Paus Yohanes V
Paus Yohanes V | |
---|---|
![]() | |
Awal masa kepausan | 685 |
Akhir masa kepausan | 2 Agustus 686 |
Pendahulu | Benediktus II |
Penerus | Conon |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | tidak diketahui |
Lahir | 635 Suriah |
Meninggal | 2 Agustus 686 Roma |
Paus lainnya yang bernama Yohanes |
Paus Yohanes V (dalam bahasa Latin: Ioannes V) adalah Paus Gereja Katolik yang memimpin Gereja Katolik dari tahun 685 hingga 686. Beliau merupakan paus pertama yang berasal dari Suriah dan dikenal atas dedikasinya kepada Gereja serta kebijaksanaannya dalam menghadapi tantangan pada masanya.
Riwayat Awal
[sunting | sunting sumber]Yohanes V lahir di Antiokhia, Suriah, pada awal abad ke-7. Antiokhia pada masa itu merupakan salah satu pusat penting Kekristenan, tempat berbagai tradisi keagamaan dan teologi berkembang. Ia dididik dalam lingkungan yang kaya akan tradisi gerejawi dan kesarjanaan. Yohanes muda dikenal sebagai seorang yang saleh dan memiliki pemahaman mendalam tentang Kitab Suci serta ajaran para Bapa Gereja.
Yohanes menjabat sebagai diakon di Gereja Roma sebelum terpilih menjadi paus. Sebagai seorang diakon, ia terkenal atas keahliannya dalam liturgi dan diplomasi. Salah satu tugas utamanya adalah menjadi utusan Gereja Roma dalam dialog teologis dengan Gereja Timur.
Kepausan
[sunting | sunting sumber]Paus Yohanes V diangkat sebagai pemimpin Gereja Katolik pada bulan Juli 685, menggantikan Paus Benediktus II. Penobatannya berlangsung tanpa campur tangan kekaisaran Bizantium, sebuah tanda hubungan yang baik antara Roma dan Konstantinopel pada masa itu.
Reformasi Administrasi Gereja
[sunting | sunting sumber]Selama masa pemerintahannya, Yohanes V berusaha untuk memperkuat administrasi Gereja. Ia dikenal atas usahanya mendistribusikan dana gereja kepada kaum miskin dan memastikan transparansi dalam pengelolaan keuangan. Yohanes V juga memperhatikan kesejahteraan para klerus, memastikan agar mereka menerima tunjangan yang memadai.
Hubungan dengan Kekaisaran Bizantium
[sunting | sunting sumber]Yohanes V memiliki hubungan yang erat dengan Kekaisaran Bizantium. Pada masa itu, Gereja Roma berada di bawah pengaruh politik kekaisaran, dan Yohanes menggunakan hubungannya dengan Konstantinopel untuk memperjuangkan hak-hak Gereja. Ia mendukung kebijakan Kaisar Konstantinus IV, yang mendorong persatuan gerejawi antara Timur dan Barat.
Warisan dan Kebijakan Gerejawi
[sunting | sunting sumber]Paus Yohanes V dikenal sebagai seorang pemimpin yang bijaksana dan dermawan. Ia memperluas bantuan kepada wilayah-wilayah miskin di bawah yurisdiksi Gereja Roma, termasuk memberikan dukungan kepada komunitas Kristen di Suriah yang berada di bawah tekanan politik dan agama pada masa itu.
Liturgi dan Teologi
[sunting | sunting sumber]Yohanes V memberikan perhatian besar kepada liturgi dan doktrin Gereja. Meskipun masa kepausannya singkat, ia mendukung perkembangan nyanyian liturgi dan melanjutkan tradisi doktrinal yang telah dirintis oleh para pendahulunya.
Akhir Hidup
[sunting | sunting sumber]Paus Yohanes V wafat pada tanggal 2 Agustus 686. Ia dimakamkan di Basilika Santo Petrus, Roma. Meskipun masa kepausannya hanya berlangsung selama satu tahun, pengaruhnya dalam memperkuat hubungan antara Gereja Roma dan Kekaisaran Bizantium serta dalam mendukung kaum miskin menjadikannya sosok yang dihormati dalam sejarah Gereja.
Santo Yohanes V
[sunting | sunting sumber]Setelah kematiannya, Paus Yohanes V dihormati sebagai seorang santo oleh Gereja Katolik. Kehidupannya yang saleh, kebijaksanaannya dalam memimpin, serta pengabdiannya kepada kaum miskin menjadikannya teladan bagi umat Kristen di sepanjang masa.
Didahului oleh: Benediktus II |
Paus 685 – 686 |
Diteruskan oleh: Conon |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Kelly, J. N. D. The Oxford Dictionary of Popes. Oxford University Press, 1986.
- Mann, Horace K. The Lives of the Popes in the Early Middle Ages. London: Kegan Paul, Trench, Trübner & Co., 1910.
- Richards, Jeffrey. The Popes and the Papacy in the Early Middle Ages. Routledge, 2004.