Panasonic Avionics Corporation
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (November 2013) |
Panasonic Avionics Corporation (PAC) merancang, merekayasa, memproduksi, menjual, serta memasang peralatan komunikasi dan hiburan di dalam pesawat terbang. Perusahaan ini adalah anak usaha dari Panasonic Corporation of North America, anak usaha utama dari Panasonic Corporation di Amerika Utara. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1979 dengan nama Matsushita Avionics Systems Corporation, dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang pada tahun 2005. Perusahaan ini berkantor pusat di Irvine, California[1] dan memiliki operasi besar di Bothell, Washington.
Klien
suntingPAC adalah pemasok peralatan hiburan dalam penerbangan, seperti musik, video on demand (film dan program televisi), belanja dalam penerbangan, layanan telepon, email, permainan video, dan tampilan lokasi penerbangan berdasarkan GPS. PAC memasok peralatan buatannya ke Boeing, Airbus, dan Bombardier, Kompetitor dari perusahaan ini meliputi Thales Group, Rockwell Collins, Safran/Zodiac In-Flight Innovations, dan LiveTV.
Pada akhir tahun 2009, Lufthansa mengumumkan bahwa mulai pertengahan tahun 2010, mereka akan meluncurkan kembali layanan 'FlyNet' dengan teknologi akses internet pita lebar berbasis satelit buatan Panasonic Avionics, sehingga penumpangnya dapat menikmati layanan internet dan telepon selama dalam penerbangan. Lufthansa akan memanfaatkan perangkat keras yang telah dipasang di pesawat terbangnya pada tahun 2003 oleh Connexion by Boeing.[2][3]
Operasi
suntingDepartemen rekayasa dan pengembangan produk dari perusahaan ini terletak di Irvine, California, sementara departemen manajemen program, sertifikasi, kualitas, dan rekayasa instalasi sistem terletak di Bothell, Washington, sedangkan produksi dilakukan di Osaka, Jepang. Perusahaan ini juga memiliki kantor dan fasilitas perbaikan yang tersebar di seluruh dunia, dengan yang terbesar terletak di Toulouse, Hamburg, London, Dallas, Dubai, dan Singapura.
Panasonic Avionics Corporation telah mendapat sertifikasi AS9100, ISO 14001, dan ISO 27000.
Teknologi
suntingPada tahun 2017, Panasonic Avionics memutuskan untuk menunda investasi pada satelit geostasioner, karena adanya perkembangan pada konstelasi satelit orbit bumi rendah.[4] Keputusan tersebut kemungkinan disebabkan oleh potensi kompetisi di masa mendatang dari konstelasi satelit Starlink dan OneWeb. Salah satu perbedaan teknis utamanya adalah bahwa satelit orbit bumi rendah memiliki latensi yang lebih pendek, karena sinyalnya tidak harus menempuh jarak sejauh 35.786 km (22.236 mil) bolak balik ke orbit geostasioner.
Kontroversi
suntingPada bulan Maret 2013, diberitakan bahwa otoritas Amerika sedang menginvestigasi perusahaan ini atas dugaan penyuapan. Pada bulan Februari 2017, Panasonic menyatakan bahwa PAC sedang diinvestigasi oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan Securities and Exchange Commission (SEC) atas dugaan pelanggaran terhadap Undang-Undang Praktek Korup Asing.[5] Pada bulan Desember 2018, mantan CEO dan CFO perusahaan ini berdamai dengan SEC serta setuju untuk membayar $280 juta ke Departemen Kehakiman dan SEC.[6][7]
Referensi
sunting- ^ "Panasonic Avionics Corporation: Private Company Information". Bloomberg. Mar 5, 2014. Diakses tanggal Jun 5, 2019.
- ^ Lufthansa to Launch In-flight Web, Phone System USA Today (12 October 2009)
- ^ Lake Forest’s Panasonic Avionics Equips Lufthansa Diarsipkan 2015-06-02 di Wayback Machine. OC Metro Magazine (12 October 2009)
- ^ Peter B. De Selding (October 2017). "panasonic-avionics-surprising-conversion-satellite-mega-constellation-believer". discussion paper. Space Intel Report. Diakses tanggal 23 February 2018.
- ^ "Panasonic says its avionics business being probed by U.S. authorities". Reuters. 2 February 2017. Diakses tanggal 2 February 2017.
- ^ "SEC charges former senior executives of Panasonic Avionics". Lexology. Dec 21, 2018. Diakses tanggal Jun 5, 2019.
- ^ Rubenfeld, Samuel (Dec 19, 2018). "Two Former Executives of Panasonic Unit Settle With SEC Over Charges of Accounting Violations". WSJ. Diakses tanggal Jun 5, 2019.