Bandar Udara Frans Kaisiepo, Biak

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Frans Kaisiepo[2] (IATA: BIKICAO: WABB) adalah Bandar udara yang terletak di Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua. Bandara ini menjadi pusat penerbangan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia dan pada masa Pembebasan Irian Barat.

Bandar Udara Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo Airport
Informasi
JenisPublik / Militer
Pemilik/PengelolaInJourney
MelayaniBiak
LokasiBiak Numfor, Biak, Papua, Irian Jaya, Indonesia
Zona waktuWIT (UTC+09:00)
Ketinggian dpl14 mdpl
Koordinat01°11′24″S 136°06′27″E / 1.19000°S 136.10750°E / -1.19000; 136.10750
Situs webwww.franskaisiepo-airport.co.id/en
Peta
Lua error in Modul:Location_map at line 537: Tidak dapat menemukan definisi peta lokasi yang ditentukan. Baik "Modul:Location map/data/New Guinea" maupun "Templat:Location map New Guinea" tidak ada.
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
m kaki
11/29 3,571 11,716 Aspal
Statistik (2011)
Penumpang366.385
Pergerakan pesawat13.143
Kargo1.299.331

Landasan pacu yang digunakan masih digunakan saat ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada masa Perang Dunia II. Saat ini, bandar udara ini dikelola oleh PT Angkasa Pura I.

Bandar udara ini menempati posisi keempat sebagai bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia setelah Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandar Udara Internasional Kualanamu di Medan, dan Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang.

Maskapai penerbangan dan tujuan

sunting
MaskapaiTujuan
Batik AirJayapura, Makassar
Garuda IndonesiaJakarta–Soekarno–Hatta, Jayapura, Makassar
Lion AirJakarta–Soekarno–Hatta, Jayapura, Makassar
Sriwijaya AirJayapura, Makassar
Trigana AirSerui
Susi AirNabire, Noemfoor
Travira AirCharter: Sorong, Manokwari, Babo

Sebelum masa krisis moneter 1998, bandara ini sempat melayani rute internasional Jakarta - Denpasar - Biak - Hawaii - Los Angeles.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Airport information for WABB". World Aero Data. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-05.  Data current as of October 2006.
  2. ^ https://hubud.dephub.go.id/hubud/website/bandara/227 [URL kosong]
  3. ^ Sutianto, Feby Dwi. "Sebelum Dilarang ke AS, Garuda Pernah Terbangi Rute Jakarta-LA". detikcom. Diakses tanggal 12 Juni 2020. 

Lihat pula

sunting