Penyortiran dan penyusunan modern ini sangat canggih untuk memungkinkan gerbong pertama berjalan hingga ujung emplasemen penyusun, dan, dengan memperlambat kecepatan gerbong saat menuruni bukit, juga memperpendek jarak penghentian antarrangkaian gerbong berikutnya saat dirangkai sehingga keduanya dapat terangkai dengan lembut tanpa mengalami kerusakan. Dengan masalah kecepatan, banyak rel di bukit langsir yang diperlengkapi pelambat pneumatik, hidraulis, atau pegas kecil (di bawah, kanan) untuk menyesuaikan dan memperlambat kecepatan baik sebelum dan sesudah wesel-wesel emplasemen. Dengan dikembangkannya teknologi RFID, KA yang panjang dapat dilepas dan dirangkai ulang di emplasemen transfer atau selama operasi dalam waktu yang ditetapkan.
-
Emplasemen bukit. Fotografer berada di dekat tempat gerbong dipisahkan dan mulai mempercepat menuruni bukit melewati jembatan timbang. Alat pengatur kecepatan (pelambat dan sensor kecepatan), diperlihatkan di latar depan.
-
Alat pelambat hidraulis memungkinkan pelambatan sarana yang disortir saat memasuki wesel atau saat ada rangkaian baru yang sedang digabung-gabungkan.
Emplasemen penumpang
[sunting | sunting sumber]Emplasemen penumpang digunakan untuk menyortir, menyimpan, dan memperbaiki kereta penumpang. Emplasemen penyimpanan terkadang disebut juga emplasemen stabling.[3]
Emplasemen stabling penumpang besar di Britania Raya antara lain yang ada di Crewe dan Longsight, Manchester, yang dioperasikan oleh banyak perusahaan kereta regional.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kraft, Edwin (June 2002). "The Yard: Railroading's Hidden Half". Trains. Vol. 62 no. 6.
- ^ The Lehigh and Susquehanna Railroad was builder and operator of Mountain Top Yard, whereas both were leased to the CNJ, rents and ownership being retained by the Lehigh Coal & Navigation Company.
- ^ Chicago-L.org. "42nd Place Terminal." Accessed 2013-08-30.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Armstrong, John H. (1998). The Railroad: What It Is, What It Does (edisi ke-4th). Omaha, NE: Simmons-Boardman. ISBN 978-0-911382-04-4.
- Farrington, Jr., S. Kip (1958). Railroads of the Hour. New York: Coward-McCann.