Kaca borosilikat
Kaca borosilikat adalah sebuah jenis kaca dengan silika dan boron trioksida sebagai konstituen utama pembentuk kaca. Kaca borosilikat dikenal karena memiliki koefisien muai panas yang sangat rendah (≈3 × 10−6 K−1 pada suhu 20 °C), sehingga lebih tahan terhadap kejut termal daripada kaca biasa lainnya. Kaca semacam ini mengalami lebih sedikit tegangan termal dan dapat menahan perbedaan suhu tanpa terjadinya fraktur sekitar 165 °C (300 °F).[1] Kaca ini biasanya digunakan untuk pembuatan labu dan botol reagen, serta penerangan, elektronika, dan peralatan masak.
Kaca borosilikat dijual dengan berbagai nama dagang, meliputi Borosil, Duran, Pyrex, Glassco, Supertek, Suprax, Simax, Bellco, Marinex (Brasil), BSA 60, BSC 51 (dari NIPRO), Heatex, Endural, Schott, Refmex, Kimax, Gemstone Well, United Scientific, dan MG (India).
Lampu swanyala berujung tunggal diinsulasi dengan sebuah cakram mika dan terdapat di dalam tabung lucutan gas (tabung busur) kaca borosilikat dan tutup logam.[2][3] Salah satu contohnya adalah lampu uap natrium yang biasa digunakan pada penerangan jalan.[4][5][2][3]
Kaca borosilikat melebur pada suhu sekitar 1.650 °C (3.000 °F; 1.920 K).
Referensi
- ^ Brandt, R. C.; Martens, R. I. (September 2012), "Shattering Glass Cookware", American Ceramics Society Bulletin, American Ceramics Society, diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Maret 2015
- ^ a b "The Low Pressure Sodium Lamp".
- ^ a b "The Low Pressure Sodium Lamp".
- ^ "Lighting Comparison: LED vs High Pressure Sodium/Low Pressure Sodium". www.stouchlighting.com.
- ^ "The Sodium Lamp – How it works and history". edisontechcenter.org.