Ageusia: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Pengembalian manual VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Ageusia''' adalah kehilangan fungsi [[Pengecapan|pengecap]] di [[lidah]]. Pengidap tidak dapat mendeteksi rasa manis, asin, pahit, asam dan [[gurih]]. Terkadang penyakit ini sering dikelirukan dengan [[anosmia]], atau kehilangan fungsi [[indera]] [[penciuman]]. Karena lidah hanya bisa mengindikasikan teksur dan membedakan tiap rasa, kebanyakan dari apa yang diterima sebagai sensasi rasa berasal dari penciuman. Ageusia sejati relatif langka bila dibandingkan dengan [[hipogeusia]] (kehilangan indera pengecapan sebagian) dan [[disgeusia]] (distorsi atau perubahan rasa).<ref>{{cite web|title=Taste Disorders|url=http://www.masseyeandear.org/for-patients/patient-guide/patient-education/diseases-and-conditions/smell-and-taste-disorders/taste-disorders/|website=Massachusetts Eye and Ear Infirmary|access-date=30 November 2018}}</ref><ref name="pmid22558054">{{cite journal|date=2011|title=Smell and taste disorders|journal=GMS Current Topics in Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery|volume=10|pages=Doc04|doi=10.3205/cto000077|pmc=3341581|pmid=22558054|vauthors=Hummel T, Landis BN, Hüttenbrink KB}}</ref> |
'''Ageusia''' adalah kehilangan fungsi [[Pengecapan|pengecap]] di [[lidah]]. Pengidap tidak dapat mendeteksi rasa manis, asin, pahit, asam dan [[gurih]]. Terkadang penyakit ini sering dikelirukan dengan [[anosmia]], atau kehilangan fungsi [[indera]] [[penciuman]]. Karena lidah hanya bisa mengindikasikan teksur dan membedakan tiap rasa, kebanyakan dari apa yang diterima sebagai sensasi rasa berasal dari penciuman. Ageusia sejati relatif langka bila dibandingkan dengan [[hipogeusia]] (kehilangan indera pengecapan sebagian) dan [[disgeusia]] (distorsi atau perubahan rasa).<ref>{{cite web|title=Taste Disorders|url=http://www.masseyeandear.org/for-patients/patient-guide/patient-education/diseases-and-conditions/smell-and-taste-disorders/taste-disorders/|website=Massachusetts Eye and Ear Infirmary|access-date=30 November 2018}}</ref><ref name="pmid22558054">{{cite journal|date=2011|title=Smell and taste disorders|journal=GMS Current Topics in Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery|volume=10|pages=Doc04|doi=10.3205/cto000077|pmc=3341581|pmid=22558054|vauthors=Hummel T, Landis BN, Hüttenbrink KB}}</ref> |
||
Ada banyak masalah kesehatan yang bisa jadi penyebab ageusia. |
|||
Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa di antaranya: Infeksi Covid-19, Infeksi sinus atau sinusitis, Salesma, Influenza, Radang tenggorokan, Infeksi tenggorokan, Infeksi kelenjar ludah, Penyakit gusi, Cedera kepala atau telinga, Kekurangan zinc dan vitamin B12, Komplikasi tekanan darah tinggi, Efek buruk kebiasaan merokok Penyakit alzheimer Penyakit parkinson Multiple sclerosis Efek samping obat seperti obat kanker dan penyakit tiroid. |
|||
Ageusia tidak selalu dapat dicegah karena disebabkan oleh kondisi lain. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko kehilangan indra perasa |
|||
Hindari merokok dan menggunakan produk tembakau |
|||
Cuci tangan Anda secara teratur untuk menghindari infeksi |
|||
Makanlah makanan yang sehat dan seimbang |
|||
Hindari minum atau makan minuman atau makanan yang sangat panas |
|||
kesimpulannya : lebih menjaga kesehatan terutama pada makanan |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi terkini sejak 6 Mei 2024 06.57
Ageusia adalah kehilangan fungsi pengecap di lidah. Pengidap tidak dapat mendeteksi rasa manis, asin, pahit, asam dan gurih. Terkadang penyakit ini sering dikelirukan dengan anosmia, atau kehilangan fungsi indera penciuman. Karena lidah hanya bisa mengindikasikan teksur dan membedakan tiap rasa, kebanyakan dari apa yang diterima sebagai sensasi rasa berasal dari penciuman. Ageusia sejati relatif langka bila dibandingkan dengan hipogeusia (kehilangan indera pengecapan sebagian) dan disgeusia (distorsi atau perubahan rasa).[1][2]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Taste Disorders". Massachusetts Eye and Ear Infirmary. Diakses tanggal 30 November 2018.
- ^ Hummel T, Landis BN, Hüttenbrink KB (2011). "Smell and taste disorders". GMS Current Topics in Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery. 10: Doc04. doi:10.3205/cto000077. PMC 3341581 . PMID 22558054.