Dr. M. Imdadun Rahmat, M.Si., (lahir 6 September 1971) merupakan Ketua Komnas HAM Periode 2016-2017. Sebelumnya, ia menjabat Wakil Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2013-2014 dan salah satu dari 13 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2012-2017.[1]

M. Imdadun Rahmat
Ketua Komnas HAM ke-10
Masa jabatan
Maret 2016 – Maret 2017
Informasi pribadi
Lahir6 September 1971 (umur 53)
Rembang, Jawa Tengah
KebangsaanIndonesia
AlmamaterIAI Al Aqidah
Universitas Indonesia
PekerjaanKetua Komnas HAM
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Riwayat Hidup

sunting

Ia mendapatkan gelar Sarjana Agama (S.Ag.) dari Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Al Aqidah Jakarta pada tahun 2000 dan gelar Magister Sains (M.Si.) dari Jurusan Politik dan Hubungan Internasional Timur Tengah, Program Pascasarjana Universitas Indonesia pada tahun 2003. Telah menyelesaikan program doktoralnya di Jurusan Ilmu Politik FISIPOL Universitas Indonesia pada Desember 2016. Sejak tahun 2000, Imdadun aktif sebagai konsultan, narasumber, dan fasilitator untuk diskusi bertema HAM, demokrasi, kebebasan beragama, pluralisme, dan keadilan gender (khususnya dalam perspektif Islam).[2]

Pendidikan Nonformal

sunting
  • Pesantren Jumput Pamotan Rembang (1989-1991)
  • Forum Studi Sosial Politik 164 di Jakarta (1992-1995)
  • Pendidikan Kepemimpinan untuk Pemimpin Muda Ormas Keagamaan di Jepang (2001)
  • Pendidikan Multikulturalisme untuk Aktivis LSM di Amerika Serikat (2007)

Karier

sunting
  • Pimred Jurnal Ilmiah "Taswirul Afkar" LAKPESDAM-NU
  • Direktur Paras Foundation
  • Sekretaris Jenderal Indonesian Conference on Religions and Peace atau ICRP (sejak 2010)
  • Wakil Sekjen PBNU (2010-2015)
  • Anggota Komnas HAM (2012-2017)
  • Wakil Ketua Komnas HAM Bidang Internal (2013-2014)
  • Ketua Komnas HAM (2016-2017)
  • Dosen Pasca Sarjana Kajian Terorisme SKSG UI (2019-sekarang)
  • Rektor Institut Agama Islam Sahid (2019-2022)
  • Deputi II Baznas RI (2022-sekarang)
  • Buku Modul Pelatihan Advokasi dan Pengorganisasian Masyarakat, diterbitkan oleh Lakpesdam NU (2002)
  • Demokrasi dan Hak Asasi Manusia, diterbitkan oleh Lakpesdam NU (2002)
  • Dakwah Transformatif: Islam dan Toleransi (pegangan para Da’i), diterbitkan oleh Lakpesdam NU (2003)
  • Dialog dan Kebebasan Beragama, diterbitkan oleh MADIA (2003)
  • Buku Pegangan Pemantau Pemilu, diterbitkan oleh Lakpesdam NU (2004)
  • Arus Baru Islam Radikal: Transmisi Revivalisme Islam Timteng Ke Indonesia, diterbitkan oleh Erlangga Press (2005)
  • Modul Pendidikan Pluralisme dan Religius Freedom bagi Guru, diterbitkan oleh Paras Foundation (2005)
  • Ideologi Politik PKS: Dari Masjid Kampus ke Gedung Parlemen, diterbitkan oleh Lkis (2008)
  • Integrasi Multikulturalisme dalam Kurikulum (2010)
  • Islam Indonesia Islam Paripurna: Pergulatan Islam Nusantara dan Islam Trans-nasional, (Omah Aksoro, 2017).
  • Islamisme Di Era Transisi Demokrasi: Pengalaman Indonesia Dan Mesir, (LKIS, 2018).

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting