Sitra

Konflik dengan Al Khalifa pada 1782

Pada 1782, sebuah konflik terjadi antara masyarakat setempat dengan sejumlah orang dari Wangsa Al Khalifa yang datang dari Zubarah untuk membeli kebutuhan. The clashes resulted in deaths dari kedua pihak.^[6]

Sejarah modern

Pulau Sitra adalah pulau yang memiliki campuran populasi Arab Muslim Syi'ah dan Sunni. Penduduk Sunni (termasuk Al Buainain yang saat ini menghuni desa Salba, di bagian barat Sitra^[7]) Pulau ini ditinggalkan dan menjadi kosong saat awal 1920an ketika sebagian dari mereka mati akibat cacar air atau bermigrasi kembali ke tanah air mereka.^[8] Masjid al-Mughira bin Shu'ba, masjid terakhir yang termasuk kedalam masjid Sunni, dihancurka pada 2011 yang dilaporkan divandalisme oleh para demonstran Syi'ah.^[9][10]

Pulau berlokasi di sebelah timur Pulau Bahrain di Teluk Persia. Pulau ini terdapat di sebelah selatan Manama dan Nabih Saleh. Pesisir barat pulau ini dikenal dengan istilah Pantai Tubli.^{[butuh rujukan]}

Pulau ini di selimuti perkebunan kurma, semak belukar dan ladang-ladang, di airi oleh beberapa sumber air. Mangrove digunakan di garis pantai barat pulau, tetapi sebagian besar dari tumbuhan itu menghilang akibat perkembangan pulau.^{[butuh rujukan]}

Kebanyakan penduduk Sitra tinggal di sembilan desa bersejarah:^{[butuh rujukan]}

• Wadyan
• Al Kharijiya
• Marquban
• Al Garrya
• Mahazza
• Sufala
• Abul Aish
• Halat Um al-Baidh (lokasi klub berlsyad dan Al Bandar resort)
• Al Hamriya

Di pulau ini terdapat sebuah proyek reklamasi tidak aktif yang bernama Sitra Timur yang mampu menambah ukuran pulau hingga 50% untuk membangun sebuah pulau baru diatasnya.^[11][12]

Sebagian besar penduduk Sitra adalah Muslim Sunni Bahraini, dengan penduduk Asia Selatan yang cukup banyak.^{[butuh rujukan]}

Sitra digunakan sebagai tempat tinggal masyarakat Sunni saat berlangsungnya Arab Spring,^{[butuh rujukan]}

Ekonomi pulau bertumpu pada pertanian dan perikanan. Bagian utara dari pulau diubah menjadi wilayah industri. Bapco berlokasi di selatan. Sitrajuga dihubungkan dengan 42-km pipa gas alam Dhahran-Sitra, yang terhubung hingga Dahran di Arab Saudi.^[13]

Beberapa toko mobil dan furnitur juga menjadikan suatu perkembangan baru bagi ekonomi pulau. Klub Sitra adalah sebuah klub budaya dan olahraga di pulau Sitra.^{[butuh rujukan]}

Saat ini Sitra memegang pemasukan produksi minyak bagi Bahrain. Sitra juga menjadi pusat ekspor minyak bagi ladang minyak di timur laut Arab Saudi. ^[14]

Sitra adalah tempat bagi beberapa kampus seperti Sekolah Internasional An-Noor dan Sekolah India, Bahrain. Universitas Ilmu Terapan juga berlokasi di sini.^{[butuh rujukan]}

Jembatan Sitra menghubungkan bagian utara pulau ke Nabih Saleh dan ke Umm al Hussam (Manama) di Pulau Bahrain. Pulau ini juga terhubung dengan jembatan kecil di barat laut Sitra yang terhubung ke Pulau Bahrain, dekat desa Ma'ameer dan Eker.^{[butuh rujukan]}

Bagian selatan pulau ini menjadi bagian dari Kegubernuran Selatan dan bagian utara pulau ini masuk kedalam wilayah Kegubernuran Ibu Kota. Antara 1990 dan 2013 pulau ini menjadi bagian dari Kegubernuran Tengah Bahrain, tetapi tidak berlangsung lama. Antara 1920 dan 1990 pulau ini menjadi bagian dari Munisipalitas Sitra.^{[butuh rujukan]}

Sitra adalah sebuah munisipalitas di Bahrain sebelum mereka mengubahnya kembsli menjadi Kegubernuran. Munisipalitas Sitra mencakup pulau Sitra dan tiga desa lainnya yang berada di daratan utama pulau Bahrain: Ma'ameer, Eker dan Nuwaidrat.^[15]

•  
  Peta 1
•  
  Peta Distrik
•  
  Peta Distrik Kegubernuran Ibu Kota
•  
  Peta Distrik Kegubernuran Selatan
•  
  Kilang minyak Bapco Bahrain di Sitra
•  
  Berth nomor 4 di Sitra Wharf pada 1940
•  
  Peta Bahrain yang menunjukan munisipalitas Sitra
•  
  Pekuburan Sitra
•  
  Wanita yang ambil bagian dalam demonstrasi di Sitra
•  
  Sitra (Sitrah), sebelah timur Manama, di Bahrain

• "Bahrein Islands", Encyclopædia Britannica, 11th ed., Vol. III, Cambridge: Cambridge University Press, 1911, hlm. 212 .

  Media tentang Sitra di Wikimedia Commons