Kris Biantoro

pemeran laki-laki asal Indonesia

Kris Biantoro, yang memiliki nama asli Christoporus Soebiantoro (17 Maret 1938 – 13 Agustus 2013[1]) adalah seorang pemeran dan penyanyi berkebangsaan Indonesia.

Kris Biantoro
LahirChristoporus Soebiantoro
(1938-03-17)17 Maret 1938
Magelang, Hindia Belanda
Meninggal13 Agustus 2013(2013-08-13) (umur 75)
Cibubur, Jakarta Timur, Indonesia
Pekerjaanaktor, penyanyi, presenter, penulis
Tahun aktif1955 - 2013
Suami/istriMaria Nguyen Kim Dung
AnakInvianto Subiantoro
Ceasefiarto Subiantoro
IMDB: nm2503688 Modifica els identificadors a Wikidata

Latar belakang

sunting

Dilahirkan pada era jatuhnya Hindia Belanda dan datangnya Masa Pendudukan Jepang, membentuk watak anak pada zaman itu yang dialami Kris Biantoro sampai sekarang, yaitu semangat menjaga kedaulatan bangsanya.

Kecintaan pada negara dan bangsa yang ia bawa dari masa kelahirannya, membuat rasa perjuangannya muncul, ketika duduk di bangku kuliah Universitas Atmajaya, bersama rekan-rekannya dengan sukarela di kirim ke Irian Barat. Itulah awal Kris mejadi relawan selama enam bulan, dalam pembebasan Irian Barat atau Operasi Trikora, hingga mendapat gelar kehormatan Veteran Pembela Kemerdekaan. Kecintaannya di dunia seni juga dibarengi dengan kecintaannya terhadap tanah air dan bangsa, hingga salam yang di ucapkan selalu "Merdeka".

Pada 1964-1971, Kris hijrah ke Australia karena mendapat tawaran untuk menjadi staff di KBRI Australia. Di Australia inilah Kris Biantoro bertemu dengan seorang wanita Vietnam yang kemudian dipersuntingnya. Dia sempat menjadi penjual roti di Australia karena kehidupannya yang kurang beruntung menjadi pesiunan staf KBRI Australia.

Karier di dunia seni

sunting

Selain sebagai MC, Kris Biantoro juga dikenal sebagai aktor, penyanyi, dan pencipta lagu sejak bersekolah di SMA Kolese De Britto, Yogyakarta. Keberuntungannya sebagai entertainer berawal dari lagu Dondong Opo Salak (lagu anak-anak) karena teringat keponakannya yang masih kecil di Magelang semasa berjuang sebagai relawan di Irian Barat.

Kembali ke tanah air pada tahun 1971, dia bergabung dengan TVRI menjadi presenter acara kuis "Dansa yo Dansa", "Suka Hati" dan "Silakan Terka" di TVRI, yang kemudian melambungkan namanya. Setelah vakum dari dunia hiburan, Kris Biantoro melalui kehidupan yang tenang. Menjelang kematiannya pada tahun 2013, Kris menderita penyakit ginjal kronis, yang sudah diidapnya sejak tahun 1972.

Kehidupan pribadi

sunting

Kris Biantoro adalah suami dari seorang wanita Vietnam yang ditemuinya kala bekerja sebagai staf KBRI Australia, yaitu Maria Nguyen Kim Dung. Dia bersama Maria Nguyen Kim Dung tinggal di kawasan Cibubur dan mempunyai dua putra, yaitu Invianto dan Ceasefiarto, Dia mempunyai dua menantu, Henny dan Adelina, serta tiga cucu, Iyo, Rafa, dan Mika.

Meninggal dunia

sunting

Kris Biantoro meninggal dunia di kediamannya di Kompleks Bukit Permai Cibubur pada tanggal 13 Agustus 2013.[1]

Diskografi

sunting
  • "Mungkinkah"
  • "Jangan ditanya ke mana aku pergi"
  • "Angela"
  • "Juwita Malam"
  • "Answer me oh My love"
  • "The Impossible dream"

Filmografi

sunting

Karya tulis

sunting
  • Manisnya Ditolak cetak pertama November 2004. (Cetak kedua Oktober 2006 dgn CD berisi rekaman lagu-lagunya).

Program Talkshow

sunting
  • Kris Biantoro Show (TPI)

Referensi

sunting
  1. ^ a b Selamat Jalan Kris Biantoro, Antaranews.com, diakses 13 Agustus 2013.